Rukun haji adalah rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam ibadah haji dan tidak dapat diganti dengan amalan lain. Jika rukun haji ini ditinggalkan, ibadah haji seseorang tidak sah. Sementara itu, haji adalah berkunjung ke Baitullah (Ka’bah) untuk melakukan amalan-amalan, antara lain wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, thawaf di Ka’bah, sa’i dan amalan lainnya pada masa tertentu demi memenuhi panggilan Allah SWT dan mengharapkan ridla-Nya semata. Hukum ibadah haji adalah wajib bagi umat Islam yang telah memenuhi syarat dan diwajibkan hanya sekali seumur hidup. Ibadah haji dilaksanakan pada bulan haji (Dzulhijjah), tepatnya ketika waktu wukuf di Arafah tiba (9 Dzulhijjah), hari Nah{r (10 Dzulhijjah), dan harihari Tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah). Lantas, yang termasuk dalam rukun haji adalah apa saja? 1. Ihram (niat) Rukun haji pertama adalah ihram atau niat. Ihram artinya niat mengerjakan ibadah haji atau umrah dengan mengharamkan hal-hal yang dilarang selama beribadah. Dengan mengucapkan niat ihram haji atau umrah, seseorang berarti telah mulai melaksanakan haji atau umrah. Sebelum berihram, jemaah haji disunahkan : Mandi; Memakai wangi-wangian pada tubuhnya; Memotong kuku dan merapikan jenggot, rambut ketiak dan rambut kemaluan; Memakai kain ihram yang berwarna putih; Shalat sunnah ihram dua raka’at. Jemaah pria memakai dua helai kain ihram. Jemaah perempuan memakai pakaian yang menutup seluruh tubuh kecuali muka dan kedua tangan dari pergelangan tangan sampai ujung jari, baik telapak tangan maupun punggung tangan. 2. Wukuf di Arafah Rukun haji yang kedua adalah wukuf di Arafah. Wukuf artinya berhenti atau berdiam diri di Arafah dalam keadaan ihrām walau sejenak dalam waktu antara tergelincir Matahari pada 9 Dzulhijjah (hari Arafah) sampai terbit fajar hari nahar 10 Dzulhijjah. Wukuf di Arafah termasuk salah satu rukun haji. 3. Thawaf Selanjutnya, Thawaf adalah rukun haji yang ketiga. Thawaf menurut istilah berarti mengelilingi Baitullah sebanyak tujuh kali putaran dengan posisi Ka’bah berada di sebelah kiri, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad. 4. Sa’i Kemudian, Sa’i adalah rukun haji yang ketiga. Sa’i berarti berjalan dari Safa ke Marwah, bolak-balik sebanyak tujuh kali yang dimulai dari Safa dan berakhir di Marwah, dengan syarat dan cara-cara tertentu. 5. Cukur Dalam rangkaian ibadah haji/umrah, bercukur merupakan salah satu rukun haji/umrah, khususnya menurut mazhab Syafi’i. Sehingga, tidak sempurna haji atau umrah seseorang jika tidak mencukur rambut. Sedangkan menurut tiga mazhab lainnya, hukum bercukur adalah wajib, jika ditinggalkan wajib membayar dam. Bercukur dalam ibadah umrah dilakukan setelah jemaah umrah melaksanakan tawaf dan sa’i. Dalam ibadah haji, praktek yang lazim dilakukan, bercukur dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah setelah jemaah melempar Jamrah Kubra. 6. Tertib Tertib juga termasuk dalam rukun haji. Tertib berarti melaksanakan rukun haji dan umrah secara berurutan mulai dari ihram, thawaf, sa’i, lalu bercukur. Demikian penjelasan 6 rukun haji yang perlu dipahami oleh umat Islam saat ingin melaksanakan ibadah tersebut.
