Menjaga kesehatan sapi perah adalah kunci utama untuk mempertahankan produktivitas dan kualitas susu. Ketika sapi sakit, produksi susu bisa menurun drastis, bahkan berisiko menimbulkan kerugian jangka panjang bagi peternak. Oleh karena itu, pemahaman tentang penyakit sapi perah, gejala awal, serta langkah pencegahan menjadi hal yang sangat penting, terutama bagi peternak pemula dan menengah.
Artikel ini membahas secara lengkap penyakit yang sering menyerang sapi perah, tanda-tanda awal yang perlu diwaspadai, serta strategi pencegahan berbasis sanitasi dan pemeriksaan rutin.
Mengapa Penyakit Sapi Perah Perlu Diwaspadai?

Sapi perah termasuk ternak yang sensitif terhadap perubahan lingkungan, kebersihan kandang, pakan, dan manajemen pemeliharaan. Penyakit sering muncul ketika:
-
Sanitasi kandang kurang baik
-
Manajemen pakan tidak seimbang
-
Pemerahan dilakukan tanpa standar kebersihan
-
Sapi mengalami stres
-
Pemeriksaan kesehatan tidak rutin
Jika tidak ditangani sejak dini, penyakit dapat menyebar ke sapi lain dan menurunkan performa seluruh kandang.
Daftar Penyakit Sapi Perah yang Sering Terjadi
1. Mastitis pada Sapi Perah
Mastitis adalah peradangan pada ambing dan merupakan penyakit paling umum pada sapi perah.
Gejala mastitis antara lain:
-
Ambing bengkak dan terasa panas
-
Susu berubah warna atau menggumpal
-
Produksi susu menurun
-
Sapi tampak kesakitan saat diperah
Penyebab utama mastitis biasanya berasal dari bakteri yang masuk melalui puting akibat kebersihan yang kurang terjaga.
2. Sapi Tidak Mau Makan
Kondisi sapi tidak mau makan sering menjadi tanda awal adanya gangguan kesehatan.
Penyebab umum meliputi:
-
Gangguan pencernaan
-
Perubahan pakan mendadak
-
Infeksi atau demam
-
Stres lingkungan
Jika sapi berhenti makan lebih dari satu hari, maka risiko penurunan produksi susu akan meningkat.
3. Gangguan Pencernaan
Gangguan pencernaan seperti kembung, diare, atau asidosis sering dialami sapi perah.
Gejala yang sering terlihat:
-
Perut membesar
-
Sapi terlihat lemas
-
Kotoran cair atau berbau menyengat
-
Nafsu makan menurun
Masalah ini biasanya berkaitan dengan kualitas pakan dan keseimbangan nutrisi.
4. Penyakit Kuku dan Kaki
Penyakit kuku menyebabkan sapi kesulitan berdiri dan berjalan.
Gejala sapi sakit pada bagian kaki antara lain:
-
Pincang
-
Luka pada kuku
-
Sapi sering berbaring
-
Aktivitas makan menurun
Kondisi ini berdampak langsung pada kenyamanan sapi dan produktivitas susu.
5. Penyakit Pernapasan
Penyakit pernapasan dapat muncul akibat kandang lembap dan sirkulasi udara buruk.
Gejala umum:
-
Batuk
-
Hidung berair
-
Napas cepat
-
Sapi tampak lesu
Jika tidak ditangani, penyakit ini bisa berkembang menjadi infeksi serius.
Pentingnya Mengenali Gejala Sapi Sakit Sejak Dini

Mengenali gejala sapi sakit sejak awal akan memudahkan penanganan dan mencegah kondisi menjadi lebih parah. Beberapa tanda umum yang perlu diwaspadai meliputi:
-
Produksi susu menurun tiba-tiba
-
Perubahan perilaku
-
Nafsu makan berkurang
-
Suhu tubuh meningkat
-
Gerakan tidak normal
Pengamatan harian menjadi langkah sederhana namun sangat efektif.
Pencegahan Penyakit Sapi Perah Berbasis Sanitasi
1. Menjaga Kebersihan Kandang
Sanitasi kandang adalah fondasi utama pencegahan penyakit.
Langkah penting yang perlu dilakukan:
-
Membersihkan kotoran setiap hari
-
Menjaga lantai tetap kering
-
Memastikan drainase berjalan baik
-
Mengatur ventilasi kandang
Lingkungan kandang yang bersih mengurangi risiko bakteri dan parasit.
2. Kebersihan Saat Pemerahan
Proses pemerahan yang tidak higienis menjadi penyebab utama mastitis.
Beberapa langkah pencegahan:
-
Mencuci ambing sebelum dan sesudah pemerahan
-
Menggunakan lap bersih
-
Menjaga kebersihan tangan atau alat perah
-
Melakukan pemerahan dengan teknik yang benar
Kebiasaan ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan ambing.
3. Manajemen Pakan yang Baik
Pakan berkualitas membantu meningkatkan daya tahan tubuh sapi.
Prinsip penting:
-
Pakan tidak berjamur
-
Pakan sesuai kebutuhan nutrisi
-
Perubahan pakan dilakukan bertahap
-
Air minum tersedia sepanjang waktu
Pakan yang baik membantu mencegah gangguan pencernaan dan penurunan produksi.
Pentingnya Pemeriksaan Rutin Sapi Perah

Pemeriksaan rutin menjadi langkah preventif yang sering diabaikan.
Manfaat pemeriksaan rutin:
-
Deteksi penyakit lebih awal
-
Mengurangi biaya pengobatan
-
Menjaga stabilitas produksi susu
-
Meningkatkan umur produktif sapi
Pemeriksaan dapat dilakukan secara internal oleh peternak dan secara berkala oleh tenaga kesehatan hewan.
Kesimpulan
Penyakit sapi perah merupakan tantangan yang tidak bisa dihindari dalam usaha peternakan. Namun, dengan pemahaman yang baik tentang jenis penyakit, gejala awal, serta penerapan sanitasi kandang dan pemeriksaan rutin, risiko penyakit dapat ditekan secara signifikan.
Menjaga kesehatan sapi perah bukan hanya soal pengobatan, tetapi lebih pada pencegahan yang konsisten. Sapi yang sehat akan menghasilkan susu berkualitas, meningkatkan produktivitas, dan mendukung keberlanjutan usaha peternakan dalam jangka panjang.




