Jabung, 1 Juli 2025 – Sebagai bentuk nyata sinergi antara dunia pendidikan dan industri, Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung menerima kunjungan dari sekitar 60 mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang (UNISMA). Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa, 1 Juli 2025 ini menjadi momentum penting dalam mengintegrasikan pengetahuan akademik dengan praktik langsung di lapangan. Tujuan Kunjungan Mahasiswa UNISMA ke KAN Jabung Kunjungan mahasiswa UNISMA ke KAN Jabung bertujuan memberikan pemahaman komprehensif mengenai manajemen peternakan sapi perah. Dalam kegiatan ini, para mahasiswa diajak untuk menyaksikan secara langsung bagaimana koperasi peternak profesional mengelola proses pemeliharaan sapi, produksi susu, hingga pengelolaan limbah peternakan. Rombongan mahasiswa disambut hangat oleh tim KAN Jabung di aula utama koperasi. Acara diawali dengan sambutan dari Bapak Saiful Muslim, General Manager Bisnis Sapi Perah KAN Jabung. “Kami percaya bahwa kolaborasi dengan kampus adalah bagian dari investasi jangka panjang dalam pengembangan SDM peternakan Indonesia,” ujarnya. Materi Teknis: Manajemen Kesehatan Ternak di KAN Jabung Salah satu sesi paling menarik dari kunjungan mahasiswa UNISMA ke KAN Jabung adalah penyampaian materi teknis oleh Bapak Dwi, petugas kesehatan hewan dari divisi produksi. Materi yang disampaikan meliputi: Manajemen kesehatan sapi perah Sistem recording ternak berbasis data Prosedur pencegahan penyakit menular Penanganan sapi dalam masa laktasi dan pasca-melahirkan Para mahasiswa tampak antusias mengajukan pertanyaan seputar teknis pencegahan penyakit, kualitas pakan, dan inovasi pengelolaan peternakan modern. Kunjungan Lapang ke Farm KAN Jabung Setelah sesi di dalam ruangan, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan lapang ke Farm KAN Jabung. Di sana, mahasiswa UNISMA melihat langsung proses: Pemberian pakan berkualitas Pemerahan susu secara higienis Pengelolaan limbah ternak ramah lingkungan Tidak hanya mengamati, para mahasiswa juga mendapat kesempatan berdialog langsung dengan petugas lapangan, memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan kontekstual. Dampak Positif bagi Mahasiswa dan KAN Jabung Kegiatan ini diharapkan dapat: Meningkatkan wawasan praktis mahasiswa peternakan Menumbuhkan minat terhadap dunia usaha berbasis koperasi Memperkuat hubungan kelembagaan antara kampus dan industri Mendorong inovasi dalam pendidikan vokasi berbasis industri Bagi KAN Jabung, kunjungan semacam ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat posisi sebagai pusat pembelajaran dan pengembangan peternakan sapi perah nasional. Penutup Kunjungan mahasiswa UNISMA ke KAN Jabung menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi industri dan akademisi sangat penting untuk menyiapkan SDM yang siap kerja, inovatif, dan memiliki daya saing tinggi. KAN Jabung akan terus membuka diri untuk berbagai bentuk kerja sama pendidikan, guna mewujudkan ekosistem peternakan yang profesional dan berkelanjutan di Indonesia.
KAN Jabung Terima Kunjungan Mitra Internasional dari Pakistan: Dorong Kolaborasi untuk Majukan Industri Sapi Perah dan Budaya Minum Susu
Jabung, 4 Juli 2025 – Dalam rangka memperkuat kerja sama internasional di sektor peternakan, KAN Jabung menerima kunjungan penting dari mitra luar negeri. Pada hari Kamis, 4 Juli 2025, KAN Jabung menyambut Dr. Ehtisham Ahmed, dokter hewan sekaligus perwakilan dari Dairy Lac International, Pakistan. Kunjungan ini difasilitasi oleh Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan bertujuan menjalin sinergi antara negara dalam pengembangan industri sapi perah yang berkelanjutan serta mendorong tumbuhnya budaya minum susu di Indonesia. Diskusi Dua Arah: Berbagi Praktik Terbaik Peternakan Sapi Perah Berlokasi di Aula KAN Jabung, diskusi antara KAN Jabung dan Dr. Ahmed berlangsung dalam suasana akrab dan penuh semangat. Kedua pihak berbagi pengalaman dan strategi terbaik dalam mengelola industri peternakan sapi perah. Dr. Ahmed menyampaikan bahwa industri susu di Pakistan berkembang pesat karena adanya budaya minum susu yang telah mengakar kuat di masyarakat. “Di Pakistan, hampir semua orang minum susu setiap hari. Ini menciptakan permintaan pasar yang besar dan membuat industri peternakan terus tumbuh,” ujar Dr. Ahmed. Ia menyarankan agar Indonesia mulai mendorong edukasi konsumsi susu sejak usia dini, terutama melalui keluarga dan lembaga pendidikan. KAN Jabung Sebagai Model Koperasi Peternak Profesional Dr. Ahmed juga menyatakan kekagumannya terhadap sistem manajemen koperasi di KAN Jabung. Menurutnya, koperasi ini berhasil menjaga kualitas produksi susu sambil memberikan kesejahteraan kepada anggotanya. “KAN Jabung memiliki sistem pengelolaan koperasi yang luar biasa. Dari peternak ke pasar berjalan sangat profesional. Ini model yang bisa dipelajari oleh banyak negara,” tambahnya. Ia membuka kemungkinan kolaborasi ke depan dalam bentuk: Pelatihan tenaga ahli antarnegara Riset bersama untuk efisiensi produksi susu Pertukaran informasi manajemen peternakan sapi perah Peluang Kolaborasi Internasional di Masa Depan KAN Jabung menyambut baik inisiatif kolaborasi tersebut dan menganggap kunjungan ini sebagai bagian dari strategi pengembangan koperasi berbasis global. Dalam forum diskusi, KAN Jabung memaparkan berbagai inisiatif internal seperti: Pelatihan rutin untuk peternak Sistem manajemen kesehatan ternak Strategi peningkatan kualitas susu Penguatan kelembagaan koperasi peternak “Kami terbuka untuk kerja sama lintas negara. Dunia peternakan perlu berkembang bersama, karena tantangannya kini bersifat global,” ujar salah satu pengurus KAN Jabung. Mendorong Budaya Minum Susu di Indonesia Salah satu isu penting yang diangkat dalam diskusi adalah kurangnya budaya minum susu di kalangan masyarakat Indonesia. KAN Jabung melihat hal ini sebagai tantangan sekaligus peluang. Dengan edukasi yang tepat, konsumsi susu nasional bisa meningkat, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan industri peternakan lokal. KAN Jabung berharap kunjungan ini dapat menjadi titik awal kerja sama yang lebih luas, tidak hanya dalam hal teknis peternakan tetapi juga dalam kampanye konsumsi susu yang sehat dan berkelanjutan. Penutup: KAN Jabung Siap Menjadi Pusat Kolaborasi Peternakan Internasional Kunjungan mitra internasional dari Pakistan menegaskan bahwa KAN Jabung bukan sekadar koperasi lokal, tetapi juga aktor penting dalam kolaborasi global sektor peternakan. Dengan semangat kolaboratif, inovatif, dan terbuka, KAN Jabung siap menjadi pusat pembelajaran peternakan sapi perah yang relevan di kancah internasional.
