Tumpang, 11 Agustus 2025 – Koperasi Produsen Agro Niaga Jabung (KAN Jabung) terus memperluas kemitraan dengan para petani tebu. Kali ini, KAN Jabung menggelar pertemuan hangat di Balai Pertemuan Kelompok Tani Rukun Tani IV, Desa Kidal, Kecamatan Tumpang. Pertemuan ini bertujuan untuk membangun silaturahmi sekaligus membuka peluang kerja sama strategis di berbagai bidang. Fokus Kerja Sama yang Menguntungkan Petani Acara yang dihadiri 18 petani ini dipimpin oleh Annisa dari KAN Jabung. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa KAN Jabung hadir bukan sekadar sebagai pembeli hasil panen, tetapi sebagai mitra strategis yang siap memberikan dukungan di berbagai sektor. “Kami ingin menjadi bagian dari pertumbuhan usaha tani tebu di Desa Kidal. Tidak hanya membeli hasil panen, tetapi juga memberikan solusi di bidang pembiayaan, pemasaran, hingga peluang usaha tambahan,” ungkap Annisa. Pembiayaan dan Tabungan Petani Tebu Dari sektor pembiayaan, hadir perwakilan Bank Syariah Al Hijrah, yaitu Mas’ud dan Khoirul Mahmud. Mereka memaparkan program pembiayaan khusus petani tebu yang bekerja sama dengan KAN Jabung. Mas’ud menjelaskan bahwa tebu dipanen setahun sekali, sehingga penting bagi petani untuk mengatur keuangan. “Kami menyediakan fasilitas tabungan dengan layanan mobil keliling. Jadi petani tidak perlu jauh-jauh ke kantor untuk menabung,” jelasnya. Layanan Tebas Tebu dan Angkut Hasil Panen Selain pembiayaan, Mokhamad Choirul dari KAN Jabung menjelaskan kemudahan layanan tebas tebu dan fasilitas angkut hasil panen. Proses ini dilakukan secara transparan, dan petani dengan setoran tertentu berkesempatan menjadi anggota resmi KAN Jabung. “Kami ingin memastikan petani tidak hanya mendapatkan harga yang adil, tetapi juga kemudahan distribusi,” ujarnya. Peluang Usaha Ritel untuk Petani Tak hanya di sektor pertanian, KAN Jabung juga membuka peluang kemitraan di bidang pengelolaan toko ritel. Program ini diharapkan bisa menjadi sumber penghasilan tambahan bagi petani, sekaligus memperkuat perekonomian desa. Antusiasme Petani dan Harapan ke Depan Pertemuan ini berlangsung interaktif, diwarnai diskusi seputar pembiayaan, setoran tebu, hingga peluang usaha ritel. Banyak petani menunjukkan minat untuk bergabung dalam program kemitraan KAN Jabung. Dengan respons positif tersebut, KAN Jabung optimistis bahwa kerja sama ini akan memberikan manfaat nyata, memperkuat hubungan koperasi dengan petani, dan mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah Tumpang.
