Jenis pertanian Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu pertanian basah dan pertanian kering. Sebagai negara agraris alias banyak memanfaatkan bercocok tanam untuk hidup dan juga sebagai mata pencaharian, Indonesia sangat peka terhadap lahan-lahan pertanian.
Jenis pertanian yang ada di Indonesia ini biasanya banyak dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk bercocok tanam dan menjadi penghasilan utama mereka sebagai petani.
Pertanian lahan basah
Pertanian lahan basah adalah jenis kegiatan pertanian yang memanfaatkan lahan basah. Lahan basah yang dimaksud ini ialah lahan yang kontur tanahnya merupakan jenis-jenis tanah yang jenuh dengan air. Lahan digenangi air atau dikenal dengan sawah, pertanian ini banyak dilakukan di dataran rendah, biasanya berlokasi sekitar 300 meter di atas permukaan laut.
Pasalnya, di wilayah itu umumnya banyak sungai dan adanya irigrasi untuk pengairannya. Contoh pertanian lahan basah misalnya seperti pertanian pesawahan, rawa-rawa, dan hutan bakau. Itu artinya tanah pada lahan pertanian ini mempunyai kandungan air yang tinggi, bahkan tidak jarang lahan pertanian basah ini tergenang oleh air sepanjang waktu.
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan kering adalah jenis pertanian yang dilakukan pada sebuah lahan yang kering, yaitu lahan yang memiliki kandungan air rendah. Bahkan, lahannya cenderung gersang dan tidak mempunyai sumber air yang pasti seperti sungai, danau ataupun saluran irigasi.
Pertanian jenis ini biasanya berlokasi di atas 500 meter di atas permukaan laut, namun banyak juga yang melakukannya di dataran rendah. Contoh pertanian lahan kering seperti pertanian terong, cabai, kacang-kacangan.
Lahan kering adalah pertanian yang lahannya tidak digenangi oleh air dan tanaman yang ditanam tidak memerlukan genangan air pada tempatnya bertumbuh. Pertanian jenis ini banyak terdapat di Indonesia. Pasalnya, Indonesia memang beriklim tropis, cuaca yang panas membuat banyak air yang hilang dan juga sedikit.
Pertanian lahan kering biasanya memanfaatkan curah hujan untuk membantu meningkatkan hasil pertanian yang dimilikinya. Hal ini sangat mungkin terjadi. Sebab, lokasi pertanian lahan kering ini berada memang memiliki curah hujan yang cenderung lebih tinggi.