Macam-Macam Haji yang Wajib Diketahui Umat Muslim
Setiap muslim dianjurkan untuk melakukan ibadah haji sekali dalam seumur hidup. Adapun syarat haji ada lima, yaitu Islam, berakal, baliq, merdeka, dan mampu. Selain memiliki rukun haji seperti yang sudah dijelaskan di atas, ada istilah wajib haji yang meliputi niat ihram, mabit (menginap) di Muzdalifah, melontar jumrah sebanyak tujuh kali, menginap di Mina, tawaf wada, melontar jumrah ula, wustha, dan aqabah di hari tasyrik, dan tawaf wada. Di samping itu, Ibadah haji terbagi menjadi tiga macam, yaitu ifrad, qiran, dan tammatu’. Masing-masing jenis tersebut berkaitan dengan waktu pelaksanaannya. Hal ini karena setiap jamaah biasanya terbagi manjadi beberapa kelompok terbang, ada yang datang duluan dan berangkat berdekatan bulan Dzulhijjah. Adapun penjelasan mengenai beberapa macam haji ialah sebagai berikut: 1. Haji Ifrad Haji ifrad merupakan haji yang dikerjakan terlebih dahulu, setelah itu melaksanakan umrah. Kata Ifrad sendiri bermakna menjadikan sesuatu itu sendirian, atau memisahkan sesuatu yang bergabung menjadi sendiri-sendiri. Sederhananya, orang yang berhaji ifrad ialah orang yang menyelesaikan ibadah haji terlebih dahulu kemudian bisa melakukan umrah. Adapun rincian pelaksanaan haji ifrad di antaranya ialah Ihram dari miqat untuk melaksanakan haji, Ihram lagi dari miqat untuk melaksanakan umrah, tidak membayar Dam, dan disunnahkan tawaf qudum. 2. Haji Qiran Qiran merupakan ibadah haji yang menggabungkan niat haji dan umrah sekaligus. Pelaksanaan ibadah ini dikerjakan pada bulan-bulan haji. Pelaksanaan tawaf, sa’i dan tahallul untuk haji dan umrah hanya dilaksanakan satu kali atau sekaligus. Jemaah yang ingin melaksanakan haji qiran dikenakan dam atau denda menyembelih seekor kambing. Namun jika tidak mampu, jemaah dapat menggantinya dengan berpuasa selama 10 hari. Selain itu, bagi jemaah yang memilih haji qiran juga disunagkan untuk melaksanakan tawaf qudum saat tiba di Mekkah. 3. Haji Tammattu Haji tammatu menjadi salah satu jenis haji yang sering dilaksanakan jemaah dari Indonesia. Adapun pelaksanaan ibadah ini dilakukan setelah selesai melakukan umrah. Jenis haji lebih mudah dibandingkan dengan haji ifrad dan qiran, sebab setelah selesai tawaf dan sa’i umrah, jemaah bisa langsung tahallul agar terbebas dari larangan sesama ihram. Jemaah haji yang memilih haji tamattu juga berkewajiban untuk membayar dam atau denda menyembelih seekor kambing. Namun jika tidak mampu, jemaah harus menggantinya dengan berpuasa selama 10 hari, yaitu dikerjakan tiga hari di tanah suci dan tujuh hari di tanah air.
Tata Cara Penyembelihan Hewan Qurban Sesuai Syariat Islam
Idul Qurban 1442 H telah tiba, banyak persiapan yang harus dilakukan dalam menyambutnya. Termasuk dalam hal tata cara penyembelihan hewan qurban. Agama islam telah mengaturnya secara sempurna yang berkaitan dengan syarat hewan qurban sampai dengan tata cara penyembelihannya. Jika sebelumnya telah dibahas mengenai syarat berqurban kali ini akan diuraikan mengenai tata cara penyembelihan hewan qurban. Pelaksanaan tata cara penyembelihan yang menurut syariat islam harus difahami, terutama bagi orang yang berqurban atau shohibul qurban saat Idul Adha nanti. Tata Cara Penyembelihan Hewan Qurban yang Benar Bagi para shohibul qurban (orang yang berqurban), dianjurkan untuk memahami aturan serta tata cara menyembelih hewan qurban yang baik dan benar agar dapat mengambil hikmah dari hewan qurban tersebut. Adapun tata cara penyembelihannya sebagai berikut: Menyebut nama Allah “Dan janganlah kamu sekalian memakan daging binatang-binatang yang tidak disebut Nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan.” (QS. Al An’am ayat 121) Membaca Sholawat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. “Allahumma shalli ala sayyidina muhammad, wa ala ali sayyidina muhammad.” Menghadap ke arah kiblat (bagi hewan yang disembelih dan orang yang menyembelih). Robohkan dengan perlahan hewan qurbanke sisi kiri dengan bagian kepala menghadap ke arah kiblat. Saat merobohkan hewan yang akan disembelih, harus dengan cara yang baik, tidak kasar, tidak dibanting, tidak diinjak, tidak ditarik ekor atau kepalanya. Kemudian, orang yang menyembelih qurban (dzabih) dianjurkan agar menginjakkan kaki di bagian samping hewan.Para ulama menganjurkan agar membiarkan kaki kanan hewan bergerak. “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berqurban dengan dua domba yang berwarna putih yang ada hitamnya, dan bertanduk, beliau menyembelihnya dengan tangannya, menyebut nama Allah dan bertakbir, dan meletakkan kakinya di bagian samping kambing.” (HR. al-Bukhari, 5558 dan Muslim, 1966 ) Membaca Takbir sebanyak 3 kali bersama-sama. “Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar, walillaahil hamd.” Setelah membaca ‘Bismillah Allahu Akbar’, penyembelih hewan qurban dibolehkan membaca salah satu di antara bacaan berikut ini: a. “Hadza minka wa laka.”