Waspadai Pencurian Data KTP untuk Pinjaman Online, Ini Dia Tips Menghindari Penyalahgunaan nya

Berikut tips menghindari penyalahgunaan data pribadi agar tidak disalahgunakan pelaku tindak pidana:
1. Prinsip hati-hati

Migliano meyaranka agar pengguna memerhatikan prinsip kehati-hatian dan skeptis ketika berselancar di internet. Sebab, saat ini tidak ada seorang pun yang kebal terhadap pencurian data.

“Kuncinya adalah sadar dengan kebiasaan online dan mengurangi risiko dan sigap ketika terjadi sesuatu. Lebih cepat mengatasi data pribadi yang diretas, akan lebih mudah dan tidak terlalu menyakitkan hasilnya,” ujar Migliano.

Jika tidak hati-hati, data seseorang bisa digunakan untuk membuat kartu kredit dan pinjaman yang akan dikuras oleh penjahat siber.

Pengguna juga diharapkan berhati-hati ketika mendpat pesan dari nomor dan orang asing yang meminta data pribadi seperti nama, nomor KTP, KK, hingga nama ibu.

2. Perhatikan siapa yang meminta data

Migliano mengatakan seseoang juga haris memperhatikan siapa yang akan menerima data pribadi. Hal itu dinilai bisa mencegah penipu untuk mengakses informasi personal.

Dalam kasus pinjaman online misalnya, pengamat keamanan siber dari CISSReC (Communication and Information System Security Research Center), Pratama Persadha mengatakan setiap orang perlu memastikan terlebih dahulu apakah aplikasi Pinjol tersebut terdaftar di OJK atau tidak. Sebab, tidak semua aplikasi pinjol yang beredar di masyarakat saat ini berada dalam pengawasan OJK.

3. Ganti kata kunci dan aktifkan two factor authentication

Pengguna disarankan untuk mengganti password platform secara berkala, untuk berjaga-jaga minimal 6 bulan sekali. Pengguna juga harus membedakan antara kata sandi platform dengan kata sandi email.

Pengguna juga disarankan mengaktifkan verifikasi dua langkah baik pada email maupun pada platform marketplace dan fintech.

4. Jangan bagikan kode OTP
Kode OTP kerap digunakan setiap kali log in ke dalam aplikasi untuk pertama kali atau ketika pengguna ingin mengganti PIN.

Jika kode OTP bisa diketahui pelaku tindak pidana maka mereka dapat mengakses akun pengguna atau melakukan transaksi ilegal. Pencurian kode OTP dilakukan dengan cara bervariasi, seperti iming-iming hadiah.

OTP berisi kode unik berjumlah 4 sampai 6 digit yang dikirimkan melalui SMS.

5. Rutin cek tabungan

Dalam beberapa kasus, data pribadi bisa digunakan untuk membobol tabungan. Perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho menyarankan nasabah untuk mencetak saldo buku tabungan atau mengecek saldo tabungan secara berkala, paling tidak sebulan sekali.

Sehingga, nasabah dapat segera mengetahui dan melapor ke pihak bank maupun kepolisian bila terjadi kejanggalan pada saldo tabungan.

6. Tidak bagikan data penting

Perencana Keuangan dari Zelts Consulting Ahmad Gozali mengatakan nasabah harus melindungi data-data pribadi dengan cara tidak memberitahukan data tersebut kepada sembarang orang. Apalagi, jika data-data tersebut berkaitan dengan validasi transaksi perbankan, misalnya tanggal lahir, nama ibu kandung, dan alamat sesuai KTP.

Ia juga mengimbau nasabah bijak menggunakan media sosial untuk berbagi informasi, lantaran tidak ada batasan penerima jika sebuah informasi sudah terlanjur diunggah melalui internet.

Tentang Kan Jabung

Koperasi Agro Niaga Jabung (KAN Jabung Syariah Jawa Timur), sekarang memiliki ±2423 anggota aktif yang tergabung. Berlokasi di Jl. Suropati No.4-6, Ds. Kemantren, Kec. Jabung, Kab. Malang, Jawa Timur ini dinobatkan sebagai

Artikel Terbaru

Bersama KAN Jabung Syariah Jawa Timur, Berdaya Bersama. Siap Menjadi Wadah Hijrah dan Mimpi Semua Orang.

Gallery

Hubungi Kami

Jl. Suropati No. 4- 6 Ds. Kemantren, Kec. Jabung, Kab. Malang, Jawa Timur 65155

© 2020 Koperasi Produsen Agro Niaga Jabung Syariah Jawa Timur