Jepang sangat dikenal dengan industri pangan dan pertaniannya. Sistem pertanian di Jepang sudah menjadi rahasia umum di seluruh dunia mempunyai sistem kerja yang baik. Pertanian di Jepang berkembang dengan pesat didukung oleh kebijakan dari pemerintah Jepang yang menerapkan empat pilar pembangunan pertanian Jepang, salah satunya adalah farm size expansion. Kebijakan ini bertujuan agar kepemilikan lahan pertanian semakin bertambah dari empat hektar menjadi 15–20 hektar untuk setiap keluarga petani. .
Kemajuan pertanian Jepang juga bisa dilihat dengan berkembangnya sistem pertanian urban. Bahkan pertanian urban di Jepang kini menjadi andalan untuk memasok produk-produk pertanian yang segar, sehat, dan cepat. Berikut beberapa hal yang membuat pertanian di Jepang begitu maju.
- Tingginya perhatian pemerintah di bidang pertanian
Pemerintah Jepang telah mengatur sedemikian rupa masalah tata niaga termasuk tanaman apa yang akan ditanam para petani. Apa yang ditanam telah diatur dan disesuaikan dengan permintaan pasar, tidak ada petani yang menanam sembarang tanaman sehingga mereka tidak akan kebingungan menjual produk pertaniannya.
- Harga produk pertanian dikontrol pemerintah
Bukan hanya mengatur apa yang harus ditanam, pemerintah Jepang bahkan ikut campur terhadap penetapan harga produk pertanian. Pemerintah membeli hasil pertanian para petani kemudian mengatur harga yang layak bagi masyarakat. Meski demikian, adapula pihak swasta yang membeli namun harga beli tetap di atas harga pemerintah jadi tetap menguntungkan petani.
- Petani diberi hak kepemilikan lahan yang luas
Pemerintah sangat mendukung para petani dengan memberikan lahan yang luas. Jadi para petani tidak hanya memiliki sepetak atau dua petak saja tapi 7 sampai 10 hektar lahan. Dalam pembagian warisan lahan pun sudah ada aturannya, satu keluarga di Jepang akan mewariskan hanya pada satu anak saja yang benar-benar berkeinginan untuk menjadi petani sementara anak lainnya menerima warisan dalam bentuk lain.
- Teknologi pertanian yang canggih
Para petani mampu menggarap sawahnya dengan lahan yang begitu luas dengan bantuan teknologi. Hampir seluruh proses pertanian dikerjakan oleh mesin canggih, mulai dari membajak, menanam, memupuk hingga memanen.
- Tingginya etos kerja petani
Jam kerja petani di Jepang layaknya bekerja di kantoran. Satu orang petani biasanya memiliki beberapa karyawan untuk membantu mengelola lahan pertanian.
Teknologi Hidroponik di Jepang
Hidroponik adalah menanam tanaman tanpa menggunakan media tanah, yang lebih mengagumkan lagi bercocok tanamnya tidak di sawah atau di ladang namun ada yang di lantai dasar sebuah gedung yang sangat minim sekali sinar matahari. Tentunya Anda menjadi penasaran bagaimana bisa tanaman bisa tumbuh subur tanpa media tanah dan sinar matahari?
- Teknologi LED
Kebanyakan pertanian hidroponik Jepang menggunakan teknologi LED. Hal itu dikarenakan pertaniannya dilakukan di dalam gedung sehingga minim sinar matahari. LED itulah yang bisa menggantikan sinar matahari dan bisa membuat tanaman tumbuh dengan cepat. Oleh sebab itu, teknologi LED ini bisa menghasilkan sayuran 100 kali lebih banyak dibandingkan dengan proses penanaman konvensional biasa.
- High Pressure Sodium Vapor
Selain menggunakan teknologi LED dari lampu, jepang juga menggunakan high-pressure sodium vapor lamps. Teknologi tersebut digunakan sebagai sinar matahari sehingga meskipun minim sekali sinar matahari masuk ke dalam gedung tersebut, padi dan sayuran di Jepang bisa tumbuh dengan subur dan tumbuh dengan cepat.
- Dikendalikan oleh komputer
Teknologi hidroponik di Jepang sangat canggih sekali yang mana semuanya serba berbasis komputer. Komputer tersebut digunakan sebagai pengendali suplai air ke tanaman atau padi tersebut. Selain bertugas sebagai penyuplai air, komputer bertugas sebagai pengatur cahaya dan temperatur sehingga sangat mirip dengan temperatur di kebun yang asli
- Penanaman padi otomatis
Teknologi Jepang yang perlu dicontoh adalah adanya mesin penanam padi otomatis. Jika di Indonesia penanaman padi masih menggunakan tenaga manusia namun tidak dengan negara Jepang ini. Mesin penanam padi otomatis ini disebut dengan rice tranplanter. Keunggulan mesin ini adalah bisa digunakan sebagai penanaman bibit padi secara serentak.
Selain di Jepang, mesin penanam padi secara otomatis sudah digunakan di China dan Taiwan. Caranya adalah bibit yang sudah tumbuh diletakkan di atas mesin rice transplanter kemudian mesin tersebut digerakkan dan dalam sekali gerak bisa membuat 4 jalur dengan jarak 30 cm. Bibit 1 ton banyaknya bisa habis ditanam dalam 4 jam saja.
Kementerian Pertanian di Jepang pun gencar mempromosikan agar masyarakat Jepang lebih banyak mengonsumsi nasi dibandingkan dengan roti, dan hal tersebut berbanding terbalik dengan yang ada di Indonesia. Meski minim lahan negara Jepang sangat produktif dalam hasil pertanian, hal tersebut terbukti dengan hasil pertanian baik padi, sayuran maupun buah-buahan yang selalu melimpah.Yuk mulai belajar memanfaatkan lahan untuk pertanian yang lebih efisien dan efektif agar hasil yang didapatkan lebih maksimal. emoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.
Sumber :
https://dlh.semarangkota.go.id/4-teknologi-hidroponik-di-jepang/
https://distan.sukabumikota.go.id/inilah-yang-membuat-pertanian-jepang-maju/
https://bibitbunga.com/sistem-teknik-pertanian-modern-di-jepang/