(HR. Abu Dawud 2795) b. “Hadza minka wa laka ‘anniatau ‘an fulan (sebutkan nama orang yang berqurban/shohibul qurban)”. Bacaan ini berlaku jika orang yang menyembelih bukan shohibul qurban. c. Berdoa agar Allah menerima qurban dengan doa, “Allahumma taqabbal minni atau min fulan (sebutkan nama shohibul qurban).” d. Doa menyembelih hewan qurban sesuai sunnah: “Allahumma haadzihi minka wa ilaika, fataqabbal minnii ya kariim.”(Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini, aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya, Wahai Tuhan Maha Pemurah, terimalah taqarrubku)Catatan: Tidak ada do’a khusus yang panjang bagi shohibul qurban ketika hendak menyembelih hewan qurbannya sendiri. Tidak memperlihatkan alat potong pada hewan kurban. Menggunakan pisau yang tajamagar tidak menyakiti hewan kurban. Syarat sah penyembelihan hewan qurbanharus memutus tiga saluran di leher bagian depan (posisinya di sisi bawah jakun), meliputi; saluran pernapasan atau hulqum, saluran makanan atau mari’, dua pembuluh darah atau wadajaain (dua otot yang ada di samping kanan dan kiri). Setelah disembelih, hewan qurban tidak boleh diproses lebih lanjut, tidak boleh diikuti, serta tidak boleh dipotong ekornya, kakinya dan kepalanya, kecuali diyakini telah mati dengan sempurna. “Dari Abu Waaqid Al Laitsy radhiyallahu ‘anha, beliau berkata, Nabi Muhammad SAW bersabda: ‘Bagian apa saja yang dipotong dari hewan ketika hewannya masih hidup, maka ia adalah bangkai’.” (Hadits Riwayat Abu Dawud dan At Tirmidziy) Lalu, gantung hewan qurban menggunakan tali yang kuatdi tiang pancang atau pengait secara terbalik dengan kepala mengarah ke bawah. Darah pun akan mengalir keluar dengan lancar untuk mempermudah proses pembagian daging qurban. Ikat bagian usus dan anussupaya isi lambung dan usus tidak mengotori daging qurban. Tata cara penyembelihan hewan qurban diteruskan dengan proses pengulitan, dimulai dengan membuat sayatan di tengah sepanjang kulit dada dan perut hingga kaki tengah. Selesai pengulitan, dilanjutkan dengan membersihkan sisa kotoran di saluran makanan. Pastikan semuanya benar-benar bersih supaya usus dan lambung tidak robek terkena pisau. Lalu, ambillah bagian dalamnyaseperti hati, ginjal, lambung, usus, paru, limpa, jantung, dan esofagus. Tempatkan daging hewan qurban yang sudah dipotongrata ke kantong plastik atau wadah, sebelum dibagi kepada orang yang berhak menerima daging qurban. Bersihkan sisa penyembelihandan buang limbah ke tempat sampah dengan cara membungkus menggunakan plastik atau karung. Demikianlah tata cara dalam dalam menyebelih hewan qurban sesuai syariat islam. Jika tidak bisa melakukan sendiri, mengamanahkan hewan qurban kepada lembaga yang terpercaya akan lebih baik hasilnya.
Amalan Penting yang Tak Boleh Dilewatkan Saat Ibadah Haji
Saat ini umat Muslim sedunia yang mampu akan melaksanakan ibadah haji sebagai penyempurna dari Rukun Islam. Indonesia menjadi negara yang paling banyak mengirimkan jemaahnya dengan jumlah 231 ribu yang terdiri dari 214 ribu jemaah reguler dan 17 ribu jemaah khusus. Berbagai persiapan pun telah dilakukan dari persiapan fisik maupun mental. Hal ini agar ibadaj haji bisa dilaksanakan dengan baik. Selain kesehatan, jemaah haji juga harus memperhatikan rukun haji. Apabila rukun haji tidak dilaksanakan, maka ibadah haji dinyatakan tidah sah dan harus diulang pada kesempatan berikutnya. Batalnya ibadah haji karena tidak melaksanakan rukun haji, haruslah jadi perhatian serius para jemaah. Jangan sampai ada rukun haji yang terlewat. Sebab kesempatan untuk bisa menunaikan ibadah ke Tanah Suci belum tentu bisa datang untuk ke dua kali. Berikut adalah amalan-amalan yang termasuk dalam fardu haji yang dilansir dari buku Disiplin Berhaji Menuju Haji Mabrur karya H A Tabrani Rusyan: 1. Ihram, yaitu berpakaian ihram dan berniat serta haji. 2. Wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah, yakni hadirnya seseorang yang berihram untuk haji sesudah matahari tergelincir yaitu pada hari ke-9 Zulhijah. 