Proses pembuatan gula merah dari tebu yang meliputi aktivitas-aktivitas sebagai berikut :
1) Tebu yang telah dipanen (ditebang) segera dibersihkan dari bagian-bagian pucuk, akar yang terdapat ruas, dan tanah yang menempel pada kulit luar tebu. Tebu yang telah dibersihkan selanjutnya segera digiling dengan alat penggiling, sehingga dihasilkan air nira tebu yang berwarna keruh.
2) Nira yang diperoleh dari tebu digiling disalurkan melalui slang plastik, kemudian ditampung dalam wadah (drum) sambil disaring dengan kain penyaring untuk membuang sisa-sisa ampas tebu. Nira yang telah bersih selanjutnya dimasukkan ke dalam wajan panas.
3) Wajan-wajan yang telah berisi nira tebu, selanjutnya diletakkan pada tungku yang bentuknya memanjang. Dalam satu tungku dapat menampung 5-10 wajan.
4) Wajan masing-masing ditambahkan 0,2% kapur untuk memisahkan zat-zat yang bukan gula.
5) Kedalam lubang tungku dimasukkan bahan baku berupa limbah (ampas) tebu secara terus-menerus. Setelah nira mendidih, segera nira tersebut disaring. Nira dipanaskan lagi untuk penguapan airnya. Selama pemanasan dilakukan pembuangan buih yang mengapung di permukaan nira, agar tidak mempengaruhi mutu gula yang dihasilkan.
6) Untuk mengetahui apakah pemanasan sudah dianggap cukup, maka dilakukan pengujian kristal, yaitu dengan cara meneteskan nira ke dalam air dingin. Apabila tetesan tersebut memadat di dalam air, berarti pemanasan sudah cukup, artinya pemanasan sudah cukup dan nira dapat segera di cetak. Apabila tetesan itu menyebar atau melarut dalam air, berarti pemanasan harus dilanjutkan sampai cukup untuk dicetak.
7) Setelah pemanasan berakhir, nira segera dipindahkan atau diangkat ke kotak kayu untuk diaduk supaya dingin. Apabila suhunya telah mencapai sekitar 60° C, maka nira tersebut dapat dicetak. Di desa Gondang Manis cara pencetakan gula merah langsung dimasukkan kedalam tumbu.