KAN Jabung| Tak dimungkiri, jenis-jenis sapi yang ada di dunia sangat beragam, baik itu sapi perah maupun sapi potong. Nah, sapi grati termasuk dalam salah satu jenis sapi perah yang terkenal di Indonesia, terutama di pulau Jawa.
Sapi grati yang dimaksud di sini merupakan Peranakan Friesian Holstein alias sapi PFH. Asal sebutan sapi Peranakan Friesian Holstein ini diambil dari nama sapi Friesian Holstein atau disebut juga sapi FH.
Ya, sapi grati memang berasal dari persilangan antara sapi Friesian Holstein dengan sapi lokal asli Indonesia, seperti sapi Jawa dan sapi Madura. Cukup sulit melacak jenis sapi grati mengingat perekaman keturunan sapi kala itu belum begitu populer.
Di bawah ini kami informasikan beberapa hal tentang sapi grati atau sapi PFH yang kami dapat. Mulai dari ciri-ciri perawakan hingga keunggulannya.
Berasal dari Pasuruan
Sapi grati diketahui dikembangbiakkan pertama kali di Kecamatan Grati. Kecamatan Grati sendiri berada di Pasuruan, Jawa Timur. Lantas, seperti apa popularitas sapi grati di Pasuruan?
Hingga saat ini, populasi ternak sapi grati di Pasuruan masih cukup tinggi. Hal ini dikarenakan sapi grati memiliki produktivitas yang sangat baik dalam menghasilkan susu, bahkan disebut-sebut lebih dari sapi Friesian Holstein.
Ciri-ciri Perawakan Sapi Grati
Lantas, seperti apa ciri-ciri perawakan sapi grati? Apakah perawakannya mirip dengan sapi Friesian Holstein? Ya, perawakan sapi grati mirip sekali dengan sapi Friesian Holstein, hanya tubuhnya lebih kecil.
Warna bulu sapi grati sama dengan sapi Friesian Holstein, yakni belang hitam dan putih. Tepatnya, hitam sebagai warna utama dan putih sebagai warna ‘motif’ atau warna tambahan. Jika dilihat-lihat, sapi grati ini memiliki tampilan yang cukup menawan dibandingkan jenis sapi lainnya.
Sapi grati memiliki bentuk kepala lebar, panjang dan lurus. Ada motif segitiga berwarna putih di bagian dahinya yang membuat tampilannya semakin menawan. Nah, motif segitiga putih di bagian dahinya ini menjadi ‘ciri khas’ sapi grati.
Lebih lanjut, sapi grati memiliki tanduk pendek dan kecil. Bentuk tanduknya menjurus ke depan, meski kalau dilihat dari kejauhan tidak akan kelihatan karena pendek dan kecil.
Kemudian, ada juga motif atau corak putih yang terdapat pada bagian perut bagian bawah, dada, ekor dan kaki sapi grati. Nah, adanya motif putih inilah yang membuat sapi grati tampil menawan dan enak dipandangi.
Keunggulan Sapi Grati
Setelah mengetahui ciri-cirinya, sekarang kamu perlu mengetahui keunggulan dari sapi grati. Dalam hal produksi susu, sapi grati diklaim mampu menghasilkan susu lebih banyak dari sapi Friesian Holstein lho.
Selain itu, sapi grati memiliki keunggulan mampu beradaptasi dengan iklim dan cuaca di Indonesia. Sebagai perbandingan, sapi Friesian Holstein sebenarnya juga mampu beradaptasi dengan iklim dan cuaca di Indonesia, hanya produktivitasnya dalam menghasilkan susu menurun.
Untuk diketahui, sapi Friesian Holstein di negara asalnya, Belanda mampu memproduksi susu sebanyak 20 liter per hari pada masa laktasi. Sementara di Indonesia, jenis sapi itu hanya mampu memproduksi susu sebanyak 10 liter per hari pada masa laktasi. Adapun sapi grati mampu menghasilkan susu sebanyak 13 liter per hari pada masa laktasi.
Lebih lanjut, masa laktasi sapi grati cukup panjang atau lama dibandingkan jenis sapi perah lainnya, yakni selama 9 bulan. Masa laktasi yang panjang ini pastinya sangat menguntungkan bagi peternak, apalagi per harinya bisa mendapatkan 13 liter susu. Untuk diketahui, masa laktasi adalah masa sapi perah (dalam hal ini sapi grati) dapat memproduksi susu.
Selain itu, perangai sapi grati sangat jinak dan mudah dijinakkan. Jadi, peternak bisa mengendalikan sapi grati dengan mudah meski baru pertama kali menernaknya.
Itulah penjekasan tentang sapi grati, mulai dari ciri-ciri perawakan hingga keunggulannya. Jika kamu ingin menggeluti bisnis sapi perah, jenis sapi grati ini bisa jadi rekomendasi terbaik untuk diternak. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu!