Waktu itu kondisi saya sedang down, tehitung 6 bulan awal saat saya bergabung dengan KAN JABUNG. Gaji masih kecil dan kerja di desa membuat saya merasa kurang dalam berperan. Malu rasanya bekerja di KAN. Parahnya sampai saya tidak mau kumpul dengan teman-teman saya.
Di titik paling berantakan itu, senior kantor berbaik hati tanpa pamrih membawakan paragraf pengalamannya selama bekerja di KAN. Namanya Pak Zainuddin, kebanyakan teman teman memanggilnya Pak Ndan.
Satu kalimat yang berhasil nampar saya “Kerja disini, kita bisa memberikan manfaat kepada banyak orang. Coba kamu lihat peternak-peternak itu, mereka orang yang layak kita bantu. Bekerjalah saja jangan fikirkan akan dapat apa, di situlah ketentraman hati akan muncul.” Yang jelas ridho dari orang tua juga akan memperkuat langkah kita tambahannya.
Sejak saat itu, jatuh sering saya alami, tapi saya bangkit dan bangkit lagi. Sering saya ingin pergi. Alasan kuatnya karena membandingkan diri dengan orang lain. Analoginya rumput tetangga lebih hijau. Tapi saya selalu ingat jalan untuk pulang. KAN JABUNG sudah seperti rumah kedua bagi saya.
Sampai pada akhirnya, saya bisa berbagi insiparasi pada adik-adik junior saya di KAN. Aprisasi juga untuk diri saya yang sudah mampu bertahan sampai sejauh ini. Bertumbuh kembang bersama dengan koperasi yang luar biasa ini.
Ditulis oleh :
Latifah selalu Manajer Divisi Perdagangan & Jasa