KAN Jabung Gelar Pelatihan Calon Pengurus: Mengukir Masa Depan Koperasi Modern
Jabung, 4–5 Agustus 2025 – Koperasi Agro Niaga Jabung (KAN Jabung) mengadakan Pelatihan Calon Pengurus dan Pengawas untuk menyongsong periode kepengurusan baru 2026–2030. Mengusung tema “Koperasi Kontemporer”, pelatihan ini berlangsung selama dua hari di Aula KAN Jabung dan menjadi langkah strategis dalam program kandidatisasi pengurus dan pengawas. Peserta Pelatihan: Representasi Wilayah dan Keterwakilan Gender Pelatihan calon pengurus diikuti oleh 21 calon kandidat yang telah lolos seleksi sesuai AD/ART koperasi. Seleksi mempertimbangkan representasi wilayah dan keterwakilan gender, sehingga peserta merupakan figur potensial yang diharapkan mampu membawa koperasi menuju tata kelola profesional dan adaptif terhadap tantangan zaman. Materi Pelatihan: Koperasi Kontemporer dan Tata Kelola Modern Materi dirancang untuk membekali peserta dengan wawasan koperasi kontemporer, meliputi: Prinsip tata kelola modern Manajemen strategis koperasi Penguatan peran pengurus dan pengawas Orientasi keberlanjutan (sustainability) koperasi di era digital KAN Jabung menghadirkan Bapak Chandra Irawan, konsultan nasional dan praktisi berpengalaman di bidang perkoperasian. Dengan pendekatan komunikatif dan berbasis studi kasus, beliau mendorong peserta berpikir kritis dan inovatif dalam menjalankan peran kepemimpinan. Pembukaan Resmi dan Pesan Regenerasi Kepemimpinan Acara dibuka oleh Ibu Mannaria Harahap dan diawali sambutan Bapak Dertian Rully Kurniadi, Ketua Panitia Pemilihan Pengurus dan Pengawas KAN Jabung. Beliau menegaskan pentingnya regenerasi kepemimpinan koperasi yang tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga sebagai investasi peningkatan kapasitas SDM. “Kepengurusan koperasi harus mampu membaca dinamika pasar, memanfaatkan teknologi, dan memberikan pelayanan prima kepada anggota. Pelatihan ini adalah langkah awal membentuk pemimpin koperasi yang kompeten dan relevan,” tegas Bapak Dertian. Metode Interaktif: Diskusi, Studi Kasus, dan Refleksi Bersama Sesi pelatihan dikemas interaktif melalui diskusi kelompok, simulasi studi kasus, dan refleksi bersama. Proses ini tidak hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga membangun solidaritas dan kesatuan visi di antara calon pengurus dan pengawas. Tantangan dan Harapan untuk Masa Depan Koperasi KAN Jabung memahami bahwa tantangan koperasi saat ini semakin kompleks dengan hadirnya teknologi digital, perubahan pasar, dan regulasi baru. Oleh karena itu, kapabilitas dan integritas pengurus menjadi kunci keberhasilan transformasi koperasi. Pelatihan ini diharapkan melahirkan pemimpin koperasi modern yang mampu mengimplementasikan manajemen efektif, transparan, dan akuntabel demi keberlanjutan koperasi. Komitmen Berkelanjutan KAN Jabung Ke depan, KAN Jabung berkomitmen untuk terus menguatkan kapasitas SDM koperasi melalui pelatihan berkelanjutan, pendampingan profesional, dan pembangunan budaya organisasi yang adaptif terhadap perubahan. Semua ini dilakukan untuk mewujudkan koperasi yang besar secara aset, kuat dalam tata kelola, dan unggul dalam pelayanan kepada anggota.