3. Tawaf, yaitu tawaf untuk haji. 4. Sai, yaitu berlari lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. 5. Tahallul, artinya mencukur atau menggunting rambut sedikitnya tiga helai untuk kepentingan ihram. 6. Tertib, yaitu berurutan antara semua rukun haji. Wajib Haji Selain rukun haji, para jemaah juga harus memperhatikan wajib haji atau amalan yang harus dilaksanakan. Apabila tidak dilaksanakan, maka akan dikenai dam atau denda dengan cara membayar dengan menyebelih binatang. Wajib haji ada 6 yaitu: 1. Ihram atau niat berhaji mulai dari miqat (batas yang ditentukan). 2. Mabit (bermalam) di Muzdalifah pada malam hari raya haji. 3. Melontar tiga jumrah, yaitu : jumrah ula, jumrah wusta, dan jumrah aqabah. 4. Mabit (bermalam) di Mina. 5. Tawaf wada (tawaf perpisahan). 6. Menjauhkan diri dari larangan atau perbuatan yang diharamkan dalam ihram seperti: a. Bagi pria dilarang memakai pakaian berjahit. b. Menutup kepala bagi pria dan menutup muka bagi wanita c. Membunuh hewan buruan. d. Memotong kuku. e. Memakai wangi-wangian. f. Mengadakan akad nikah. g. Bersetubuh. h. Memotong rambut atau bulu badan yang lain. Sunah Haji Kemudian, saat melaksanakan ibadah haji juga terdapat amalan-amalan yang termasuk kedalam sunah haji atau amalan yang dapat menambah pahala saat melaksanakan ibadah haji. Dilansir dari buku yang sama, amalan sunah haji ada 10 yaitu: 1. Mandi ketika akan berihram. 2. Mengerjakan salat sunnah ihram dua rakaat. 3. Ifrad, mendahulukan haji daripada umrah. 4. Membaca talbiyah, dimulai sejak ihram sampai dengan melontar jumrah Aqabah pada hari nahar. Membaca talbiyah dengan suara keras bagi laki laki dan suara yang cukup terdengar untuk perempuan. 5. Berdoa sesudah membaca Talbiyah, hal tersebut tertera pada hadis. “Sesungguhnya Nabi SAW ketika beliau telah selesai membaca talbiyah, beliau berdoa meminta keridhaan Allah, supaya diberi surga dan meminta perlindungna pada-nya dari siksa api neraka,” (HR Syafi’idan Daruqutny) 6. Melakukan tawaf qudum tatkala mulai masuk Masjidil Haram. 7. Membaca zikir ketika melakukan tawaf, wuquf, dan sai. 8. Minum air zamzam. 9. Berpakaian serba putih ketika ihram. 10. Masuk ke Kakbah (Baitullah), seperti yang tertera dalam hadist. “Ibnu Abbas.r.a berkata, Nabi Saw. bersabda,”Barangsiapa yang masuk Ka’bah (Baitullah), ia telah masuk ke dalam kebaikan serta ia keluar mendapat ampunan.” Hadis Riwayat Baihaqi.
Amalan Shaleh di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Bulan Dzulhijjah sebagai salah satu bulan haram memiliki keistimewaan, salah satunya yakni pada 10 malam pertama bulan Dzulhijjah. Dari Ibnu Umar Radhiyallaahu ‘Anhuma, dari Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ “Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah).” (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir) Kaum Muslimin Rahimakumullah, kita semua mengenal bahwasanya bulan Dzulhijjah adalah bulan kedua belas dan terakhir dari penanggalan kalender Hijriyah. Pada bulan Dzulhijjah juga masyarakat biasa menyebutnya bulan haji karena pada tanggal 9 di bulan ini (dzulhijjah) kaum muslimin yang beribadah haji melaksanakan wukuf di Arafah sementara yang tidak beribadah haji melaksanakan puasa sunnah Arafah. Kemudian pada tanggal 10 di bulan ini umat Islam memperingati hari raya Idul Adha atau kita biasa mengenal dengan hari raya kurban. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak.” (QS. Al-Hajj: 27-28) Dalam rangka menyambut bulan Dzulhijjah, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal shaleh karena pahala dari apa yang kita kerjakan akan dilipatgandakan oleh Allah . Dari Ibnu Umar , dari Nabi bersabda, “Tidak ada kumpulan hari yang amal shaleh lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dikerjakan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.” (HR. Al-Bukhari, Abu Dawud dan Ibnu Majah) Amalan-amalan Shaleh yang dianjurkan pada bulan Dzulhijjah Puasa Arafah Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dijalankan pada tanggal 09 Dzulhijjah tahun Hijriyah. Puasa Arafah dianjurkan bagi umat muslim yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji di Makkah. Cara melaksanakan puasa arafah sama seperti puasa sunnah lainnya. Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ “Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162) Takbir dan Dzikir Perbanyak dzikir termasuk bertahlil, bertasbih, beristigfar, bertahmid, bertakbir dan memperbanyak doa merupakan suatu amalan yang dianjurkan pada bulan ini, tidak hanya dijalankan pada bulan Dzulhijjah saja tetapi juga dibiasakan pada keseharian hidup kita. Ibnu ‘Abbas berkata, “Berdzikirlah kalian pada Allah di hari-hari yang ditentukan yaitu 10 hari pertama Dzulhijah dan juga pada hari-hari tasyriq.” Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir. Muhammad bin Ali pun bertakbir setelah shalat sunnah” Menunaikan Ibadah Haji dan Umroh Ibadah haji merupakan salah satu ibadah dari rukun Islam yang kelima, dan wajib dikerjakan oleh setiap muslim bagi yang mampu mengerjakan baik secara finansial maupun fisik. “(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al Baqarah [2]; ayat: 196-197) Berqurban Hari raya Idul Adha atau sering dikenal dengan hari raya qurban, karena pada tanggal 10 Dzulhijjah tersebut, umat Islam berlomba-lomba menyisihkan sebagian hartanya untuk membeli kambing, lembu atau unta untuk disembelih setelah shalat hari raya Idul Adha dilaksanakan dan tiga hari setelahnya atau yang kita kenal dengan hari tasyrik. Udhiyah atau menyembelih hewan qurbah disyariatkan oleh Allah sebagaiman firman Allah dalam surat al-kautasar [108]: 2 “Dirikanlah shalat dan berqurbanlah (an-nahr). Para Jumhur ulama menafsirkan ayat tersebut dengan “Berqurbanlah pada hari Idul Adha (yaum an-Nahr). Udhiyah merupakan bentuk rasa cinta dan ketaqwaan seorang muslim kepada Allah . Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik”. (QS. Al-Hajj [22]; ayat: 37) Bertaubat (tidak bermaksiat) Perintah bertaubat dan tidak melakukan maksiat sudah menjadi kewajiban kita sebagai umat Islam untuk melaksanakan perintah tersebut, namun hal serupa ditekankan bagi umat Islam bertaubat dari berbagai dosa dan maksiat di awal bulan Dzulhijjah. Artinya kita menyibukkan diri di awal bulan Dzulhijjah dengan amal-amal shaleh serta meninggalkan kezholiman terhadap sesama. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang“. (QS. An-Nahl [16]; ayat : 119) Keistimewaan 10 malam hari pertama bulan Dzulhijjah sangatlah besar. Amalan shaleh yang dikerjakan oleh kita diistimewakan dan dicintai oleh Allah serta dilipatgandakan pahalanya yang mana hal ini merupakan nikmat dan karunia dari Allah kepada hambaNya. Maka kita wajib mensyukurinya dengan sungguh-sungguh meningkatkan ketaatan kita kepada Allah . Walapun sejatinya, amalan-amalan shaleh yang tertera tidak berpacu mutlak hanya pada yang disebutkan diatas, amalan shaleh lainnya seperti shalat, sedekah, membaca Al-Qur’an juga patut dikerjakan oleh umat Islam dalam kesehariannya.
Gaji Pas-Pasan ? Intip Tipsnya untuk Keuangan Tetap Aman
Besar kecilnya gaji seringkali berpengaruh pada cara mengelolanya, dan turut berdampak terhadap kondisi keuangan keluarga. Apalagi jika kamu termasuk karyawan dengan gaji bulanan yang pas-pasan, kamu perlu cara yang jitu untuk mengatur keuangan keluargamu. Ada 5 tips yang bisa kamu coba untuk mengatur keuangan rumah tangga agar cukup meski kamu bergaji pas-pasan. 1. Evaluasi cicilan dan biaya rumah Banyak orang yang kesulitan untuk mengatur keuangan keluarganya karena cicilan rumah (KPR) sudah memotong sebagian besar dari gaji bulanan. Sebaiknya cicilan rumah tidak lebih dari 25 persen dari total gaji yang diperoleh setiap bulannya. Carilah KPR yang menawarkan cicilan paling kecil. Jika belum mampu mengambil cicilan rumah, sebaiknya carilah sebuah kontrakan yang murah. 2. Rencanakan belanja bulanan dengan baik Kamu perlu membuat rencana belanja bulanan yang matang. Ini cara terbaik untuk menggunakan pendapat yang kecil. Belanjakan uang sesuai dengan rencana yang telah disusun tersebut. Karena pemborosan keuangan cenderung terjadi ketika menggunakan uang untuk mengikuti keinginan, padahal keinginan belum tentu menjadi kebutuhan. 3. Belilah barang bekas yang masih layak Membeli barang yang masih layak digunakan dapat menghemat anggaran belanja. Misalnya saja membeli mobil bekas, barang elektronik bekas, furniture bekas, dan sebagainya. Banyak orang yang memberikan penawaran murah untuk barang bekas yang jarang digunakan, bahkan ada yang tidak pernah digunakan. 4. Berhematlah untuk beberapa aktivitas Kamu dapat melakukan beberapa aktivitas sekaligus untuk menghemat pengeluaran seperti membeli makan siang sambil melakukan tugas di luar kantor. 5. Kurangi naik kendaraan bermotor Cara berhemat lainnya, kamu bisa berjalan kaki, naik sepeda, atau naik kendaraan umum dibandingkan dengan menggunakan mobil untuk pergi ke toko atau bekerja. Kamu bisa menghemat uang BBM dan juga akan mendapatkan manfaat tambahan, yaitu badan yang semakin sehat dengan banyak berolahraga.