KAN Jabung dan ILO Kolaborasi Kembangkan Digitalisasi Peternakan Rakyat
Jabung, 10 Juli 2025 — Koperasi Agro Niaga Jabung (KAN Jabung) kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun sektor peternakan rakyat yang modern dan berkelanjutan. Kali ini, KAN Jabung menjalin kolaborasi strategis dengan International Labour Organization (ILO) melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang diselenggarakan di kantor pusat KAN Jabung, Kabupaten Malang. Kerja sama ini menjadi langkah nyata dalam mengembangkan digitalisasi peternakan rakyat, memperkuat layanan keuangan syariah, serta meningkatkan kapasitas anggota koperasi yang sebagian besar adalah peternak sapi perah. Proyek PROMISE 2 IMPACT: Akses Digital untuk UMKM dan Peternak Inisiatif ini merupakan bagian dari proyek PROMISE 2 IMPACT (Promoting Micro and Small Enterprises through Entrepreneurs’ Access to Financial Services – Phase 2). Proyek ini diinisiasi oleh ILO bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. Fokus utama proyek ini adalah peningkatan akses keuangan formal bagi UMKM dan pelaku usaha kecil di sektor strategis seperti peternakan, dengan memanfaatkan pendekatan rantai nilai dan teknologi digital. Sistem ERP untuk Koperasi Peternak Terbesar di Jawa Timur KAN Jabung, dengan lebih dari 2.270 anggota aktif dan pasokan susu segar mencapai 60 ton per hari, dipilih sebagai mitra strategis ILO. Melalui kerja sama ini, ILO akan mendukung pengembangan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang terintegrasi dan berbasis digital. Sistem ERP tersebut akan mencakup data penting seperti: Profil peternak Riwayat kesehatan ternak Pengiriman dan penjualan susu Akses dan riwayat pembiayaan Sistem ini akan membantu meningkatkan efisiensi operasional, akurasi data, dan pengambilan keputusan berbasis informasi real-time. Digitalisasi Layanan Keuangan Syariah Selain pada sisi koperasi, program ini juga mendukung digitalisasi PT. BPR Syariah Al Hijrah Thayibah, lembaga keuangan mikro syariah milik KAN Jabung. Dengan transformasi digital ini, layanan seperti tabungan dan pembiayaan syariah akan lebih mudah diakses oleh peternak, pelaku UMKM, dan masyarakat desa. Langkah ini diharapkan memperluas inklusi keuangan sekaligus meningkatkan produktivitas usaha para anggota. Literasi Keuangan dan Kewirausahaan untuk Peternak Sebagai bagian dari penguatan kapasitas sumber daya manusia, kerja sama ini juga mencakup program pelatihan literasi keuangan dan kewirausahaan. Melalui pelatihan ini, anggota koperasi akan dibekali dengan keterampilan untuk: Mengelola keuangan keluarga dan usaha Mencatat transaksi usaha secara rapi Menyusun strategi bisnis yang berkelanjutan Komentar Para Pemangku Kepentingan Presiden Direktur KAN Jabung, Eva Marliyanti, menyambut baik kolaborasi ini. “Kami percaya bahwa koperasi harus berkembang tidak hanya dalam hal produksi, tetapi juga dalam pengelolaan data, layanan keuangan, dan penguatan kapasitas anggotanya. Dukungan dari ILO menjadi momentum untuk menjawab tantangan zaman,” ujar Eva. Sementara itu, Project Manager ILO Indonesia, Djauhari Sitorus, menegaskan pentingnya kolaborasi dengan koperasi lokal: “Koperasi seperti KAN Jabung memegang peran kunci dalam mendorong ekonomi desa yang inklusif. Kami ingin koperasi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang menjunjung tinggi prinsip keadilan, kerja layak, dan keberlanjutan.” Menuju Peternakan Modern dan Ekonomi Desa yang Tangguh Kolaborasi antara KAN Jabung dan ILO menjadi contoh nyata bagaimana digitalisasi peternakan rakyat bisa diwujudkan melalui sinergi lokal-global. Inisiatif ini diharapkan dapat mempercepat modernisasi sektor peternakan, meningkatkan kesejahteraan peternak, serta memperkuat peran koperasi dalam pembangunan ekonomi desa berbasis komunitas.