KAN Jabung Gelar Training Dewan Anggota Menuju Koperasi Kontemporer
Jabung, Agustus 2025 — Koperasi Produsen Agro Niaga Jabung (KAN Jabung) sukses menyelenggarakan Training Dewan Anggota dengan tema “Koperasi Kontemporer”. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari di Aula KAN Jabung dan diikuti oleh seluruh Dewan Anggota aktif. Tujuannya adalah memperkuat tata kelola koperasi yang transparan, demokratis, serta adaptif terhadap perkembangan zaman. Peran Strategis Dewan Anggota dalam Koperasi Dewan Anggota memiliki peran penting sebagai lembaga legislatif di dalam struktur organisasi KAN Jabung. Mereka bertugas menetapkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), mengambil keputusan strategis, serta memastikan kebijakan koperasi selaras dengan kebutuhan anggota. Melalui training dewan anggota koperasi kontemporer ini, KAN Jabung ingin memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil berlandaskan prinsip tata kelola yang baik (good cooperative governance) sekaligus berorientasi pada keberlanjutan (sustainability). Materi Pelatihan: Membangun Koperasi Modern dan Adaptif Dalam pelatihan ini, peserta mendapatkan pembekalan terkait: Prinsip dan praktik koperasi modern Strategi penguatan kelembagaan Peran Dewan Anggota dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas Inovasi koperasi di era digital KAN Jabung menghadirkan Bapak Chandra Irawan, seorang konsultan dan praktisi koperasi berpengalaman nasional, sebagai fasilitator. Dengan gaya penyampaian interaktif, beliau mengajak peserta untuk mempraktikkan langsung materi melalui studi kasus dan diskusi kelompok. Pembukaan Resmi dan Sambutan Ketua I KAN Jabung Kegiatan dibuka oleh Ibu Mannaria Harahap, dilanjutkan sambutan Bapak Muh. Hariyanto selaku Ketua I KAN Jabung. “Meningkatkan kapasitas Dewan Anggota berarti meningkatkan kualitas keputusan strategis koperasi. Tantangan ke depan menuntut koperasi lebih adaptif, inklusif, dan profesional,” ujar Bapak Hariyanto. Beliau menegaskan bahwa pelatihan ini adalah investasi jangka panjang untuk membangun struktur koperasi yang tangguh dan relevan. Suasana Pelatihan yang Interaktif Tidak hanya menerima materi, peserta juga terlibat dalam: Diskusi kelompok untuk menguji pemahaman Studi kasus terkait tantangan koperasi Refleksi bersama untuk memperkuat komitmen Pendekatan ini membuat peserta lebih siap dalam menghadapi dinamika pasar, regulasi baru, dan perkembangan teknologi. Komitmen KAN Jabung ke Depan KAN Jabung berkomitmen untuk terus mengadakan pelatihan serupa guna memperkuat sinergi antara pengurus, pengawas, dan Dewan Anggota. “Koperasi modern bukan hanya soal digitalisasi, tetapi bagaimana seluruh elemen bergerak dengan nilai kolaboratif, transparan, dan berpihak pada anggota,” pungkas Bapak Chandra Irawan. Dengan langkah ini, KAN Jabung menegaskan posisinya sebagai koperasi unggulan yang siap menghadapi tantangan masa depan.
Pentingnya Kebersihan Kandang Sapi: Kunci Kesehatan dan Produktivitas Ternak