Trik Bagi Waktu Buat Kamu Mahasiswa yang Sambil Kerja
Banyak mahasiswa yang mengisi waktu luangnya untuk sekedar mencari pengalaman mulai dari berorganisasi, berbisnis, hingga kerja part time. Beberapa mahasiswa juga memilih untuk mereka mengambil cuti selama satu semester demi mencari pengalaman yang banyak agar selama bekerja bisa fokus tanpa ada beban tugas kuliah. Lantas, bagaimana jika kamu adalah orang yang terlahir dikeluarga yang memiliki pandangan ketat untuk tetap memprioritaskan pendidikan dibandingkan apapun? Ini dia tips yang tepat untuk kamu yang ingin mencari pengalaman kerja sekaligus tanpa mengganggu waktu kuliah dan tugasmu. 1. Tentukan Pekerjaan Apa Yang Akan Dipilih Ini sangat mempengaruhi bagaimana performa kerja dan kuliahmu nanti. Sebaiknya kamu menentukan pekerjaan yang tidak memberatkan dirimu ketika harus dihadapkan dengan deadline tugas kuliah atau organisasi lainnya. Misalkan kamu memiliki jadwal kelas pagi dan siang dari hari Senin sampai Kamis, maka kamu bisa mengisi waktu sore harimu hingga malam untuk bekerja part time. Ingat ya jangan lupa jaga kesehatan. 2. Atur Waktu Antara Kuliah dan Kerja Seperti yang dijelaskan sebelumnya, jika kamu memiliki jam kuliah usahakan ketika diberikan tugas oleh dosen langsung dikerjakan ya agar tidak keteteran dikemudian harinya. Kamu harus memanfaatkan waktu luangmu disaat kerja atau libur untuk mengerjakan tugas. 3. Membuat Jadwal Agar Tidak Lupa Kamu bisa membuat jadwal harian, mingguan, bulanan, hingga tahunan sebagai pengingat agar kamu tidak lupa dengan tugas dan tujuanmu. Sebaiknya membuat jadwa jangan terlalu padat agar kamu bisa memiliki wakt santai. Ingat jangan memaksakan dirimu terlalu berlebihan. 4. Pilih Pekerjaan Sesuai Kemampuan dan Minatmu Disarankan untuk mahasiswa memilih pekerjaan yang tidak banyak menghabiskan tenaga kalian seperti, desain web, content writing, vlogger, custumer service online, dan pekerjaan-pekerjaan yang fokus ke skill kamu ketimbang pekerjaan yang menguras tenaga fisik kamu. Selain karena bisa menambah CV atau Curriculum Vitae kalian, hal itu juga dapat membantu meningkatkan kualitas diri, bakat dan minat kamu. Atau kamu bisa juga membuat bisnis kecil-kecilan untuk menambah uang sakumu dengan modal dari gaji part time. 5. Jadikan Kuliah Sebagai Prioritasmu Jika kamu menentukan kuliah sebagai prioritasmu maka kamu tidak mungkin akan besantai begitu saja selama kuliah. Kamu harus bisa menempatkan posisi tugas kuliah sebagai prioritasmu. Sayangnya banyak mahasiswa yang menyampingkan akademik mereka dengan embel-embel ‘mencari banyak pengalaman’ padahal tidak semua perusahaan memfokuskan pada pengalaman saja tapi pada nilai perkuliahan juga. Jika bisa dilakukan keduanya kenapa tidak? Buat kalian yang masih mahasiswa bagus sekali keputusan kalian untuk coba bekerja sekaligus kuliah, akan tetapi pendidikan juga tetap dinomor satukan ya. Karena kualitas dirimu juga dilihat dari bagaimana kamu menempatkan performa akademik sebaik mungkin. Tetap semangat dan jangan pantang menyerah dalam menuntut ilmu sambil bekerja. Ingat, waktu adalah emas, jadi gunakan waktu sebaik mungkin.
3 Olahraga Ringan yang Cocok untuk Kamu yang Sibuk
Coba ingat-ingat, kapan sih kamu terakhir berolahraga? Jika kamu menjawab lebih dari 3 bulan yang lalu, maka kamu perlu berhati-hati. Kurang olahraga bisa menimbulkan berbagai penyakit, seperti meningkatkan risiko hipertensi, diabetes tipe 2, penyakit jantung koroner, obesitas, stroke, depresi sampai kematian! Wah, membahayakan juga, ya? Kalau kamu tipe orang sibuk yang tak punya banyak waktu, jangan khawatir! Kamu bisa kok melakukan olahraga ringan yang bisa dilakukan di sela-sela waktu senggang. Langsung geser layarmu ke bawah, ya! 1. Plank Yang pertama, kamu bisa melakukan plank. Ini adalah latihan sederhana yang bisa memperkuat tubuh karena melibatkan banyak otot. Plank bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja serta tidak mengeluarkan modal satu rupiah pun! Latihan plank sangat cocok dilakukan oleh orang yang sibuk dan memiliki keterbatasan waktu. Plank memperkuat otot-otot di bahu, dada, kaki dan punggung. Dengan melakukan plank setiap hari akan membakar kalori lebih banyak dari latihan perut lainnya seperti sit up. Meski terlihat mudah, menahan posisi plank nyatanya sulit, lho. Coba lakukan selama 30 detik terlebih dahulu. Jika bisa, maka tingkatkan lagi durasinya. 2. Squats Di sela-sela kesibukan, kamu bisa curi-curi waktu untuk melakukan squats. Manfaatnya banyak, seperti membangun otot kaki, paha depan, paha belakang dan betis serta bisa meningkatkan massa otot. Ketika dilakukan dengan benar, squats bisa menguatkan sendi pergelangan kaki, lutut dan pinggul pada waktu yang bersamaan. Selain itu, squats bisa membakar lemak, mengencangkan bokong dan menurunkan berat badan. Cara melakukan squats dengan benar adalah dengan membuka kaki lebar-lebar ke samping, lalu tekuk lutut serendah mungkin. Tahan posisi itu selama beberapa detik, lalu bangkit dan ulangi hingga 10-15 kali. Lakukan setiap hari dan rasakan manfaatnya! 3. Wall sits Latihan lainnya yang bisa kamu lakukan adalah melakukan wall sits. Latihan duduk di dinding ini sangat bagus untuk membentuk paha, pinggul, betis dan perut bagian bawah. Of course, latihan ini sangat mudah, tidak mengeluarkan uang dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Setidaknya, lakukan wall sits selama 20 menit setiap harinya. Cara melakukan wall sits adalah dengan bersandar ke dinding, majukan kaki ke depan lalu perlahan-lahan turunkan badan. Tetaplah bersandar dan buatlah posisi seolah-olah kita sedang duduk di kursi. Tahan posisi ini selama 20-30 detik. Jika sudah merasa kuat, coba tingkatkan durasi hingga satu menit atau lebih.
