kerja di perusahaan besar yang mempunyai nama yang dikenal luas oleh masyarakat biasanya dianggap lebih prestige oleh beberapa orang. Salah satu alasannya ialah tunjangan dan kesejahteraan yang didapatkan cukup menggiurkan. Namun di era saat ini, mulai muncul berbagai perusahaan startup yang sedang berkembang, dan malah di antaranya telah mendapatkan status unicorn. Maka tak heran perusahaan startup menjadi pilihan bagi fresh graduate yang baru memulai kariernya.
Berbeda dengan generasi yang lebih tua, generasi muda saat ini khususnya milenials yang menjadi fresh graduate cenderung lebih terbuka dengan kesempatan kerja dari berbagai jenis perusahaan. Nama besar perusahaan ataupun kasta perusahaan bukanlah menjadi patokan utama, melainkan mementingkan rasa nyaman dengan sistem digitalisasi yang diterapkan oleh perusahaan.
Sebelum itu, mari mencoba mengenali lebih jauh tentang jenis perusahaan startup itu seperti apa. Sesuai namanya, Startup adalah perusahaan rintisan atau perusahaan yang baru dan bergerak di bidang pengembangan teknologi. Tiga elemen penting sebuah perusahaan disebut ‘Startup’ adalah founder, investor, serta produk atau jasa layanan.
Nah faktor pembeda antara perusahaan Startup dengan perusahaan konvesional dapat dilihat dari sumber pendanaan, tujuan usaha dan struktur organisasi. Sumber pendanaan awal biasanya dilakukan secara mandiri oleh founder hingga bila perusahaan tersebut berkembang, mereka akan datang ke pihak ketiga atau para investor.
Tujuan usaha dari perusahaan Startup cenderung fokus pada growth atau pertumbuhan usaha melalui inovasi. Maka tak heran sering terdengar berita kegiatan mereka untuk ‘bakar uang’ di fase-fase awal. Struktur organisasi pada Startup umumnya memiliki hirarki horizontal, di mana para atasan dan bawahan dapat berkomunikasi secara langsung dan dua arah alih-alih birokratis.
Sudah tahu keunikan dari perusahaan Startup? Sekarang mari kita arungi 5 alasan kenapa para fresh graduate tertarik bekerja di perusahaan Startup. Hal ini berdasarkan hasil survey dari Prosple.
1. Mencari tempat untuk belajar dan berkembang
Sebagai seorang pekerja baru, Startup adalah salah satu pilihan yang tepat untuk mengawali karir. Dengan suasana lingkungan yang saling suportif, para fresh graduate bisa banyak belajar dari lingkunan kerja yang dinamis dan terus berkembang. Hasil survei menunjukkan bahwa mereka begitu puas atas fasilitas untuk belajar yang diberikan seperti training atau mentoring. Ini menandakan perusahaan peduli akan potensi yang dimiliki oleh para pekerja nya.
2. Image di media sosial
Menjaga image di media sosial mungkin salah satu hal yang begitu diperhatikan oleh kawula muda, khususnya bagi yang baru menjadi fresh graduate. Bekerja di perusahaan Startup bisa menjadi salah satu alasan untuk menjaga ‘image’ mereka dengan suguhan konten kehidupan kerja di peruahaan startup. Walaupun belum tentu isi konten tersebut benar adanya, kalian harus selalu cross-check segala informasi yang tersebar di media sosial.
3. Menyukai tantangan
Umumnya di awal masa kerja, seorang fresh graduate masih diberi tanggung jawab yang ringan untuk menambah pengalaman mereka. Namun di Startup, kedudukan sebagai pekerja baru atau entry level tidak akan membuat merasa lebih rendah dari karyawan lain yang lebih berpengalaman. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan pekerja baru tersebut sesuai dengan hasil survei yang telah didapatkan. Mereka akan lebih termotivasi untuk menjawab tantangan tersebut dengan menyelesaikan secara baik.
4. Gaji yang kompetitif
Mungkin ini adalah salah satu rahasia umum yang paling populer dijadikan alasan untuk bekerja di perusahaan Startup, khususnya bagi para fresh graduate. Gaji yang ditawarkan cenderung menggiurkan dibanding entry level di perusahaan lain. Namun ini juga sebanding dengan tanggung jawab yang dibebankan. Perlu diperhatikan besaran gaji tetap bergantung pada posisi kerjaa, skill dan experience yang dimliki tiap individu.
5. Kesempatan kerja yang luas
Sebagai perusahaan yang masih ‘baru’ dalam bidang industri yang ‘baru’ pula, mayoritas Startup masih mencari banyak tenaga kerja sebagai tim kantor. Hingga saat ini, lapangan kerja di bidang Startup masih terbuka lebar, mencari ‘aset’ yang berharga untuk dimiliki oleh perusahaan.
