Limbah peternakan saat sangat bernilai ekonomi tinggi jika dikelola secara terpadu oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan lembaga yang selalu melakukan aktif mengembangkan kemampuan.
SDM berperan penting sebagai agent of change dan merupakan kunci keberhasilan pengelolaan peternakan terintegrasi, khususnya dalam hal pemanfaatan limbah peternakan. Limbah peternakan yang dimanfaatkan dengan benar akan mendatangkan nilai ekonomi sehingga berkontribusi bagi perekonomian perdesaan. Selain itu juga dapat menurunkan efek gas rumah kaca karena emisi gas metana yang berasal dari limbah peternakan. Lalu, bagaimana cara agar melakukan pengolahan limbah peternakan dengan baik?
Teknik Pengumpulan Limbah
Salah satu hal yang dapat dilakukan dalam mengelola limbah peternakan dengan baik adalah melakukan teknik pengumpulan atau disebut dengan collections. Teknik pengumpulan ini terbagi menjadi 3 cara yaitu :
- Scrapping adalah salah satu cara atau teknik pengumpulan yang berupa cara mendorong/menarik (dengan sekop atau alat lain) limbah.
- Flushing merupakan sistem pengumpulan limbah peternakan yang berarti dengan cara menggunakan air sebagai media untuk mengangkut limbah ke dalam bentuk cair
- Free Fall sendiri juga merupakan sistem pengumpulan limbah dengan cara membiarkan limbah tersebut jatuh bebas melewati penyekat lantai masuk ke dalam lubang penampung.
Lalu dilanjutkan ke teknik berikutnya yaitu Pengangkutan yang berarti Transport, berlanjut ke Pemisahan hingga pada akhirnya sampai kepada Penyimpanan (Storage) atau Pembuangan (Disposal). Jadi limbah peternakan bisa dapat disimpan atau juga dibuang jika tidak ingin digunakan lagi. Dari teknik-teknik inilah dapat kita ketahui ternyata limbah peternakan diolah dengan langkah-langkah yang berurutan sehingga dapat mengolah limbah peternakan menjadi lebih baik.
Pemanfaatan Limbah Peternakan
Kandungan yang ada di dalam limbah peternakan ini ternyata mempunyai kandungan yang sangat penting seperti contoh lemak, protein dan bahan nitrogen, vitamin, mineral, mikroba dan zat-zat lain yang dapat kita ketahui dalam limbah peternakan tersebut yang dapat dimanfaatkan sebagai berbagai macam hal yang mendukung kebaikan lingkungan ataupun juga hal lainnya.
Contoh pemanfaatan limbah peternakan adalah sebagai pakan untuk cacing tanah. Hal ini ternyata dapat menghasilkan biomasa yang tertinggi dibandingkan dengan campuran tambahan organik lain. Atau juga yang paling sering kita lihat adalah limbah peternakan yang digunakan sebagai pupuk kompos yang berguna untuk membuat tanaman lebih subur karena kandungan limbah yang dihasilkan dari kotoran hewan yang dapat dicampur dari bahan organik lain yang membantu mempercepat proses pengomposan.
Selain sebagai pupuk organik, limbah peternakan juga dapat diolah menjadi bahan bakar berupa biogas. Selain keuntungan dari segi ekonomis, bioagas juga memberikan manfaat dari segi ekologis. Pengurangan konsentrasi gas metan secara local dapat berperan dalam upaya mengatasi masalah global, terutama dalam hal ini adalah efek gas rumah kaca dan pemanasan iklim dunia. Apabila pemanfaatan kotoran ternak sebagai penghasil biogas dapat dioptimalkan, kita dapat menerapkan konsep produksi bersih (zero waste) dalam bidang peternakan.
Sumber :
https://bappeda.grobogan.go.id/dokumen/kajian-dan-penelitian/49-pemanfaatan-limbah-peternakan-dalam-menunjang-kebutuhan-energi-rumah-tangga-petani-di-kabupaten-grobogan
https://manajemen.uma.ac.id/2021/12/apa-saja-cara-mengelola-limbah-peternakan-menjadi-bisnis-yang-baik/
https://distan.bulelengkab.go.id/informasi/detail/berita/pengolahan-limbah-kotoran-kambing-menjadi-pupuk-organik-di-kelompok-simantri-werdi-giri-sami-asih-43 https://fapet.ugm.ac.id/id/agar-pengelolaan-limbah-peternakan-bernilai-ekonomis/