Syarat Agar Amalan Dan Ibadah Diterima Oleh Allah SWT
Sesungguhnya Allah Ta’ala menciptakan alam semesta tidaklah dengan sia sia atau tanpa hikmah di balik penciptaan tersebut yakni penciptaan dunia menurut islam. Akan tetapi Allah memiliki maksud dan tujuan yang mulia. Allah Ta’ala berfirman : “Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antaranya keduanya tanpa hikmah” (QS. Shaad : 27) Adapun hikmah dari penciptaan jin dan manusia di alam semesta ini adalah agar mereka beribadah kepada Allah dan tidak mensekutukan Nya atau melakukan amalan masuk surga tanpa dihisab. Allah Ta’ala berfirman : “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka menyembah Ku”. ( (QS. Al Dzariyat : 56). Arti Ibadah secara bahasa adalah tunduk dan menghinakan diri serta khusyu’ agar masuk jenis surga dalam islam. Di dalam kamus Al Mu’jam Al Wasith ibadah artinya ”tunduk kepada Tuhan yang menciptakan”. Imam Al Qurthuby berkata ”Asal ibadah ialah tunduk dan menghinakan diri”. Secara istilah arti ibadah adalah sebagaimana perkataan Ibnu Katsir : “Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan hal hal yang diperintahkan dan menjauhi hal hal yang dilarang”. Kemudian Ibnu Taimiyah berkata : “Ibadah ialah sesuatu yang mencakup semua perkara yang dicintai dan diridhoi Allah berupa perkataan atau perbuatan yang nampak atau pun tidak nampak” serta melakukan keutamaan istiqomah dalam beribadah. Merujuk kepada dalil-dalil dari Al Quran dan Al Hadits kita bisa menemukan bahwa syarat pokok diterimanya amalan seorang hamba ada dua: Ikhlas karena Allah subhanahu wa ta’ala. Mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dua syarat ini disebutkan dengan jelas dalam akhir surat al-Kahfi: “Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Rabb-nya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seoran gpun dalam beribadat kepada Rabb-nya.” (QS. Al Kahfi: 110) Oleh karena itu Imam Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat ini berkata, “Dua hal ini merupakan dua rukun amal yang diterima. (Jadi suatu amalan) harus ikhlas karena Allah dan sesuai dengan syari’at Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Lihat: Mudzakkirah fil ‘Aqidah, karya Dr. Shalih bin Sa’ad as-Suhaimy, hal: 9-12). Ibadah dan amalan manusia akan diterima apabila, yang pertama dilakukan dengan ikhlas niat untuk Allah Swt semata. Yaitu, kehendak hamba dalam segala semua ibadahnya. Baik berbentuk perkataan atau perbuatan yang dzahir maupun batin untuk mencari ridha Allah Swt semata. Tidak ada harapan pujian, sanjungan, dan balasan materi dari selain Allah SWT. An Nawawi Asy Syafi’i rohimahullah menukil dalam kitabnya At Tibyan perkataan ustadz Abu Qosim Al Qusairiy rohimahullah, beliau mengatakan, “Ikhlas adalah engkau mentauhidkan/menuggalkan niatmu dalam keta’atan kepada Allah Subahanahu wa Ta’ala yaitu engkau berniat mendekatkan diri kepada Allah dengan amal ketaatanmu tanpa mengharapkan dari mahluk suatu apapun dari hal tersebut berupa pujian dari manusia dan lain sebagainya”. Dzun Nun rohimahullah mengatakan, “Tanda ikhlas ada tiga, tidak ada bedanya bagi seseorang antara ia dipuji atau dicela seseorang atas amalnya, tidak menghiraukan pandangan manusia atas amalnya dan mengharap pahala dari amal yang ia kerjakan di akhirat”. Yang kedua, ibadah tersebut sesuai tuntutan syariat yang Allah kehendaki. Yaitu mengikuti cara ibadah Nabi Muhammad SAW. Tidak menyelisihi tuntunan manusia pilihan Allah Swt ini. Ibadah tersebut bukan hasil kreasi yang diada-adakan orang; baik bentuknya, tata caranya, waktunya, tempatnya, dan selainnya. Sebagaimana firman Allah ‘azza wa jalla (yang artinya), “Katakanlah (Wahai Muhammad) jika mereka mencintai Allah maka iktutilah aku (Muhammad) maka Allah akan mencintai kalian”. (QS. Al ‘Imron [3] : 31). Maka di antara konsekwensi dari mencintai Allah dan mengimani kerosulan Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam adalah mengikuti syari’at beliau yang tercakup di dalamnya ibadah. Bahkan mengikuti apa yang beliau perintahkan/syari’atkan merupakan salah satu hak beliau yang teragung yang harus kita tunaikan. Sumber :https://muslim.or.id/5399-dua-syarat-diterimanya-ibadah.htmlhttps://jabar.kemenag.go.id/portal/read/mimbar-dakwah-sesi-115-syarat-amal-ibadah-diterima-allah-swt https://muslim.or.id/578-agar-amalan-kita-diterima-di-sisi-allah.htmlhttps://dalamislam.com/info-islami/syarat-diterimanya-ibadah-dalam-islam