Perbedaan Koperasi Syariah dan Koperasi Konvensional
Koperasi adalah bentuk lembaga ekonomi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota melalui prinsip kekeluargaan dan gotong royong. Di Indonesia, koperasi telah menjadi salah satu tulang punggung ekonomi rakyat, khususnya di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Namun, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat Muslim untuk bertransaksi sesuai prinsip syariah, muncul kebutuhan akan alternatif lembaga keuangan yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga halal secara hukum Islam. Di sinilah koperasi syariah hadir sebagai solusi. Untuk memahami lebih jauh, berikut adalah perbandingan lengkap antara koperasi syariah dan koperasi konvensional. Landasan Hukum dan Filosofis Koperasi Konvensional Koperasi konvensional didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Filosofinya berasal dari prinsip-prinsip ekonomi Barat yang menekankan efisiensi, produktivitas, dan profit. Prinsip koperasi konvensional meliputi: Keanggotaan sukarela dan terbuka Pengelolaan demokratis Partisipasi ekonomi anggota Otonomi dan kemandirian Pendidikan, pelatihan, dan informasi Kerja sama antar koperasi Kepedulian terhadap masyarakat Koperasi Syariah Sementara itu, koperasi syariah berdiri di atas prinsip syariah Islam. Semua kegiatan ekonomi harus bebas dari riba (bunga), gharar (ketidakpastian), dan maysir (spekulasi). Selain Undang-Undang Perkoperasian, koperasi syariah juga merujuk pada fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Prinsip utama koperasi syariah mencakup: Keadilan (‘adl) Tolong-menolong (ta’awun) Kerja sama (musyarakah) Kehalalan (halal) Kepercayaan (amanah) Sistem Pembiayaan dan Transaksi Koperasi Konvensional Koperasi konvensional umumnya memberikan pinjaman berbunga kepada anggotanya. Besar bunga ditentukan oleh kebijakan koperasi, dan keuntungan koperasi berasal dari bunga tersebut. Contoh:Anggota meminjam Rp5 juta dengan bunga 1,5% per bulan, maka setiap bulan harus membayar bunga Rp75.000, di luar pokok pinjaman. Koperasi Syariah Tidak mengenal sistem bunga. Sebagai gantinya, koperasi syariah menggunakan berbagai akad dalam transaksi, seperti: Murabahah: Jual beli barang dengan margin keuntungan. Mudharabah: Kerja sama antara pemilik modal dan pengelola usaha. Musyarakah: Kerja sama modal dari dua pihak atau lebih. Ijarah: Sewa menyewa barang/jasa. Qardhul Hasan: Pinjaman kebajikan tanpa bunga. Dengan sistem ini, koperasi tidak mencari keuntungan dari pinjaman, melainkan dari kegiatan usaha yang halal dan transparan. Struktur Organisasi dan Pengawasan Kedua jenis koperasi memiliki struktur organisasi serupa (rapat anggota, pengurus, pengawas), namun ada perbedaan penting pada koperasi syariah: Koperasi Syariah Wajib Memiliki: Dewan Pengawas Syariah (DPS)Bertugas mengawasi seluruh operasional koperasi agar sesuai dengan prinsip syariah. Sertifikasi Syariah dari MUI atau OJKBeberapa koperasi syariah juga bekerja sama dengan otoritas keuangan syariah untuk menjaga kredibilitas. Sementara koperasi konvensional hanya diawasi oleh Dinas Koperasi dan tidak memerlukan dewan syariah. Pengelolaan Dana dan Bagi Hasil Koperasi Konvensional Dana yang terkumpul dari simpanan anggota akan diputar dalam bentuk pinjaman. Laba diperoleh dari bunga pinjaman, lalu dibagikan dalam bentuk SHU (Sisa Hasil Usaha). Koperasi Syariah Dana dikelola dengan prinsip bagi hasil (nisbah). Misalnya, dalam akad mudharabah, keuntungan dibagi sesuai kesepakatan awal, bukan berdasarkan bunga tetap. Selain itu, koperasi syariah juga memastikan bahwa dana tidak digunakan untuk usaha yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam, seperti: Alkohol Judi Riba Produk haram lainnya Kesesuaian dengan Prinsip Islam Ini adalah poin paling penting bagi umat Muslim. Koperasi konvensional secara umum netral secara agama. Meski sah secara hukum negara, ia tetap menggunakan sistem bunga yang dalam Islam dianggap sebagai riba dan dilarang secara tegas dalam Al-Qur’an (QS. Al-Baqarah: 275–279). Koperasi syariah justru dirancang agar seluruh proses keuangannya sesuai syariat. Hal ini memberi ketenangan batin karena tidak hanya menguntungkan secara duniawi, tapi juga sesuai nilai akhirat. Peran Koperasi dalam Pemberdayaan Umat Koperasi syariah bukan hanya soal uang dan transaksi. Lebih dari itu, koperasi ini punya misi sosial yang kuat: Memberdayakan ekonomi umat berbasis masjid, pesantren, dan komunitas Muslim Menghindarkan masyarakat dari jeratan rentenir Meningkatkan literasi keuangan syariah Membentuk solidaritas antar anggota Sementara koperasi konvensional tetap memiliki manfaat sosial, namun lebih bersifat netral dan berorientasi pada efisiensi ekonomi. Kesimpulan: Mana yang Lebih Sesuai untuk Umat Muslim? Jika Anda seorang Muslim yang ingin berkontribusi dalam ekonomi umat tanpa mengorbankan prinsip syariah, maka koperasi syariah adalah pilihan terbaik. Namun, tidak berarti koperasi konvensional buruk. Banyak koperasi konvensional yang sukses mensejahterakan anggotanya. Hanya saja, dari sisi kesesuaian dengan ajaran Islam, koperasi syariah memberikan solusi yang lebih utuh — baik secara ekonomi, spiritual, maupun sosial. FAQ (Pertanyaan Umum) Apakah koperasi syariah hanya untuk Muslim? Tidak. Koperasi syariah terbuka untuk siapa pun, asalkan bersedia mengikuti prinsip-prinsip syariah dalam transaksi. Apakah koperasi syariah dikenai pajak? Ya, koperasi syariah tetap tunduk pada regulasi perpajakan di Indonesia sebagaimana koperasi konvensional. Apakah koperasi syariah diawasi OJK? Belum secara langsung. Namun banyak koperasi syariah yang bekerja sama dengan BMT (Baitul Maal wat Tamwil) yang berafiliasi dengan otoritas keuangan syariah.
