Penerapan smart farming untuk meningkatkan produktivitas pertanian penting, karena pertanian saat ini dan pada masa mendatang dihadapkan pada tantangan besar, salah satunya perubahan iklim. Smart farming adalah sistem pertanian berbasis teknologi yang dapat membantu petani meningkatkan hasil panen secara kuantitas dan kualitas sehingga menjadi kunci agar sektor pertanian terus eksis di tengah dampak perubahan iklim. Smart farming atau pertanian cerdas diterapkan berdasarkan prinsip-prinsip terintegrasi antara sistem informasi manajemen, teknologi presisi, dan cyber physical system,
Smart farming (pertanian pintar) yaitu penggunaan platform yang dikonektivitaskan dengan perangkat teknologi (contoh : tablet dan handphone) dalam pengumpulkan informasi (contoh : status hara tanah, kelembaban udara, kondisi cuaca dsb) yang diperoleh dari perangkat yang ditanamkan pada lahan pertanian. Precision agriculture atau pertanian presisi lebih kepada penggunaan input berupa pestisida dan pupuk sesuai dengan kebutuhan berdasarkan informasi olahan data pada tablet, sehingga tidak ada kelebihan dalam dosis pengaplikasiannya, karena dipenuhi berdasarkan kekurangannya.
Dalam prakteknya metode smart farming precision agriculture ini menggabungkan antara platform berbasis IoT (Internet of Things) dengan alat dan mesin pertanian (alsintan). Tentunya agar hal tersebut selaras alat produksi pertanian tidak lagi dioperasikan secara konvensional namun dikendalikan dengan teknologi, oleh karena itu alsintan harus ditingkatkan.
Dampak baik yang ditimbulkan pada pengaplikasian pupuk atau pestisida sesuai dengan kebutuhan akan menjaga kesehatan dan kelestarian tanah, optimalisasi penggunaan input, dan menghemat biaya. Contoh penerapan Smart Farming di Kabupaten Subang Jawa Barat adalah dengan menggunakan kamera dron mereka bisa mengontrol tanaman yang kurang unsur hara dan mengontrol tanaman yang kena serangan, dengan memotret keadaan tanaman. Sementara pengolahan lahan, penanaman, pemanenan tetap menggunakan alsintan.
Harapannya dengan adanya revolusi industri 4.0 dibidang pertanian tidak hanya sekedar bagaimana meningkatkan profit dengan meminimalisir penggunaan input produksi saja namun bagaimana mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan. Pemenuhan kebutuhan pangan secara mandiri ini tentunya tidak dapat berjalan jika hanya pemerintahnya saja yang berusaha keras dalam mengadopsi teknologi ini, masyarakat indonesia tentunya juga harus mendukung dengan mengenal, belajar dan ikut mempraktikan teknologi ini bersama pemerintah.
Sumber :
https://distan.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/modernisasi-pertanian-smart-farming-precision-agriculture-40-21
https://dinpertanpangan.demakkab.go.id/?p=4089
https://bisnisindonesia.id/article/smart-farming-didorong-untuk-genjot-produktivitas-pertanian