Islam telah mengajarkan kepada umatnya tentang bagaimana cara hidup bahagia dan sukses baik di dunia maupun di akhirat.
Setidaknya terdapat tiga kunci sukses hidup di dunia menurut Islam yang perlu diperhatikan oleh seorang Muslim, agar kehidupannya dapat sukses dan terwujud sesuai Al Quran dan sunnah.
Berikut tiga kunci sukses hidup di dunia menurut Islam:
1. Bertakwa, yakni melaksanakan perintah Allah Ta’ala dan menjauhi segala larangan-Nya. Bertakwa ini disertai dengan tawakal.
Allah Ta’ala berfirman surat Ath Thalaq ayat 2-3:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
Artinya, “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.”
Dalam Tafsir Al Qurtubi 18: 159, Ibnu ‘Abbas, salah seorang sahabat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menafsirkan ayat tersebut dengan, “Allah akan mengadakan baginya jalan keluar” yaitu dengan takwa, Allah akan menyelamatkannya dari kesulitan di dunia dan akhirat.
2. Berbakti Kepada Orang Tua
Kunci kedua untuk meraih kesuksesan menurut Islam bisa diraih dengan berbakti kepada orang tua. Sebab, dengan berbakti kepada orang tua, maka Allah Ta’ala akan memudahkan dan memberi jalan menuju kesuksesan di dunia dan di akhirat.
Hal ini sesuai dengan suatu hadits.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِي عُمْرِهِ وَأَنْ يُزَادَ لَهُ فِي رِزْقِهِ فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya, “Barangsiapa yang suka untuk dipanjangkan umur dan ditambahkan rezekinya, maka berbaktilah pada orang tua dan sambunglah tali silaturahmi (dengan kerabat).” (HR. Ahmad. Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib mengatakan bahwa hadits ini hasan lighoirihi, yaitu hasan dilihat dari jalur lainnya).
3. Rajin Berdoa
Doa adalah senjata umat muslim. Dengan Allah yang Maha Mendengar, atas izin-Nya, Dia akan mengabulkan doa-doa yang disampaikan oleh hamba-Nya.
Dan dengan berdoa segala urusan dan kesuksesan mudah diraih. Anjuran untuk memperbanyak doa ini sesuai dengan hadist Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
« ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ « اللَّهُ أَكْثَرُ »
Artinya, “Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal:
1.
Allah akan segera mengabulkan doanya;
2. Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan;
3. Allah akan menghindarkan (dirinya) dari kejelekan yang semisal.
Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allahu aktsari (biar Allah yang memperbanyak).” (HR. Ahmad no. 11149, 3/18, dari Abu Sa’id.
Terdapat bacaan doa yang dapat dihafal dan dibacakan untuk dimudahkan dalam setiap urusan. Berikut doa tersebut
اللَهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
Allahumma laa sahlaa illa maa ja’altahu sahlaa wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa
Artinya, “Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah dan Engkau yang menjadikan kesedihan (kesusahan) menjadi mudah jika Engkau kehendaki.” (HR. Ibnu Hibban dan Ibnu Sunni).