Perbandingan Proses Produksi Susu Organik vs Susu Konvensional
Susu merupakan salah satu produk hewani paling penting yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan usia. Sebagai sumber kalsium, protein, dan vitamin D, susu berperan besar dalam menjaga kesehatan tulang dan sistem imun. Namun, tidak semua susu diproduksi dengan cara yang sama. Di pasaran, kita mengenal dua jenis utama: susu organik dan susu konvensional. Meski secara tampilan keduanya terlihat serupa, proses produksi di baliknya sangat berbeda, terutama dalam hal perawatan sapi perah, pakan, serta pengolahan susunya. Artikel ini membahas secara mendalam bagaimana perbedaan proses produksi kedua jenis susu tersebut, serta dampaknya terhadap kualitas dan nilai gizi produk akhir. Peran Sapi Perah dalam Produksi Susu Sumber utama dari semua jenis susu adalah sapi perah, seperti ras Friesian Holstein, Jersey, atau Simmental. Sapi perah dipelihara khusus karena kemampuannya menghasilkan susu dalam jumlah besar secara konsisten. Dalam sistem peternakan, perawatan sapi perah memiliki pengaruh langsung terhadap kualitas dan keamanan susu yang dihasilkan. Pada peternakan organik, sapi perah tidak hanya dinilai dari produktivitasnya, tapi juga dari kesejahteraannya secara menyeluruh. Sebaliknya, peternakan konvensional cenderung lebih fokus pada efisiensi produksi. Sistem Pemeliharaan dan Kesejahteraan Sapi Susu Organik Sapi perah dalam sistem organik dipelihara dengan prinsip kesejahteraan hewan: Diberikan akses harian ke padang rumput terbuka (pasture-based grazing). Tidak diperbolehkan pemberian hormon pertumbuhan atau antibiotik secara rutin. Lingkungan kandang harus bersih, luas, dan nyaman. Sapi diperlakukan secara etis, dengan stres seminimal mungkin. Susu Konvensional Peternakan konvensional biasanya menggunakan sistem intensif: Sapi lebih sering dikandangkan untuk memaksimalkan produksi. Penggunaan hormon dan antibiotik diperbolehkan sesuai standar keamanan pangan. Akses ke lahan terbuka bisa terbatas. Kesejahteraan sapi tetap diperhatikan, tapi lebih fleksibel dibanding standar organik. Pakan Ternak: Organik vs Konvensional Sapi Organik Mendapatkan pakan alami seperti rumput segar, jerami, dan tanaman organik. Dilarang mengonsumsi pakan yang mengandung bahan kimia sintetis, pestisida, atau GMO. Sumber air minum juga diperhatikan agar bebas dari kontaminasi bahan berbahaya. Sapi Konvensional Mendapatkan pakan campuran berupa konsentrat, dedak, jagung, kedelai, dan vitamin tambahan. Pakan sering kali berasal dari pertanian konvensional yang menggunakan pestisida dan pupuk sintetis. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi susu dengan biaya rendah. Penggunaan Obat, Antibiotik, dan Hormon Penggunaan zat tambahan seperti antibiotik dan hormon sangat membedakan susu organik dari susu konvensional. Organik: Penggunaan antibiotik hanya dalam kondisi darurat. Jika sapi diobati dengan antibiotik, susunya tidak lagi boleh dijual sebagai organik. Konvensional: Antibiotik dan hormon bisa digunakan sesuai standar keamanan, dan susu tetap bisa dijual setelah melalui masa penarikan (withdrawal period) untuk memastikan residu hilang. Proses Pemerahan dan Standar Kebersihan Baik susu organik maupun konvensional diperah dengan alat modern dan higienis. Namun, standar dokumentasi dan kontrol kualitas berbeda. Organik: Harus mencatat secara detail setiap pemerahan, pakan, dan perlakuan medis pada sapi. Peralatan dicuci dengan bahan ramah lingkungan. Konvensional: Pemerahan dilakukan efisien dalam skala besar, dan sistem dokumentasi lebih longgar. Kebersihan sapi perah, terutama pada ambing (puting susu), sangat krusial karena mempengaruhi kualitas mikrobiologi susu mentah. Proses Pengolahan dan Sertifikasi Susu Organik Hanya boleh diolah di fasilitas khusus yang tidak mencampur dengan susu non-organik. Tidak boleh menggunakan bahan tambahan sintetis seperti pengawet atau pewarna. Wajib mendapatkan sertifikasi organik dari lembaga resmi seperti USDA Organic, EU Organic, atau INOFICE (Indonesia). Susu Konvensional Pengolahan dilakukan secara massal di pabrik dengan teknologi pasteurisasi, UHT, atau sterilisasi. Boleh menggunakan zat tambahan sesuai batasan BPOM. Dampak Terhadap Lingkungan dan Kesehatan Produksi susu organik cenderung lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia sintetis dan memperhatikan keseimbangan ekosistem. Selain itu, konsumen yang menghindari residu antibiotik atau hormon lebih memilih susu organik. Produksi susu konvensional, di sisi lain, lebih efisien dan mampu memenuhi kebutuhan pasar yang lebih luas. Namun, sistem intensif bisa menimbulkan tekanan pada lingkungan jika tidak dikelola dengan baik, seperti pencemaran limbah atau penggunaan pestisida. Harga dan Nilai Ekonomi Susu Organik: Harga lebih mahal karena biaya produksi tinggi, perawatan sapi perah yang lebih kompleks, serta proses sertifikasi. Susu Konvensional: Harga lebih terjangkau, didukung oleh sistem produksi massal dan distribusi luas. Kesimpulan Perbedaan utama antara susu organik dan susu konvensional terletak pada filosofi peternakan dan proses produksinya. Susu organik menawarkan transparansi, etika dalam pemeliharaan sapi perah, serta keamanan pangan yang tinggi. Di sisi lain, susu konvensional menjadi pilihan praktis dengan harga yang bersahabat dan ketersediaan luas. Bagi konsumen, pilihan antara keduanya bergantung pada prioritas—apakah lebih menekankan pada kesehatan, keberlanjutan, dan etika, atau pada efisiensi dan keterjangkauan.
