KAN Jabung| Sapi jawa putih adalah salah satu jenis sapi yang banyak diternak sekaligus sahabat petani di Indonesia. Jenis sapi ini disebut-sebut mudah digemukkan dan menjadi ‘primadonanya’ sapi potong di negeri ini.
Perlu kamu tahu nih, sapi jawa putih merupakan jenis sapi hasil dari persilangan antara sapi lokal dari pulau Jawa dengan sapi ongole dari India. Tidak heran kalau sapi jawa ini memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan sapi ongole.
Nah, di dalam artikel ini, kami akan mengenalkan beberapa hal tentang sapi jawa putih, mulai dari ciri-ciri tubuhnya hingga cara merawatnya. Simak dengan saksama ya!
Ciri-ciri Sapi Jawa Putih
Seperti namanya, sapi jawa putih memiliki warna utama putih. Selain itu, ada juga sapi jawa yang memiliki warna kulit kelabu dan ada warna hitamnya di sekitar mata. Jenis sapi ini punya bonggol pada bagian tengkuk dan bergelambir menggantung.
Sapi jawa yang sudah berusia dewasa memiliki bobot berkisar 250 kilogram hingga 600 kilogram. Sapi jawa jantan, secara umum, memiliki bobot yang lebih berat ketimbang sapi betina.
Perlu kamu tahu juga kalau sapi jawa putih ini memiliki sejumlah keunggulan, di antaranya: mudah beradaptasi dengan kondisi lingkungan tempat tinggalnya dan tahan terhadap panas, tenaganya sangat kuat dan kualitas dagingnya bagus.
Tidak heran kalau sapi jawa selain diambil dagingnya juga seringkali digunakan untuk membajak sawah dan mengangkut barang. Oh ya, jenis sapi ini juga terkenal cepat tumbuh besar dan mudah berkembangbiak.
Bisa Digembala
Sapi jawa putih bisa digembala di padang rumput yang tentunya harus terdapat banyak rerumputan segar dan berkualitas. Waktu penggembalaan sapi jawa ini bisa selama 5 hingga 7 jam sehari.
Nah, sapi jawa yang digembala umumnya tidak diberikan pakan tambahan karena mereka bisa mencarinya sendiri sampai kenyang. Sapi yang digembala bisa menyantap berbagai jenis pakan sapi yang tersedia di area gembala.
Sapi Jawa Bisa Diternak di Kandang
Peternak modern, secara umum, membudidayakan sapi jawa putih di kandang alias tidak dilepas di padang rumput sebagaimana peternak konvensional. Peternak modern akan menyuguhkan beberapa macam pakan sapi per hari sesuai kebutuhan.
Pakan sapi yang dimaksud yakni pakan hijau-hijauan sebanyak 10 persen dari bobot sapi dan konsentrat sebanyak 0,4 persen (juga) dari bobot sapi. Nah, konsentrat ini bisa berasal dari campuran dedak halus alias bekatul, gaplek, ampas tahu dan bungkil kelapa. Konsentrat sebaiknya dicampurkan dengan pakan hijau-hijauan lalu diberikan ke sapi.
Perlu kamu tahu juga bahwa beberapa peternak sapi jawa yang menerapkan metode beternak modern sering kali menambahkan asupan mineral dari garam dapur dan/atau kapur. Asupan mineral ini berfungsi untuk menguatkan sapi.
Kombinasi Ternak Sapi Jawa Digembala dan di Kandang
Setelah membaca penjelasan di atas, kamu mungkin bertanya-tanya apakah bisa sapi jawa putih diternak dengan cara digembala dan di kandang. Jawabannya, bisa!
Jadi, kamu bisa memberikan pakan hijau-hijauan untuk sapi jawa dengan cara melepasnya dan membiarkan mereka mencari makan sendiri di padang rumput. Kemudian, saat di kandang, kamu bisa memberikan hijau-hijauan yang sudah kering atau dikeringkan. Hijau-hijauan yang dikeringkan ini bisa berupa jerami padi, jerami jagung dan jerami kacang tanah.
Sementara itu, pakan hijau-hijauan segar untuk sapi jawa bisa berupa rerumputan, seperti rumput raja dan rumput gajah. Bisa juga berupa dedaunan, seperti daun lamtoro dan daun turi.
Sering Dimanfaatkan untuk Membajak Sawah
Ya, ini adalah sapi yang punya hubungan erat dengan petani di Indonesia. Sapi Jawa Putih memang terkenal kuat dan tangkas sehingga memang bisa digunakan untuk membajak sawah.
Selain itu, pada zaman dulu, sapi jawa juga sering sekali dimanfaatkan untuk mengangkut barang. Mungkin, saat ini masih ada yang memanfaatkan sapi jawa melakukan hal itu tapi sudah sedikit.
Itulah penjelasan tentang sapi jawa putih yang banyak diternak di Indonesia. Jika tertarik merawat dan menernaknya, kamu bisa mengikuti panduan pemberian pakan sebagaimana kami informasikan di atas ya!