Sampah adalah hal yang tidak pernah lepas dari kehidupan rumah tangga, baik yang berupa organik, yakni bahan makanan, maupun yang anorganik, yakni bungkus makanan, kertas, dsb. Di Semarang sendiri, menurut artikel di asatu.id, masyarakat setidaknya memproduksi sekitar 1400 ton pada setiap harinya, di mana dari jumlah tersebut tidak semuanya diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Hanya sekitar 82% di tahun 2016 yang berhasil diangkut, sedangkan pada tahun 2017 menurun menjadi 78% dikarenakan masyarakat mulai mengelola sampah menjadi barang yang berguna.
Dengan jumlah sampah yang fantastis tersebut, kita sebagai warga memerlukan sebuah manajemen sampah yang dimulai dari tempat tinggal kita sendiri. Hal yang dapat dilakukan antara lain adalah sebagai berikut:
- Mencegah sampah
Dalam upaya mengurangi jumlah sampah, dapat dimulai dengan mencegah kita untuk membuang sampah. Langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah dengan
- Menolak penggunaan kantong plastik ketika berbelanja dan membawa tas belanja sendiri yang bisa dipakai untuk berkali-kali dan membawa kotak bekal sendiri untuk mengurangi penggunaan styrofoam, serta menolak menerima alat makan plastik yang tidak bisa digunakan kembali.
- Membawa botol minum sendiri dan mengurangi pembelian air minum atau minuman dalam kemasan plastik.
- Tidak membeli hal yang tidak perlu, terutama yang berpotensi menghasilkan sampah seperti makanan kecil. Apabila setidaknya terpaksa karena ingin ngemil, pilih yang kemasannya aman untuk lingkungan misal yang dikemas dengan daun pisang.
- Mengganti penggunaan tissue dengan sapu tangan untuk mengurangi jumlah sampah dari penggunaan tissue yang biasanya hanya digunakan sekali pakai.
2. Pilah Sampah
Tahap selanjutnya setelah mencegah sampah adalah melakukan pilah sampah, karena tidak mungkin kita akan terlepas dari sampah untuk itu sebaiknya dipisahkan menurut jenisnya. Saran yang bisa digunakan adalah dengan membaginya menjadi sampah B3 (Bahan beracun dan berbahaya), anorganik, dan organik. Sampah anorganik yang bisa didaur ulang seperti kertas, kardus, atau botol plastik bisa disumbangkan kepada pemulung atau bank sampah, sedangkan sampah organik seperti sayur dan buah bisa dikumpulkan sebagai bahan baku pupuk kompos. Dan yang termasuk sampah B3 antara lain, baterai, kabel, obat kadaluarsa, dan bahan-bahan kimia lainnya
3. Olah Sampah
Bagian terakhir dari manajemen sampah rumah adalah dengan mengolah sampah, caranya antara lain dengan menyerahkannya ke pengepul, pemulung, atau bank sampah untuk kardus, kertas, atau botol plastik yang tentunya masih dalam kondisi baik. Selain itu, apabila masih terdapat sampah plastik yang tidak diterima oleh bank sampah, dapat dibuat menjadi Ecobricks dengan menggunakan botol plastik dan sampah plastik tadi.