Penghematan dalam penggunaan energi bumi adalah sebuah gerakan peduli lingkungan yang sedang marak digalakkan. Semakin menipisnya persediaan bahan bakar bumi tak terbarukan seperti gas dan minyak membuat masyarakat lantas memutar otak untuk mencari solusi alternatif yang lebih berkelanjutan. Berikut cara membuat biogas sendiri di rumah :
- Campur kotoran sapi dengan air sampai terbentuk lumpur dengan perbandingan 1:1 pada bak penampung sementara. Bentuk lumpur akan mempermudah pemasukan ke dalam digester
- Alirkan lumpur ke dalam digester melalui lubang pemasukan. Pada pengisian pertama, kran gas yang berada di atas digester dibuka agar pemasukan lebih mudah dan udara yang ada di dalam digester terdesak keluar. Pada pengisian pertama ini dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah yang banyak sampai digester penuh.
- Lakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak 1 liter dan isi rumen segar dari rumah potong hewan (RPH) sebanyak 5 karung untuk kapasitas digester 3,5 – 5,0 m2. Setelah digester penuh, kran gas ditutup supaya terjadi proses fermentasi.
- Buang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1 sampai ke-8, karena pada tahap ini yang terbentuk adalah gas CO2. Sedangkan pada hari ke-10 sampai hari ke-14, barulah akan terbentuk gas metan (CH4) dan CO2 mulai menurun. Pada komposisi CH4 54% dan CO2 27% maka biogas akan menyala.
- Pada hari ke-14, gas yang terbentuk sudah dapat digunakan untuk menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14 ini, digester sudah bisa menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan.
Perlu diketahui, biogas ini tidak berbau seperti bau kotoran sapi. Selanjutnya, digester harus terus diisi dengan lumpur kotoran sapi secara kontinu agar menghasilkan jumlah biogas yang optimal.
Cara membuat biogas dari kotoran ternak selain menghasilkan gas metan untuk keperluan memasak, juga berfungsi untuk mengurangi pencemaran lingkungan, menghasilkan pupuk organik padat dan pupuk organik cair, dan yang paling penting adalah mengurangi atau meminimalisir ketergantungan akan pemakaian bahan bakar minyak bumi yang tak terbarukan.