Arah Tidur yang Dilarang dalam Islam: Tinjauan dari Hadits dan Medis
Dalam Islam, tidur bukan sekadar aktivitas melepas lelah, tetapi juga bagian dari ibadah jika dilakukan sesuai adab dan sunnah. Rasulullah SAW memberikan tuntunan tidak hanya mengenai doa sebelum tidur, tetapi juga posisi dan arah tidur. Bahkan, ada arah dan posisi tertentu yang dilarang atau tidak disukai dalam Islam, karena membawa mudarat secara spiritual dan jasmani. Lantas, apa saja arah tidur yang dilarang dalam Islam? Mengapa Rasulullah SAW tidak menyukainya? Dan bagaimana kaitannya dengan kesehatan menurut ilmu medis modern? 1. Tidur Tengkurap: Posisi yang Dilarang dalam Hadis Tidur tengkurap atau tidur dengan perut menghadap ke bawah adalah posisi tidur yang secara tegas dilarang dalam beberapa riwayat hadis. Rasulullah SAW pernah menegur seseorang yang tidur dalam posisi ini: “Rasulullah SAW pernah melewati seorang laki-laki yang tidur tengkurap, maka beliau bersabda: ‘Itu adalah cara tidur yang dimurkai oleh Allah.’”(HR. Abu Dawud No. 5040, dinilai hasan oleh Al-Albani) Larangan ini bukan tanpa alasan. Islam tidak hanya melarang sesuatu karena unsur spiritual saja, tetapi juga mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan tubuh manusia. Penjelasan Medis Tentang Bahaya Tidur Tengkurap Dari sudut pandang kesehatan, tidur tengkurap bisa menyebabkan: Tekanan berlebihan pada jantung dan paru-paru Kesulitan bernapas, terutama pada penderita asma Nyeri leher dan punggung akibat postur tubuh yang tidak natural Peningkatan risiko sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS) Para ahli menyarankan agar posisi ini dihindari, terutama oleh orang dewasa yang memiliki gangguan tulang belakang dan bayi yang masih rentan. 2. Tidur Menghadap ke Kiri: Tidak Dilarang Tapi Kurang Dianjurkan Meskipun tidak ada larangan tegas terhadap tidur miring ke kiri, posisi ini tidak diutamakan dalam Islam. Rasulullah SAW justru menganjurkan tidur miring ke kanan. Mengapa? Alasan Spiritual dan Kesehatan Tidur miring ke kanan dianjurkan karena: Meneladani sunnah Rasulullah SAW Membantu fungsi lambung dan sistem pencernaan Mengurangi tekanan pada jantung (karena letaknya di sisi kiri) Tidur ke kiri bisa menyebabkan lambung penuh menekan jantung dan mengganggu sirkulasi darah. Meski tidak haram, ini dianggap kurang optimal dari sisi adab dan kesehatan. 3. Tidur Tanpa Wudu dan Membuka Aurat: Dilarang Secara Adab Islam sangat menekankan kesucian sebelum tidur. Tidak dianjurkan untuk tidur: Dalam keadaan junub tanpa berwudu Dengan aurat terbuka Tanpa berzikir atau membaca doa Hal ini dijelaskan dalam hadis: “Apabila salah seorang dari kalian hendak tidur, hendaklah dia berwudu seperti wudu untuk shalat…”(HR. Bukhari dan Muslim) Tidur dalam keadaan suci dan tertutup juga memberikan perlindungan spiritual dari gangguan jin dan mimpi buruk. 4. Arah Tidur Menyelisihi Kiblat: Kurang Dianjurkan Beberapa ulama menganjurkan tidur dengan kepala di arah utara dan kaki ke selatan, sehingga tubuh menghadap kiblat saat tidur miring ke kanan. Meskipun tidak ada dalil tegas yang melarang arah tertentu, arah yang menyelisihi kiblat dianggap tidak sejalan dengan sunnah. Namun perlu digarisbawahi bahwa ini bukan larangan mutlak, melainkan adab atau anjuran terbaik. 5. Posisi Tidur yang Dianjurkan Rasulullah SAW Posisi tidur yang paling dianjurkan adalah miring ke kanan, tangan kanan di bawah pipi, dan badan menghadap kiblat. Ini didasarkan pada hadis: “Jika kamu hendak tidur, maka berwudulah seperti wudumu untuk shalat, kemudian berbaringlah di sisi kanan tubuhmu.”(HR. Bukhari dan Muslim) Manfaat Kesehatan Tidur Miring ke Kanan Mempercepat proses pencernaan Mengurangi tekanan pada jantung Melindungi organ hati dan limpa dari tekanan Mempermudah aliran getah bening 6. Pendapat Ulama Tentang Arah Tidur Beberapa pendapat ulama tentang arah tidur: Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menganjurkan tidur miring ke kanan menghadap kiblat sebagai bentuk mengikuti Rasulullah SAW. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah juga menyebutkan bahwa tidur miring ke kanan adalah posisi tidur para nabi dan orang saleh. 7. Sunnah-Sunnah Sebelum Tidur dalam Islam Agar tidur menjadi ibadah dan terlindungi dari gangguan makhluk halus, berikut sunnah-sunnah sebelum tidur: Berwudu Membaca doa tidur Membaca ayat kursi, surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas Tidur dengan posisi miring ke kanan Mengibaskan tempat tidur Kesimpulan Islam mengajarkan adab tidur yang tidak hanya berdampak pada kesehatan tubuh, tetapi juga pada ketenangan jiwa. Posisi tidur tengkurap dilarang karena tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW dan berbahaya secara medis. Arah tidur yang menyelisihi kiblat atau miring ke kiri sebaiknya dihindari jika ingin mengikuti sunnah secara sempurna. Dengan mengikuti sunnah tidur seperti berwudu, membaca doa, dan tidur miring ke kanan menghadap kiblat, kita tidak hanya mendapat tidur yang berkualitas, tetapi juga pahala dan perlindungan dari Allah SWT.
