Usaha sapi perah masih sangat menjanjikan, usaha sapi perah akan efektif jika menggunakan mesin perah. Metode pemerahan susu sapi sejak dahulu kala yaitu dengan cara tradisional atau memerah dengan menggunakan tangan sendiri.
Sapi perah sendiri sudah melalui proses seleksi bibit sapi perah pemilihan yang baik akan menentukan faktor kualitas susu sapi perah.
Memerah susu sapi secara tradisional menggunakan tangan mempunyai kelemahan yaitu emmerlukan waktu yang lama atau tidak efisien waktu. Oleh karena itulah hadir metode memerah sapi dengan menggunakan mesin. Tidak seperti pemerahan tradisional yang dilakukan dengan menggunakan tangan di mana susu dipaksa melintasi saluran yang disebut dengan “streak” .
Sedangkan pemerahan susu sapi dengan menggunakan mesin pemerah konsepnya menggunakan suatu tekanan negatif atau hampa udara guna mengeluarkan susu serta untuk mengurut (massage) kambing dan sapi perah. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan dua sistem hampa udara yaitu hampa kontinyu dan hampa berselang. Untuk sapi perah yang umumnya memakan rumput.
Sistem-sistem hampa tersebut diterapkan dalam suatu rakitan mangkuk puting beruang dua, yang terdiri dari bagian luar mangkung puting dan membentuk dinding luar dan suatu pengembangan atau inflasi fleksibel yang membentuk dinding dalamnya. Suatu ruang yang ketat udara dibentu di antara ruang inflasi dan dinding mangkuk. Mesin pemerah susu sapi perah ruang bagian dalam atau yang ada di dalam inflasi, memberikan tekanan negatif yang terus menerus sebesar 32 cm Hg ke ujung puting.
Dalam keadaan normal, meteran hampa pada pompa menunjukkan angka 37,5 cm Hg. Namun demikian, tekanan itu menurun dengan meningkatnya jarak terhadap mangkuk puting.