Kebersihan kandang sering kali dianggap hal sepele dalam peternakan sapi, padahal dampaknya sangat besar terhadap kesehatan, kenyamanan, dan produktivitas hewan ternak. Di Kanjabung, kami percaya bahwa kebersihan bukan hanya soal penampilan, tetapi fondasi dari sistem pemeliharaan sapi yang profesional dan berkelanjutan. Artikel ini akan mengulas secara mendalam berbagai alasan kenapa kebersihan kandang sapi sangat penting, serta bagaimana cara menjaga kandang tetap higienis setiap hari. 1. Kandang Bersih, Sapi Sehat a. Lingkungan Ideal Mencegah Infeksi Kandang yang bersih secara langsung mengurangi jumlah mikroorganisme patogen penyebab penyakit. Beberapa penyakit yang sering muncul akibat kandang kotor antara lain: Mastitis: Infeksi pada ambing sapi perah yang dapat menurunkan produksi dan kualitas susu. Foot rot: Infeksi pada kaki sapi akibat kondisi kandang yang lembap dan becek. Pneumonia: Sering terjadi bila ventilasi buruk dan kadar amonia tinggi. Penyakit saluran pencernaan: Akibat pakan dan minuman yang terkontaminasi kotoran. Dengan kebersihan yang terjaga, risiko penyakit-penyakit ini dapat ditekan secara drastis, sehingga mengurangi biaya pengobatan dan kematian ternak. b. Imunitas Alami Lebih Baik Sapi yang tinggal di lingkungan bersih tidak mengalami stres fisik akibat paparan bakteri, udara buruk, atau lantai licin. Dalam jangka panjang, ini memperkuat sistem kekebalan tubuh secara alami tanpa banyak bergantung pada antibiotik atau vaksinasi. 2. Meningkatkan Produktivitas Sapi Kesehatan ternak yang optimal akan berbanding lurus dengan produktivitasnya, baik dalam bentuk susu, bobot badan, maupun kualitas daging. Berikut dampaknya secara nyata: Sapi perah: Kandang bersih membantu menjaga kebersihan ambing, sehingga mencegah kontaminasi mikroba dalam susu. Ini akan meningkatkan kualitas susu dan mengurangi hasil susu yang harus dibuang. Sapi potong: Kesehatan pencernaan dan pertumbuhan yang baik mendorong penambahan bobot badan yang lebih efisien. Reproduksi: Kebersihan kandang memengaruhi kesuburan sapi. Kandang yang kotor bisa menyebabkan infeksi saluran reproduksi. 3. Mengurangi Biaya Operasional Jangka Panjang Kebersihan kandang bisa menekan biaya-biaya tak terlihat seperti: Pengobatan dan dokter hewan Penggantian sapi karena kematian atau culled Penurunan nilai jual produk karena kontaminasi atau kualitas buruk Dengan sistem manajemen kandang yang baik, peternak bisa menghemat biaya ini secara signifikan. 4. Kesejahteraan Hewan (Animal Welfare) Peternakan modern tak hanya menekankan hasil produksi, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan hewan (animal welfare). Sapi yang hidup di lingkungan bersih akan menunjukkan perilaku alami seperti: Berbaring dengan nyaman di area istirahat Makan dengan nafsu baik Tidak menunjukkan tanda-tanda stres atau agresi Sapi yang nyaman akan lebih mudah dikendalikan, tidak mudah sakit, dan lebih patuh dalam program manajemen ternak. 5. Menjaga Kualitas Udara dan Mengurangi Bau Salah satu tantangan utama dalam peternakan adalah bau menyengat dari kotoran sapi. Jika tidak dibersihkan, tumpukan feses dan urine akan menghasilkan amonia, metana, dan gas berbahaya lainnya. Dampaknya: Sapi bisa mengalami iritasi pernapasan Lingkungan sekitar terganggu oleh bau menyengat Kesehatan pekerja kandang terancam Sistem ventilasi yang baik dan jadwal pembersihan rutin akan membuat udara tetap segar dan nyaman untuk sapi maupun pekerja. 6. Keamanan Produk Ternak Kebersihan kandang juga berpengaruh langsung terhadap keamanan pangan. Produk seperti susu atau daging yang berasal dari sapi yang tinggal di lingkungan kotor memiliki risiko kontaminasi tinggi oleh: E. coli Salmonella Listeria Kondisi ini sangat merugikan, terutama bagi peternakan yang memasok produk ke pasar modern, hotel, atau industri olahan. Penerapan sistem kebersihan yang ketat akan meningkatkan kepercayaan konsumen dan daya saing produk ternak. 