Sapi Chianina: Si Raksasa Putih dari Italia untuk Daging Premium
Dunia peternakan sapi terus berkembang dengan hadirnya berbagai jenis ras sapi yang unggul, baik untuk produksi susu maupun daging. Salah satu ras sapi potong paling terkenal dan prestisius di dunia adalah Sapi Chianina. Asal-usulnya berasal dari Italia, tepatnya dari Lembah Chiana di wilayah Tuscany dan Umbria, menjadikannya salah satu ras sapi tertua yang masih dipelihara hingga saat ini. Namun keistimewaan Chianina tidak berhenti di sejarahnya. Ukurannya yang luar biasa besar, ketahanan tubuh yang baik, dan kualitas daging yang sangat premium menjadikan sapi ini incaran pasar internasional. Bahkan, steak legendaris Italia seperti Bistecca alla Fiorentina biasanya menggunakan daging sapi Chianina sebagai bahan utama. Lalu, bagaimana karakteristik sapi Chianina? Seperti apa tantangan dan peluang dalam membudidayakannya di Indonesia? Dan berapa harga jualnya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini. Sejarah Singkat dan Asal Usul Sapi Chianina Sapi Chianina telah dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan sebagai hewan kurban maupun simbol kekuatan dalam parade kemenangan. Saat itu, sapi ini lebih difungsikan sebagai hewan pekerja karena ukurannya yang besar dan tenaga yang kuat. Namun seiring waktu, peran Chianina bergeser menjadi sapi potong karena kualitas dagingnya yang luar biasa. Kini, sapi ini menjadi ikon kuliner Italia dan banyak diternakkan secara selektif untuk menghasilkan daging berkualitas tinggi. Ciri Khas Fisik Sapi Chianina Sapi Chianina mudah dikenali karena penampilannya yang mencolok. Berikut beberapa ciri utamanya: 1. Ukuran Tubuh Raksasa Chianina adalah ras sapi terbesar di dunia. Sapi jantan dewasa bisa mencapai tinggi 180–200 cm dan berat 1.200–1.800 kg, sementara betina umumnya memiliki berat 800–1.000 kg. 2. Warna Putih Bersih dengan Kulit Gelap Bulu sapi ini berwarna putih susu atau krem pucat, dengan kulit berwarna hitam, terutama di sekitar mata, hidung, ekor, dan kuku. Kombinasi ini membantu melindungi sapi dari paparan sinar matahari. 3. Bentuk Tubuh Panjang dan Berotot Postur tubuhnya panjang, berotot, dan simetris. Inilah yang membuat hasil karkasnya tinggi, cocok untuk produksi daging. 4. Pertumbuhan Cepat dan Efisien Chianina dikenal memiliki feed conversion ratio (FCR) yang baik, artinya sapi ini cepat tumbuh besar dengan asupan pakan yang relatif efisien jika dikelola dengan baik. Keunggulan Daging Sapi Chianina Daging Chianina memiliki kualitas premium yang menjadikannya langganan restoran bintang lima. Keunggulannya antara lain: Tekstur daging halus dan empuk Warna merah cerah alami Kadar lemak rendah namun tetap juicy Rasa gurih khas sapi alami tanpa perlu banyak bumbu Beberapa bagian seperti sirloin, tenderloin, dan ribeye dari Chianina dianggap sebagai salah satu potongan steak terbaik di dunia. Tak heran jika daging ini bisa dijual dengan harga sangat tinggi di pasar global. Tantangan dalam Perawatan Sapi Chianina Meskipun terlihat menjanjikan, membudidayakan sapi Chianina tidaklah mudah, apalagi di iklim tropis seperti Indonesia. Berikut beberapa tantangan yang perlu diperhatikan: 1. Kebutuhan Nutrisi Tinggi Dengan ukuran tubuh yang besar, Chianina membutuhkan pakan berkualitas tinggi, baik dari segi kuantitas maupun kandungan nutrisi (terutama protein dan energi). Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, pertumbuhannya akan melambat. 2. Perlu Lahan yang Luas Postur tubuh raksasa membutuhkan kandang dan area penggembalaan yang luas. Tanpa ruang gerak yang cukup, sapi rentan stres dan performa pertumbuhannya menurun. 3. Adaptasi Terhadap Iklim Tropis Meskipun secara umum tahan panas, sapi Chianina tetap lebih cocok di iklim subtropis. Di Indonesia, perawatan ekstra dibutuhkan untuk menjaga kesehatannya, terutama pada musim kemarau ekstrem atau kelembapan tinggi. 4. Ketersediaan Bibit dan Genetik Terbatas Bibit asli sapi Chianina masih jarang di Indonesia. Biasanya dibutuhkan proses inseminasi buatan (IB) dari semen impor atau kerja sama peternakan dengan pihak luar negeri. Biaya awalnya cukup tinggi. 5. Biaya Operasional Tinggi Perlu sistem peternakan modern, manajemen pakan, kesehatan ternak, serta tenaga kerja berpengalaman. Hal ini menambah biaya produksi dan risiko kerugian jika tidak dikelola secara profesional. Harga Jual-Beli Sapi dan Daging Chianina Berikut gambaran harga sapi Chianina di pasar internasional dan potensinya di Indonesia: Harga Sapi Hidup (Internasional dan Lokal): Anakan (umur 6–12 bulan): Rp50 – Rp80 juta Indukan betina produktif: Rp90 – Rp120 juta Sapi jantan siap potong: bisa mencapai Rp150 – Rp200 juta tergantung bobot dan kualitas Harga Daging Chianina: Steak Chianina premium (import): Rp800 ribu – Rp1,5 juta/kg Bagian biasa (raw meat lokal): Rp300 ribu – Rp500 ribu/kg Harga ini bisa naik tergantung pada tingkat keasalan bibit, metode pemotongan, hingga cara penyimpanan. Potensi Budidaya Sapi Chianina di Indonesia Meskipun menantang, Chianina tetap punya potensi besar dikembangkan di Indonesia, terutama untuk segmen pasar daging sapi premium. Beberapa peluang yang bisa dimaksimalkan: 1. Pasar Kuliner Mewah Restoran steak, hotel bintang lima, dan jaringan ekspor daging beku siap menerima daging sapi premium jika pasokannya konsisten. 2. Program Persilangan Chianina bisa digunakan sebagai pejantan untuk meningkatkan bobot dan kualitas daging sapi lokal, seperti PO (Peranakan Ongole) atau Simental-Limousin. 3. Branding Lokal Dengan pendekatan edukasi dan marketing yang tepat, sapi Chianina bisa menjadi “Wagyu-nya Indonesia”, memberikan nilai tambah pada industri daging sapi nasional. 4. Wisata Edukasi dan Agribisnis Peternakan sapi Chianina dapat dijadikan daya tarik wisata edukatif sekaligus pemasok bibit premium dan pelatihan untuk peternak muda. Penutup Sapi Chianina bukan sekadar sapi berukuran besar, tetapi simbol dari kualitas, sejarah, dan potensi ekonomi yang besar di sektor peternakan. Dengan manajemen yang tepat, serta dukungan teknologi dan pasar, sapi ini bisa menjadi salah satu primadona peternakan daging Indonesia ke depan. Meski tantangannya tidak ringan, hasil dan nilai jualnya sepadan. Untuk peternak dan investor yang ingin menyasar pasar daging premium, Sapi Chianina adalah pilihan yang patut dipertimbangkan secara serius.
