Dana darurat dan tabungan merupakan bagian dari pendanaan masa depan. Walaupun sama-sama dilakukan untuk persiapan keuangan, namun keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Lantas, apa yang membedakan antara dana darurat dan tabungan?
Perbedaan Tabungan dan Dana Darurat
Tabungan dan Dana Darurat memiliki konsep yang berbeda. Dana darurat disimpan tanpa diketahui kapan dan untuk apa digunakan. Dana tersebut baru digunakan ketika kita sedang benar-benar membutuhkannya di waktu yang tak terduga. Sehingga, ketika tantangan finansial datang, kita tak perlu kebingungan. Misalkan ketika tiba-tiba diberhentikan dari pekerjaan atau tiba-tiba penghasilan turun secara drastis.
Sedangkan, tabungan disimpan dengan tujuan yang jelas. Entah itu jangka pendek atau panjang, simpanan tabungan ini digunakan untuk memenuhi goals yang telah kalian buat. Dengan begitu, realisasi tujuan diwujudkan melalui dana tabungan yang telah disimpan. Contohnya seperti tabungan pendidikan dan tabungan persiapan menikah.
Besaran dana yang harus disimpan juga berbeda antara tabungan dan dana darurat. Idealnya, dana darurat disimpan sebanyak tiga sampai enam bulan dari biaya hidup kamu. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk menyimpannya dalam jumlah yang lebih sedikit atau lebih banyak, ya. Hal ini bisa disesuaikan dengan situasi kehidupanmu saat ini.
Sedangkan, tabungan tergantung pada keputusan masing-masing dalam mengatur keuangan. Akan lebih baik jika diperjelas untuk jangka pendek atau jangka panjang. Sehingga, kita jadi tahu seberapa banyak yang harus ditabung setiap bulannya atau setiap periode lain yang kalian tetapkan.
Tips Mengumpulkan Dana Darurat
Berikut tips singkat yang bisa kamu lakukan untuk mempersiapkan dana darurat kamu untuk masa yang akan mendatang, diantaranya:
1. Tentukan jumlah yang kamu butuhkan
2. Tentukan jangka waktu yang tepat
3. Pisahkan dari rekening kebutuhan sehari-hari
4. Cari penghasilan tambahan
5. Pastikan pengeluaran dana di saat terjadi hal yang mendesak
6. Jangan jadikan sebagai beban
Dana darurat hanyaboleh dipakai untuk keperluan darurat saja. Maka dari itu, dana tersebut harus disimpan di tempat yang aman, misalnya dalam rekening yang berbeda dari rekening yang biasanya kita pakai. Selain itu, dana darurat juga harus dipisahkan dari instrumen investasi ataupun tabungan jangka pendek lainnya yang kita miliki. Dana darurat ini harus aman dalam arti memiliki risiko fluktuasi jangka pendek dan risiko kegagalan yang rendah, mudah diakses kapanpun dan dimanapun, dan harus likuid atau mudah dicairkan. Kamu bisa menyimpannya dalam bentuk reksa dana, SBN, atau emas. Sesuaikan bentuk tabungan dan dana daruratmu sesuai dengan tujuan keuanganmu.
Lebih Penting Memiliki Tabungan atau Dana Darurat ?
Walaupun dari berbagai segi keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Bukan berarti mereka saling mengungguli satu sama lain. Perlu diperhatikan jika antara dana darurat dan tabungan itu sama-sama penting. Kedua dana tersebut perlu dialokasikan untuk persiapan keuangan yang lebih baik. Namun, jangan lupa untuk tidak dicampur aduk dan sebaiknya dipisahkan saja.
Sumber :
https://www.tanamduit.com/belajar/investasi/tips-mempersiapkan-dana-darurat
https://www.idntimes.com/business/economy/agata-melinda-kristi/perbedaan-dana-darurat-dan-tabungan-c1c2/5
https://bprtrihasta.co.id/dana-darurat-vs-tabungan-apa-sih-bedanya/
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/10428
https://disdukcapil.pontianakkota.go.id/apa-itu-dana-darurat-cara-mengumpulkan-dana-darurat-ditulis-oleh-irni-irmayani