7. Citra Usaha dan Kepatuhan Regulasi Bagi peternakan skala menengah dan besar, kebersihan kandang juga menjadi bagian dari standar audit kualitas. Banyak program sertifikasi seperti: Good Farming Practices (GFP) HACCP Sertifikasi Halal …yang menekankan aspek higienitas lingkungan peternakan. Dengan kandang yang bersih, peternakan Anda akan lebih mudah lolos audit dan mendapatkan sertifikasi tersebut. Langkah-Langkah Menjaga Kebersihan Kandang Sapi Berikut beberapa praktik penting dalam menjaga kebersihan kandang: Pembersihan Harian Kotoran dan urine harus dibersihkan minimal dua kali sehari. Gunakan sekop khusus atau alat dorong feses untuk efisiensi. Lantai yang Dirancang Baik Gunakan lantai semen dengan kemiringan 3–5% ke arah saluran pembuangan. Gunakan bedding seperti sekam, jerami, atau serbuk kayu yang mudah diganti. Ventilasi Alami dan Buatan Pastikan sirkulasi udara lancar melalui bukaan atau kipas. Hindari kandang tertutup yang lembap. Sanitasi Peralatan Bersihkan tempat pakan dan minum setiap hari. Disinfeksi peralatan berkala, terutama yang bersentuhan langsung dengan sapi (ember susu, mesin perah, dll). Sistem Drainase yang Efisien Saluran pembuangan harus lancar dan tidak tersumbat. Air limbah diarahkan ke kolam penampungan untuk diolah atau digunakan sebagai pupuk. Kesimpulan Kebersihan kandang bukan hanya rutinitas, tetapi investasi jangka panjang dalam sistem peternakan modern. Dengan kandang yang bersih, peternak tidak hanya menjaga kesehatan sapi tetapi juga mendukung produktivitas, efisiensi biaya, dan mutu produk ternak yang dihasilkan. Di Kanjabung, kami mendorong para peternak untuk menerapkan standar kebersihan kandang yang tinggi sebagai bagian dari komitmen terhadap peternakan yang sehat, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Animal Welfare: Pengertian, Prinsip, dan Pentingnya Bagi Dunia Modern
Apa Itu Animal Welfare? Animal welfare atau kesejahteraan hewan adalah prinsip dan praktik yang bertujuan untuk memastikan bahwa hewan hidup dalam kondisi yang layak, sehat, dan bebas dari penderitaan yang tidak perlu. Konsep ini mencakup semua aspek perlakuan terhadap hewan—baik hewan peliharaan, hewan ternak, hewan percobaan, maupun satwa liar—dengan menekankan perlunya memperlakukan hewan sebagai makhluk hidup yang memiliki kemampuan untuk merasakan sakit, takut, dan kenyamanan. Lima Kebebasan (Five Freedoms) dalam Kesejahteraan Hewan Konsep kesejahteraan hewan secara internasional merujuk pada lima kebebasan dasar yang pertama kali dikembangkan oleh Farm Animal Welfare Council (FAWC) di Inggris: Bebas dari rasa lapar dan haus Hewan harus mendapatkan makanan dan air dalam jumlah dan kualitas yang cukup untuk menjaga kesehatan dan vitalitas mereka. Bebas dari ketidaknyamanan Hewan harus memiliki lingkungan yang sesuai, termasuk tempat berteduh dan area istirahat yang nyaman. Bebas dari rasa sakit, luka, dan penyakit Pencegahan atau diagnosis dan perawatan yang cepat harus diberikan untuk menghindari penderitaan fisik. Bebas mengekspresikan perilaku alami Hewan harus memiliki cukup ruang, fasilitas, dan interaksi sosial untuk mengekspresikan perilaku alaminya. Bebas dari rasa takut dan stres Hewan harus dilindungi dari perlakuan yang menyebabkan penderitaan mental atau emosional. Mengapa Animal Welfare Penting? 