Kiat Mudah Menghafal Al-Quran
Ada banyak sekali keutamaan para penghafal Al-Quran. Salah satu yang kerap digaungkan adalah kelak akan menjadi syafaat dan mampu memberikan mahkota bagi orangtuanya. Siapa yang menghafal Al-Quran, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Mengetahui keutaamannya yang begitu mulia ini tentu mampu mendorong seseorang untuk menjadi penghafal Al-Quran. Namun kesibukan seringkali jadi kambing hitam seseorang tidak bisa menghafal Al Qur’an. Ini juga yang membuat kita merasa kesulitan menghafal Al Qur’an karena banyaknya tugas, pekerjaan, atau kegiatan. Namun, ada cara yang bisa digunakan untuk menghafal Al Qur’an tanpa khawatir mengganggu rutinitas. Tumbuhkan Niat Al-Quran adalah kitab suci yang begitu mulia. Kemuliaan yang begitu tinggi pada Al-Quran ini kerapkali juga membuat manusia merasa begitu jauh dengan Al-Quran. Banyak yang beranggapan dirinya masih penuh dosa. Tidak layak bersama Al-Quran. Tumbuhkan niat agar lebih dekat dengan Al-Quran. Mulailah bermimpi menjadi penghafal Al-Quran walau dirasa mustahil. Jika benar itu tujuan yang jujur, maka percayalah Allah akan memberikan jalan. Luangkan Waktu untuk Membaca Al-Quran Jika benar kita mengaku cinta dengan Al-Quran, harus dibuktikan dengan interaksi. Interaksi dapat dilakukan dengan meluangkan waktu untuk membaca dan memahami maknanya. Interaksi dapat dilakukan dengan secara kuanitas dan kualitas. Interaksi secara kuanititas seperti berapa halaman yang dibaca setiap hari. Sedangkan interaksi secara kualitas seperti apa amalan Al-Quran yang bisa dilakukan setiap hari. Baca dan Dengarkan Mulailan membaca dan menghafal 3-5 ayat. Kemudian dengarkan rekaman ayat tersebut sambil mengikuti bacaannya. Lakukan di setiap waktu senggang anda agar lebih mudah menghafal bacaannya. Menghafal dari Satu Cetakan Mushaf Menghafal Al-Quran dari satu cetakan, jangan menghafakan setiap surah dari cetakan yang berbeda. Menghafal Setelah Fajar Menghafal setelah terbitnya fajar adalah waktu yang baik dan penuh berkah. Nabi Muhammad SAW berdoa untuk mereka yang mengerjakan sesuatu di waktu fajar agar Allah melimpahkan berkah kepada mereka. Membagi halaman Al-Quran yang Dihafal Teknik menghafal ini membagi 1 halaman menjadi 4 bagian yang berisi 3-4 baris per bagian. Kemudian hafalan fokus pada 1 bagian tersebut. Jika sudah hafal, maka dilanjutnya menghafal bagian kedua dan ¼ bagian pertama. Tujuannya agar kita tetap hafal bagian pertama saat menghafalkan bagian kedua. Begitu seterusnya. Menjauhi Dosa dan Maksiyat Imam Adh-Dhahhak (wafat th. 102 H) rahimahullaah mengatakan, “Tidaklah seseorang mempelajari Al-Quran kemudian ia lupa, melainkan disebabkan dosa.” Membaca Hafalan di Setiap Kali Shalat Meminimkan hafalan dan mengulanginya dalam shalat agar hafalan tidak mudah lupa. Itulah beberapa cara yang saling berkaitan dan saling membantu antara yang satu dan yang lain. Beberapa cara ini merupakan metode efektif yang dapat diemplementasikan untuk dapat menghafal Al Qur’an sebanyak 30 juz dengan baik dan sempurna tanpa mengganggu aktivitasdan rutinitas sehari-hari. Sumber :https://smpi.alhasanah.sch.id/pengetahuan/berikut-3-tips-menghafal-al-quran/ https://almanhaj.or.id/3277-kiat-kiat-menghapal-al-qur-an-dan-as-sunnah.html https://ltq-iqro.com/portfolio/tips-cara-cepat-menghafal-al-quran-dalam-15-menit-wajib-coba/ https://griyaalquran.id/cara-menghafal-al-quran-untuk-mahasiswa/