MinKAN yakin setiap orang tua ingin anaknya tumbuh menjadi orang cerdas. Tak cuma di bidang akademik, namun bidang non akademik pula. Ternyata, untuk memiliki anak cerdas, salah satunya bisa dimulai sejak dalam kandungan, Bunda. Ya, ada beberapa hal yang bisa lakukan selama kehamilan. Jadi, jangan sia-siakan waktu selama sembilan agar bisa mewujudkan ‘bibit unggul’ di dalam rahim kita, Bunda. Nah, berikut ini empat tips membuat calon bayi cerdas sejak dalam kandungan menurut beberapa pakar:
1. Konsumsi makanan kaya akan asam folat, omega-3, zat besi
Asam folat telah lama diketahui memainkan peran penting dalam pembentukan sel-sel otak yang sehat, dan sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi asam folat sejak dini, dari empat minggu sebelum konsepsi hingga delapan minggu ke kehamilan, memiliki risiko 40 persen lebih rendah melahirkan anak dengan autisme. Makanan yang kaya asam folat adalah sereal, lentil, sayuran hijau seperti bayam. Kemudian, asam lemak omega-3, terutama DHA, juga memiliki dampak besar pada produksi neuron, saraf di otak yang menembakkan impuls listrik dan mengirim pesan ke seluruh tubuh. Bunda bisa peroleh omega-3 dari salmon, ikan berlemak lainnya, biji kenari, biji rami, dan telur yang mengandung omega-3. Terakhir, zat besi membantu juga meningkatkan pertumbuhan sel darah merah yang sehat, yang membawa oksigen ke otak bayi. Sumber terbaik zat besi adalah daging merah, kacang-kacangan, bayam, tahu
2. Olahraga teratur
Berolahraga akan memberi stamina yang Bunda butuhkan untuk persalinan dan melahirkan, dan itu juga dapat memperkuat otak bayi. Menurut sebuah penelitian dalam Journal of American College of Sports Medicine, anak-anak dari ibu yang berolahraga selama kehamilan mendapat skor lebih tinggi pada tes keterampilan bahasa dan kecerdasan pada usia 5 tahun dibandingkan dengan anak-anak dari ibu yang tidak banyak bergerak. Mengapa? Kadar kortisol moderat – hormon stres yang juga dikeluarkan saat Bunda berolahraga – meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan otak bayi, serta organ utama lainnya. Para ahli merekomendasikan 30 menit olahraga ringan untuk wanita hamil pada setiap hari atau tiga sampai empat hari dalam seminggu.
3. Bonding dengan bayi
Bunda mungkin merasa konyol berbicara dengan bayi selama di kandungan, tetapi itu dapat membantunya membentuk hubungan intim sejak dini. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar pertengahan kehamilan, bayi dapat mendengar dan merespons suara.
Bunda dapat berbicara, bernyanyi, atau membacakan untuknya. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa bayi tampaknya tenang dengan lagu, buku, atau suara dan mungkin mengenali ritme yang mereka dengar dalam rahim.
4. Upaya agar tidak melahirkan prematur
Semakin lama otak bayi berkembang dalam rahim, semakin baik otak bayi jangka panjang. Bayangkan saja, Bunda, pada usia 35 minggu, volume otaknya hanya dua pertiga dari usia 39 atau 40 minggu. Meskipun beberapa faktor dapat membuat Bunda lebih rentan terhadap kelahiran prematur, namun sebisa mungkin kita menjaga kondisi tubuh agar tidak melahirkan secara prematur, misalnya hindari paparan asap rokok, kelola diabetes gestasional, dan lainnya.
dikutip dari Haibunda