1. Etika dan Moralitas Sebagai manusia, kita memiliki tanggung jawab moral untuk memperlakukan makhluk hidup lain dengan hormat dan empati. Hewan bukan benda mati; mereka memiliki kapasitas merasakan sakit dan emosi. 2. Kesehatan Masyarakat Perlakuan buruk terhadap hewan, terutama di industri peternakan, dapat menyebabkan penyebaran penyakit zoonosis (penyakit yang menular dari hewan ke manusia) seperti flu burung, rabies, dan COVID-19. 3. Kualitas Produk Peternakan Penelitian menunjukkan bahwa hewan yang dipelihara dengan baik menghasilkan produk (susu, daging, telur) yang lebih berkualitas dan aman untuk dikonsumsi manusia. 4. Keberlanjutan Lingkungan Peternakan yang mematuhi prinsip kesejahteraan hewan biasanya juga menerapkan praktik ramah lingkungan, seperti pengelolaan limbah yang baik dan penggunaan sumber daya yang efisien. 5. Citra dan Reputasi Bisnis Industri makanan, kosmetik, dan mode kini menghadapi tekanan besar dari konsumen untuk menerapkan standar kesejahteraan hewan. Perusahaan yang peduli terhadap animal welfare cenderung mendapatkan kepercayaan lebih tinggi dari publik. Contoh Praktik Animal Welfare di Berbagai Sektor A. Peternakan Memberikan kandang yang luas dan bersih Tidak melakukan pemotongan bagian tubuh secara rutin (seperti pemotongan ekor atau paruh) Pengangkutan hewan dengan cara yang tidak menyiksa B. Hewan Peliharaan Memberikan vaksinasi dan perawatan medis yang layak Tidak mengurung hewan sepanjang waktu Memberi perhatian, sosialisasi, dan stimulasi mental C. Kebun Binatang dan Konservasi Memberikan habitat semi-alami Menyediakan program enrichment (stimulus lingkungan) Menghindari pertunjukan yang menyiksa hewan D. Industri Riset dan Laboratorium Menggunakan alternatif selain hewan jika memungkinkan Mengurangi jumlah hewan yang digunakan (prinsip 3R: Replace, Reduce, Refine) Memastikan prosedur yang minim rasa sakit Peran Regulasi dan Lembaga Pengawas Beberapa negara memiliki regulasi ketat terkait kesejahteraan hewan, seperti: Undang-Undang Perlindungan Hewan (Animal Welfare Act) di Amerika Serikat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 dan UU No. 41 Tahun 2014 di Indonesia tentang peternakan dan kesehatan hewan EU Animal Welfare Legislation di Uni Eropa Selain itu, lembaga seperti World Animal Protection, RSPCA, dan FAO (Food and Agriculture Organization) juga aktif mempromosikan dan mengawasi penerapan standar kesejahteraan hewan secara global. Tantangan dalam Implementasi Animal Welfare Kurangnya edukasi dan kesadaran masyarakat Minimnya pengawasan dan sanksi hukum Konflik antara efisiensi industri dengan kepentingan hewan Ketimpangan ekonomi dan akses terhadap sumber daya Bagaimana Kita Bisa Berkontribusi? Mengadopsi hewan peliharaan alih-alih membeli dari pet shop Menolak produk dari perusahaan yang terbukti melanggar kesejahteraan hewan Mendukung peternakan organik atau free-range Edukasi orang lain tentang pentingnya animal welfare Menjadi relawan atau donatur bagi organisasi penyelamat hewan Kesimpulan Animal welfare bukan sekadar slogan, melainkan sebuah gerakan global yang merefleksikan nilai-nilai kemanusiaan kita. Dengan memperhatikan kesejahteraan hewan, kita tidak hanya membuat dunia lebih baik untuk makhluk lain, tetapi juga menciptakan sistem kehidupan yang lebih sehat, etis, dan berkelanjutan. Sudah saatnya kita mengubah cara pandang: hewan bukan alat, tapi makhluk hidup yang patut dihormati.
