Tanaman tebu merupakan salah satu komoditas pangan penting yang banyak diperlukan karena menghasilkan cairan yang bisa dijadikan gula. Sebelum memulai untuk budidaya tebu, Anda perlu mengetahui cara yang benar dalam menanam tanaman tebu serta jenis-jenis tebu yang bisa ditanam.
Jenis-Jenis Tanaman Tebu
Tanaman Tebu atau bernama latin Saccharum officinarum Linn memiliki beberapa jenis, yaitu :
- Tebu Hitam
Tebu hitam, tebu jenis ini juga dikenal dengan nama tebu iren. Memiliki batang berwarna ungu gelap. Ada pula berwarna dongker dan merah tua. Air hasil perasan tebu jenis ini berwarna cokelat dan hitam. Tebu iren memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan, di antaranya mampu mengatasi batu, demam, dan mimisan.
- Tebu Telur
Tebu telur dikenal juga dengan nama terubuk, dan tebu telor. Jenis tebu ini biasanya dibuat sayuran. Bagian yang dimanfaatkan sebagai sayuran adalah pucuknya dan bunganya. Pucuk, yang biasa dijadikan sayuran terlihat aneh (jangan kaget ya) karena ketika dewasa akan membengkak. Ketika dikupas akan berisis berisi semacam ekor dengan warna putih kekuning-kuningan. Parasnya seperti sekumpulan telur ikan. Karena itulah disebut tebu telur. Bentuk tebu ini seperti telur. Memiliki kulit yang lembut dan ruas yang pendek. Perasaan airnya hijau muda dengan rasa manis yang kental.
- Tebu Kuning
Di antara jenis tebu, tebu kuninglah yang paling populer. Karena menjadi bahan baku utama pembuatan gula pasir. Di pasaran, tebu inilah yang paling dicari. Airnya selain sebagai pembuat gula pasir, juga bisa dimanfaatkan sebagai pemanis produk. Karena itu tebu kuning banyak diminati oleh pelaku industri makanan dan minuman.
Cara Budidaya Tanaman Tebu
Budidaya tebu sangat bergantung pada iklim dan cuaca. Tebu akan tumbuh dengan sangat baik di daerah beriklim panas dengan suhu 25-28°C dan memiliki curah hujan 100 mm/tahun. Jenis tanah yang paling baik untuk ditanami tebu antara lain jenis alivial, regosol, podsolik, atau mediteran. Kandungan pH dalam tanah yang paling baik ialah antara 6,4—7,7. Hal ini penting dalam teknik budidaya agar bisa menghasilkan tebu yang baik. Beberapa hal lainnya yang perlu Anda ketahui antara lain :
- Mempersiapkan Lahan dan Memilih Bibit Tebu
Tanah yang akan ditanami tebu perlu dipersiapkan dengan dua cara, yaitu dibajak dan reynoso. Proses pembajakan bertujuan menggemburkan tanah yang kering. Sementara, proses reynoso dilakukan pada area yang mengandung banyak air. Bibit tebu yang bisa digunakan ada 4 macam, yaitu bibit pucuk, bibit batang muda, bibit rayungan, dan bibit siwilan. Bibit pucuk diambil dari tebu yang berumur 12 bulan dengan mengambil 2—3 tunas muda dengan panjang 20 cm. Bibit batang muda berasal dari tebu yang berumur 5—7 bulan. Bibit rayungan adalah bibit tebu yang diambil dari pucuk tebu yang sudah mati.
- Proses Penanaman dan Waktu Penanaman Tebu
Waktu yang paling tepat untuk memulai penanaman tebu adalah saat cuaca cerah, yaitu antara Oktober sampai Desember. Teknik menanam tebu yang baik adalah menggunakan setek yang mempunyai 8—9 mata tunas dengan jarak 1 meter tiap setek. Tiap setek ditanam pada juringan dengan kedalaman 1,25—1,35 meter.
- Perawatan Tanaman Tebu
Perawatan tanaman tebu meliputi penyiraman, penyulaman, penyiangan, pemupukan, serta penanganan hama dan penyakit. Penyiraman sebaiknya dilakukan setelah proses pemupukan dan paling lama adalah 3 hari setelah pemupukan.
Sementara itu, penyulaman perlu dilakukan untuk mengganti pohon atau bibit tebu yang tidak tumbuh dengan baik. Proses ini dilakukan pada bibit bagal yang berumur 2—4 minggu dan bibit rayungan yang berumur 2 minggu.
Proses penyiangan dapat dilakukan dengan mencangkul dan memotong gulma yang mengganggu. Proses memupuk dilakukan dengan menggunakan pedoman pemupukan P3GI. Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk ZA, SP36, dan KCL. Pemupukan diberikan secara bertahap dan menyesuaikan kebutuhan tanaman tebu juga lahan. Sementara itu, hama yang paling sering menyerang tebu, terutama pada masa pembibitan adalah ulat penggerek. Untuk mencegahnya, perlu dipilih varietas tebu yang tahan hama. Selain itu, bisa juga menggunakan predator alam, yaitu Trichogama sp dan lalat jatiroto. Atau, dengan menyemprotkan Thiodan 35 EC.
Sumber :
https://klikhijau.com/read/tentang-tanaman-tebu-jenis-dan-nilai-ritualnya/
https://www.pertanianku.com/cara-budidaya-tebu-agar-hasil-melimpah/