Stunting adalah kondisi serius pada anak yang ditandai dengan tinggi badan anak di bawah rata-rata atau anak sangat pendek serta tubuhnya tidak bertumbuh dan berkembang dengan baik sesuai usianya dan berlangsung dalam waktu lama. Bahkan pada akhirnya diikuti dengan gangguan kecerdasan pada anak dikarenakan kurang gizi kronis. Kondisi ini dipicu oleh beberapa faktor sejak dalam kandungan ibu yang meliputi :
- Kekurangan gizi pada ibu hamil
- Infeksi atau penyakit menular
- Gizi yang tidak optimal pada bayi dari sejak lahir hingga tiga tahun pertama kehidupannya,
- Pola pengasuhan yang tidak memadai
- Faktor lingkungan (kekurangan akses makanan, kesehatan, dll)
Jumlah penderita stunting di Indonesia menurut hasil Riskesdas 2018 terus menurun. Tetapi langkah pencegahan stunting sangat perlu dilakukan, apa sajakah caranya?
Mengenal Gejala Stunting
WHO (World Health Organization/Organisasi Kesehatan Dunia) mengkategorikan gejala berikut sebagai gejala Stunting yang perlu diwaspadai oleh orang tua. Beberapa gejalanya antara lain :
- Memiliki tinggi badan yang rendah dibandingkan anak seusianya.
- Tumbuh lebih lambat dari yang seharusnya. Perkembangan lambat seperti dalam bicara, berjalan, tumbuh gigi, atau tahapan bayi normal lainnya.
Apabila mencurigai gejala tersebut pada anak, mohon segera konsultasi ke dokter. Anda dapat memperbaiki kesehatan anak dalam 1,000 hari pertama kehidupannya (sampai usia 2 tahun) dengan memberi nutrisi terbaik untuk anak.
Cara Mencegah Stunting pada Anak
- Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil
Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan. Lembaga kesehatan Millenium Challenge Account Indonesia menyarankan agar ibu yang sedang mengandung selalu mengonsumsi makanan sehat nan bergizi maupun suplemen atas anjuran dokter. Selain itu, perempuan yang sedang menjalani proses kehamilan juga sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan. - Beri ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan
Veronika Scherbaum, ahli nutrisi dari Universitas Hohenheim, Jerman, menyatakan ASI ternyata berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro. Oleh karena itu, ibu disarankan untuk tetap memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan kepada sang buah hati. Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu ibu pun dinilai mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan. - Dampingi ASI Eksklusif dengan MPASI sehat
Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa memberikan makanan pendamping atau MPASI. Dalam hal ini pastikan makanan-makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting. WHO pun merekomendasikan fortifikasi atau penambahan nutrisi ke dalam makanan. Di sisi lain, sebaiknya ibu berhati-hati saat akan menentukan produk tambahan tersebut. Konsultasikan dulu dengan dokter. - Terus memantau tumbuh kembang anak
Orang tua perlu terus memantau tumbuh kembang anak mereka, terutama dari tinggi dan berat badan anak. Bawa si Kecil secara berkala ke Posyandu maupun klinik khusus anak. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penanganannya. - Selalu jaga kebersihan lingkungan
Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit, terutama kalau lingkungan sekitar mereka kotor. Faktor ini pula yang secara tak langsung meningkatkan peluang stunting. Studi yang dilakukan di Harvard Chan School menyebutkan diare adalah faktor ketiga yang menyebabkan gangguan kesehatan tersebut. Sementara salah satu pemicu diare datang dari paparan kotoran yang masuk ke dalam tubuh manusia.
Tips Mengatasi Anak yang Susah Makan
Salah satu pemicu gizi buruk adalah akibat anak yang susah makan. Ada beberapa penyebab anak tidak mau makan, termasuk alergi atau intoleransi makanan, refluks, muntah, diare, sembelit, kolik, atau kondisi kesehatan yang lebih serius lainnya. Orang tua dapat menerapkan cara mengatasi anak yang susah makan, sebagai berikut:
- Memberikan variasi makanan yang sehat dan beragam.
- Melengkapi kebutuhan gizi seimbang, termasuk sepertiga buah dan sayuran, sepertiga karbohidrat seperti nasi, dan sepertiga protein seperti daging, ikan, atau sumber protein vegetarian lainnya.
- Konsumsi minuman sehat seperti susu, teh buatan rumah, jus sayur dan buah, infused water, yoghurt, dan lainnya.
- Berikan si Kecil camilan sehat seperti potongan buah, salad sayur, oatmeal, keju, atau olahan nikmat lain yang dibuat sendiri.
Semoga informasi ini dapat membantu para orang tua untuk mencegat Stunting pada anak serta dapat meningkatkan kualitas kesehatan pada anak.
Sumber :
https://promkes.kemkes.go.id/pencegahan-stunting
https://www.nestlehealthscience.co.id/artikel/masalah-stunting-pada-anak