Sudah menjadi kewajiban bagi orang tua mendidik anak-anaknya, bahkan sejak dari dalam kandungan. Sebab, masa depan mereka sebagiannya bergantung pada pola asuh yang diberikan oleh orang tua. Di dalam Islam sendiri, pendidikan usia dini merupakan pijakan pertama bagi manusia untuk dapat menentukan langkah awal hidupnya. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadis shahih:
“Setiap bayi yang terlahir dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam) maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya seorang Yahudi, Nashrani, atau Majusi” (H.R Bukhari).
Setiap orang tua harus mempersiapkan jiwa dan raga anak untuk menghadapi kehidupan di dunia dan di akhirat kelak. Jadi setiap orang tua harus memberikan bekal yang baik agar kelak anak bisa bergaul dengan baik di masyarakat dan kelak memperoleh bekal yang cukup untuk dibawa ke akhirat. Selain itu orang tua juga harus memerhatikan kehidupan di masa yang akan datang, yakni tanggung jawab anak sebagai generasi penerus. Bahkan Rasulullah Saw. pernah berpesan, “Didiklah anak-anakmu karena mereka dijadikan untuk menghadapi masa yang bukan masamu (yakni masa depan, sebagai generasi pengganti”. Anak adalah harapan masa depan. Sebagai orang tua hendaknya kita memberikan pendidikan yang sesuai dengan tuntunan Islam sehingga kelak anak tersebut bisa menjadi harapan bagi kehidupan umat Islam. Perilaku anak terbentuk oleh lingkungan di mana mereka tinggal. Berikut cara mendidik anak menurut Islam sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW dan Al-Qur’an :
1. Senantiasa Berdoa
Cara mendidik anak yang baik dalam islam yang pertama adalah memberikannya doa. Berdoa dilakukan tidak hanya ketika anak telah lahir. Ketika anak masih berada dalam kandungan hendaknya sebagai orang tua senantiasa mendoakan agar kelak ia bisa menjadi anak yang sholeh, bisa diharapkan menjadi generasi penerus yang baik bagi agama dan negaranya.
2. Memberikan Nama yang Baik untuk Anak
Anak adalah doa. Mungkin kita pernah mendengar pepatah tersebut. Maka akan sangat bijak jika Anda memilih nama yang baik untuk anak. Kita bisa memilih nama anak semisal dari nama para nabi. Dengan harapan anak akan meniru perilaku-perilaku terpuji dari pada nabi.
3. Akidah
Ajari anak mengenai Islam. Jangan mengajari anak dengan paksaan, karena justru anak akan merasa dikekang dan tidak mau belajar ketika ia dipaksa. Ajari anak mengenai akidah dengan perbuatan-perbuatan terpuji. Hindarkan pula hal-hal menyimpang yang bisa mempengaruhi anak yang berasal dari linkungan. Sebagai contoh tontonan televisi. Saat ini banyak tontonan televisi yang menyimpang bahkan mnyalahi aturan agama. Maka sebagai orang tua adalah suatu keharusan selektif dalam memilih tontonan yang baik. Karena apa yang dilihat oleh anak biasanya akan mudah terekan dalam ingatannya.
4. Mengajarkan Ibadah
Memperkenalkan agama pada anak sedari dini adalah suatu hal yang penting. Ini dapat dilakukan dengan cara selalu menyertakan anak dalam kegiatan-kegiatan ibadah, seperti sholat, puasa, dan belajar membaca Al-Quran. Allah SWT berfirman dalam surat Al Ahzab ayat 21:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
Artinya:
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah”(QS. Al-Ahzaab: 21).
Jika anak terbiasa beribadah sejak dini maka kebiasaan itu bisa terbawa sampai mereka tumbuh besar.
5. Mengajarkan Adab dan Akhlah
Pendidikan dalam keluarga merupakan madrasah pertama dan utama bagi perkembangan anak, Bunda. Keluarga merupakan tempat pertama dalam memperoleh sesuatu, salah satunya adab dan akhlak yang dapat dijadikan pondasi bagi anak dalam berinteraksi dengan lingkungan mereka nantinya.
Ada banyak macam adab, etika, dan akhlak yang dapat diajarkan pada anak. Misalnya adab dan akhlak kepada Allah SWT (tidak berlaku syirik), adab dan akhlak kepada Rasulullah (melaksanakan sunah-sunahnya), serta adab dan akhlak kepada sesama manusia.
6. Perhatikan Pergaulan Anak
Cara mendidik anak berikutnya dengan memperhatikan siapa saja lingkungan pergaulan anak Anda. Rasulullah bersabda: “Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup alat untuk menyalakan api”. Jika anak Anda berteman dengan lingkungan yang positif, tentu akan membawa aura yang baik ke depannya.
7. Diskusikan Berbagai Permasalahan dengan Anak melalui Perspektif Agama
Ada berbagai permasalahan yang muncul ketika kita membesarkan dan mendidik seorang anak. Mungkin ia tidak mematuhi perkataan orang tua karena melihat apa yang ada di lingkungan bermainnya atau mungkin ada penyebab lain. Jika timbul masalah diskusikan bersama anak mengapa ia tidak boleh melakukan suatu hal yang dilarang oleh agama. Berikan ia pengetahuan berdasarkan rujukan dari agama.
8. Memberikan teladan dalam kegiatan sehari hari
Buah jatuh tidak jauh dari batangnya, pepatah ini sangat sesuai dengan adat seorang orang tua pada anaknya. Sifat orang tua akan diturunkan oleh anak anaknya. Jadi anda harus memberikan teladan yang baik bagi anak anda.
9. Mengajarkan Rasa Bersyukur
Salah satu cara mendidik anak laki-laki lainnya adalah agar senantiasa rendah hati dan menanamkan kebiasaan bersyukur atas karunia Allah sejak dini. Kenalkan anak-anak atas rezeki yang dilimpahkan Allah SWT yang tidak akan pernah bisa kita balas sebagai manusia. Selain dengan mengucap Alhamdulilah, mengajak dan membiasakan anak salat malam adalah salah satu cara menanamkan kebiasaan bersyukur pada anak. Ini bisa diterapkan dalam cara mendidik anak laki-laki usia 15 tahun dengan membangun disiplin dan kebiasaan yang baik. Secara perlahan anak akan semakin menganggap penting untuk merasa bersyukur atas nikmat Allah SWT.
10. Mengajarkan Anak untuk Selalu Menyayangi
Mengajarkan anak untuk selalu menyayangi adalah cara efektif untuk mendidik anak lelaki agar memiliki rasa kasih saying yang tulus, tidak mudah menyakiti hati orang lain.Ajarkanlah anak selalu untuk menyayangi dan menghargai orang lain sejak dini yang diawali dari kebiasaan orang tua.
Dilansir dari Almanhaj.or.id, bahwa sahabat nabi yang bernama Aqra’ bin Habis, mengatakan: “Aku mempunyai sepuluh orang anak, (namun) aku tidak pernah mencium satu pun dari mereka,” maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ لَا يَرْحَمُ لَا يُرْحَمُ
Artinya: Barangsiapa tidak menyayangi, maka tidak disayangi.
Ini membuktikan bahwa bila orang tua menginginkan anak yang lemah lembut dan menyayangi orang lain, terutama keluarganya, orang tualah yang harus memberi contoh pada anak sejak dini.
Bagaimana orang tua mampu mendidik, mengawasi dan memberikan teladan kepada anak sangat berpengaruh dalam mencetak generasi yang unggul. Dengan menerapkan pola mendidik anak secara sunnah, tak hanya membangun fisik, mental tapi juga spiritual dan interpersonal yang baik.