KAN Jabung Raih Penghargaan Koperasi Produsen Besar Jawa Timur 2025
Bali, 19 Juni 2025 — Kabar membanggakan datang dari KAN Jabung Syariah Jatim, koperasi produsen berbasis syariah yang berbasis di Kabupaten Malang. Dalam ajang prestisius Launching Buku Awards dan Business Matching 100 Koperasi Besar Indonesia 2025, KAN Jabung meraih penghargaan sebagai koperasi produsen besar Jawa Timur, mengukuhkan kiprahnya sebagai pelopor koperasi syariah yang profesional dan berdaya saing. Penghargaan Nasional yang Membanggakan Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Direktur Peluang Media Group, Yuni Hegarwati, dan Pemimpin Umum Peluang, Irsyad Muchtar kepada Bapak Muh Hariyanto, selaku Ketua 1 Pengurus KAN Jabung. Acara berlangsung meriah di The Trans Resort Bali, mulai pukul 12.00 hingga 22.00 WITA, dan dihadiri oleh ratusan perwakilan koperasi besar dari seluruh Indonesia. Turut hadir mendampingi dalam kegiatan tersebut, Ibu Eva Marliyanti, yang juga berperan aktif dalam sesi diskusi dan business matching dengan berbagai mitra strategis. Semangat Gotong Royong Jadi Kunci Keberhasilan Dalam sambutannya, Bapak Muh Hariyanto menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan buah dari kerja keras dan kekompakan seluruh unsur koperasi. “Ini adalah hasil dari semangat gotong royong, dedikasi pengurus dan manajemen, serta peran aktif anggota yang menjadi fondasi kekuatan koperasi kami. Penghargaan ini bukan akhir, melainkan awal dari tanggung jawab baru untuk terus tumbuh dan berkontribusi lebih luas,” ungkapnya. Dinilai Unggul dalam Pertumbuhan dan Profesionalisme KAN Jabung meraih penghargaan karena kemampuannya dalam: Mempertahankan pertumbuhan aset secara berkelanjutan Memperluas unit usaha dan aktivitas produktif anggota Menjalankan prinsip koperasi syariah secara konsisten Membangun tata kelola koperasi yang akuntabel dan profesional Capaian ini menjadi bukti bahwa koperasi bisa menjadi entitas bisnis yang modern, kompetitif, dan berbasis nilai-nilai spiritual serta sosial. Ajang Business Matching dan Kolaborasi Ajang penghargaan ini tidak hanya berisi seremoni, tetapi juga menghadirkan sesi business matching, di mana KAN Jabung berkesempatan menjalin kemitraan dengan koperasi lain, pelaku usaha, dan stakeholder dari berbagai sektor. Forum ini menjadi momentum strategis bagi KAN Jabung untuk: Memperluas jaringan pasar Menemukan peluang investasi baru Menjalin kolaborasi antar wilayah Komitmen KAN Jabung untuk Terus Tumbuh Masuknya KAN Jabung dalam daftar 100 Koperasi Besar Indonesia 2025 menjadi pengakuan nasional atas strategi bisnis koperasi yang adaptif dan berdampak. Lebih dari sekadar koperasi, KAN Jabung telah menjadi agen pemberdayaan, penggerak ekonomi lokal, dan pendukung UMKM melalui pendekatan syariah yang inklusif. Dengan semangat keberkahan, kebersamaan, dan kemandirian, KAN Jabung berkomitmen untuk terus membangun ekosistem usaha yang sehat dan berkelanjutan.
KAN Jabung Terima Kunjungan Koperasi Dewi Sri Jawa Barat, Perkuat Sinergi Antar-Koperasi
Jabung, 18 Juni 2025 — Koperasi Agro Niaga Jabung (KAN Jabung) kembali menunjukkan perannya sebagai pusat pembelajaran koperasi dengan menerima kunjungan kerja koperasi dari Koperasi Dewi Sri, Jawa Barat. Kunjungan ini menjadi ajang berbagi pengalaman dan memperkuat sinergi antar-koperasi demi membangun sistem manajemen kelembagaan yang lebih profesional dan berkelanjutan. Sinergi dan Sambutan Hangat Kegiatan kunjungan dimulai pukul 09.30 WIB dan diikuti oleh 17 orang peserta yang terdiri dari pengurus dan anggota aktif Koperasi Dewi Sri. Rombongan dipimpin oleh Ibu Ir. Eti Mulyati, MM selaku Ketua Koperasi Dewi Sri, dan didampingi oleh Bapak Drs. Ibrahim Syaf, M.Si, Sekretaris Pengurus. Mereka disambut hangat oleh jajaran pengurus KAN Jabung. Dalam sambutannya, Bapak Muhammad Syaiful Faqih, pengurus KAN Jabung, menyampaikan apresiasi atas kunjungan ini dan menyebutnya sebagai momen penting dalam mempererat kolaborasi antar-lembaga koperasi. “Merupakan sebuah kehormatan bagi kami menerima kunjungan dari rekan-rekan Koperasi Dewi Sri. Kegiatan ini mencerminkan semangat kolaborasi yang menjadi jiwa koperasi,” ungkapnya. Tujuan dan Harapan Kunjungan Kerja Dalam sesi sambutan balasan, Ibu Eti Mulyati menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari sistem pengelolaan usaha koperasi yang diterapkan oleh KAN Jabung, termasuk strategi manajerial dan tata kelola kelembagaan yang telah terbukti berhasil. Bapak Ibrahim Syaf menambahkan bahwa pihaknya telah lama mengamati kiprah KAN Jabung melalui berbagai media daring dan sangat terinspirasi oleh konsistensi dan profesionalisme dalam pengelolaan koperasi. “Kami ingin belajar langsung dari praktik terbaik KAN Jabung—dari sisi kelembagaan, sistem keuangan, hingga cara melibatkan anggota secara aktif dan transparan,” ujarnya. Diskusi Interaktif dan Studi Lapangan Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif yang membahas tiga aspek utama: Manajemen kelembagaan koperasi Pengelolaan keuangan yang akuntabel Sistem pengawasan internal yang efektif Diskusi berlangsung dinamis dan terbuka, memberikan ruang bagi kedua belah pihak untuk bertukar pandangan, berbagi tantangan, dan menemukan solusi bersama. Selain itu, rombongan juga diajak melakukan tour lapangan untuk melihat langsung unit-unit usaha milik KAN Jabung, termasuk fasilitas produksi, manajemen distribusi, dan layanan anggota. Memperkuat Jejaring dan Kolaborasi Koperasi Kegiatan ini bukan hanya sebagai sarana belajar, tetapi juga menjadi langkah awal dalam membangun jejaring antar-koperasi yang solid dan produktif. Baik KAN Jabung maupun Koperasi Dewi Sri sepakat untuk menjalin komunikasi lanjutan dan kerja sama berkelanjutan ke depannya. “Kami percaya bahwa masa depan koperasi akan semakin cerah jika antar-lembaga saling berbagi dan bekerja sama. Kunjungan ini adalah langkah awal yang positif,” tutur Bapak Faqih menutup sesi diskusi. Kesimpulan Kunjungan kerja koperasi dari Koperasi Dewi Sri ke KAN Jabung menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong royong, pembelajaran kolaboratif, dan penguatan kapasitas terus tumbuh dalam gerakan koperasi nasional. Dengan adanya kegiatan seperti ini, koperasi-koperasi di Indonesia dapat saling mendukung untuk tumbuh lebih profesional, adaptif, dan inklusif dalam menghadapi tantangan zaman.
Gelombang Kedua Pelatihan Manajemen Keuangan dan Wirausaha oleh ILO dan Riwani Globe di KAN Jabung
Jabung, 9 Juni 2025 – Dalam upaya memperkuat kemampuan finansial dan semangat kewirausahaan anggota, KAN Jabung kembali menyelenggarakan pelatihan manajemen keuangan dan wirausaha. Kegiatan ini merupakan gelombang kedua dari rangkaian program kerjasama antara KAN Jabung dengan International Labour Organization (ILO), dan difasilitasi oleh Riwani Globe, lembaga pelatihan berpengalaman dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Sambutan dan Harapan dari Pengurus KAN Jabung Pelatihan dibuka secara resmi oleh Bapak Muhammad Hariyanto, Ketua 1 Pengurus KAN Jabung. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah konkret dalam meningkatkan literasi finansial dan kapasitas kewirausahaan anggota. “Program ini bukan sekadar pelatihan, tetapi menjadi bagian dari komitmen kami dalam mendampingi anggota untuk naik kelas secara ekonomi,” ujar beliau. Overview Program oleh Manajemen Program kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari Ibu Mannaria Harahap, Manajer Operasional Organisasi KAN Jabung. Ia memaparkan tujuan utama pelatihan, alur kegiatan, serta dampak jangka panjang yang diharapkan dari kegiatan ini, terutama dalam hal kemandirian ekonomi anggota. Kisah Sukses dari Koperasi KBPS Pangalengan Pelatihan ini juga menghadirkan kisah inspiratif dari Ibu Fitri, anggota Koperasi KBPS Pangalengan. Ia membagikan pengalamannya dalam mengelola keuangan rumah tangga dan usaha kecil pascapelatihan serupa. “Dengan membuat pencatatan keuangan sederhana, saya bisa memisahkan keuangan pribadi dan usaha. Hasilnya, saya jadi lebih bisa mengontrol pengeluaran dan mulai menabung untuk pengembangan usaha,” tuturnya. Kisah nyata ini memberi motivasi kuat bagi peserta untuk menerapkan ilmu yang diperoleh secara praktis dalam kehidupan sehari-hari. Materi Inti oleh Tim Riwani Globe Materi pelatihan disampaikan oleh Ibu Dewi Purnama dan tim dari Riwani Globe. Mereka menyajikan materi dengan metode interaktif, mencakup: Prinsip dasar manajemen keuangan keluarga Strategi perencanaan usaha Studi kasus dan simulasi perhitungan Tips menghadapi risiko ekonomi dalam usaha rumahan Peserta diajak untuk menganalisis kondisi finansial mereka sendiri, serta merancang rencana usaha yang berkelanjutan. Dukungan Penuh dari Pengurus dan Pengawas Kehadiran para pengurus dan pengawas KAN Jabung dalam pelatihan ini menunjukkan dukungan penuh terhadap pengembangan kapasitas anggota. Kolaborasi dengan mitra strategis seperti ILO dan Riwani Globe memperkuat posisi KAN Jabung sebagai lembaga yang aktif dalam transformasi ekonomi anggota. Kesimpulan Dengan pendekatan yang terstruktur dan berkelanjutan, pelatihan manajemen keuangan dan wirausaha ini diharapkan mampu: Meningkatkan literasi finansial anggota Mendorong tumbuhnya usaha mandiri berbasis rumah tangga Meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga anggota KAN Jabung KAN Jabung terus berkomitmen menghadirkan program-program pemberdayaan yang berdampak langsung bagi masyarakat, sejalan dengan misi besar membangun koperasi yang modern dan inklusif.