Cara Meningkatkan Produktivitas Sapi Perah
Produktivitas sapi perah merupakan faktor penting dalam keberhasilan usaha peternakan susu. Semakin tinggi produktivitas, semakin besar pula hasil susu yang diperoleh, yang tentu berdampak pada peningkatan pendapatan peternak. Namun, meningkatkan produksi susu tidak bisa dilakukan secara instan, dibutuhkan perawatan yang baik, pakan yang berkualitas, manajemen kesehatan, dan lingkungan kandang yang ideal. Berikut adalah beberapa cara efektif untuk meningkatkan produktivitas sapi perah: 1. Pilih Bibit Sapi yang Berkualitas Langkah pertama dalam meningkatkan produktivitas adalah memilih bibit sapi perah yang unggul. Jenis sapi seperti Friesian Holstein (FH) dikenal memiliki produksi susu yang tinggi, bisa mencapai 20–30 liter per hari dengan manajemen yang baik. Bibit unggul biasanya memiliki catatan genetik yang baik dan berasal dari indukan dengan riwayat produksi tinggi. 2. Berikan Pakan Berkualitas dan Seimbang Pakan memegang peranan penting dalam menentukan jumlah dan kualitas produksi susu. Pastikan sapi mendapatkan pakan yang kaya nutrisi seperti: Hijauan segar dan kering (rumput gajah, alfafa, jerami fermentasi) Konsentrat (dedak, bungkil kedelai, jagung giling) Suplemen dan mineral (garam mineral, vitamin A, D, E) Konsistensi dalam jadwal pemberian pakan dan air bersih yang cukup juga sangat penting untuk menjaga kestabilan produksi. 3. Terapkan Manajemen Kesehatan yang Ketat Kesehatan sapi perah berbanding lurus dengan produktivitasnya. Beberapa langkah yang harus dilakukan: Vaksinasi rutin Pemeriksaan kesehatan berkala oleh dokter hewan Pencegahan dan pengobatan mastitis, karena penyakit ini sangat memengaruhi kualitas dan jumlah susu Pengendalian parasit internal dan eksternal Sapi yang sehat akan lebih aktif, memiliki nafsu makan baik, dan menghasilkan susu dalam jumlah optimal. 4. Pastikan Kondisi Kandang Nyaman dan Bersih Lingkungan kandang yang bersih, kering, dan nyaman membantu sapi menghindari stres. Beberapa hal yang perlu diperhatikan: Ventilasi yang baik Kebersihan lantai dan tempat pakan Tempat tidur yang empuk (alas jerami atau karet) Penerangan dan suhu kandang yang stabil Sapi yang stres akibat panas berlebih, kebisingan, atau kebersihan yang buruk akan mengalami penurunan produksi susu. 5. Penerapan Pemerahan yang Tepat dan Higienis Teknik pemerahan yang benar akan mencegah cedera pada ambing dan menghindari infeksi. Tips pemerahan: Cuci tangan dan alat sebelum dan sesudah pemerahan Gunakan handuk bersih untuk setiap sapi Perah dengan lembut dan teratur, dua kali sehari Gunakan mesin perah yang terkalibrasi dengan baik jika memungkinkan Pemerahan yang tidak higienis bisa menyebabkan mastitis dan menurunkan kualitas susu. 6. Catat Data Produksi dan Performa Setiap Sapi Melakukan pencatatan produksi susu harian, status kesehatan, siklus reproduksi, dan jenis pakan dapat membantu peternak mengambil keputusan yang lebih baik dalam manajemen ternak. Data ini bisa digunakan untuk: Mengidentifikasi sapi yang produktif Mengetahui waktu terbaik untuk kawin suntik Mengevaluasi efektivitas pakan 7. Perhatikan Manajemen Reproduksi Produktivitas juga dipengaruhi oleh tingkat kelahiran dan siklus laktasi. Beberapa langkah penting: Lakukan inseminasi buatan (IB) pada waktu yang tepat (estrus) Pantau siklus birahi secara rutin Segera tangani sapi yang mengalami gangguan reproduksi Semakin teratur siklus kelahiran, semakin optimal pula siklus produksi susu. 8. Latih dan Edukasi Peternak Secara Berkala Pengetahuan peternak adalah aset utama. Ikuti pelatihan atau penyuluhan tentang: Manajemen pakan Pencegahan penyakit Teknik pemerahan modern Pengelolaan limbah ternak Dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, produktivitas ternak pun ikut meningkat. Kesimpulan Meningkatkan produktivitas sapi perah memerlukan pendekatan menyeluruh, mulai dari pemilihan bibit, pemberian pakan, manajemen kandang, hingga pengawasan kesehatan dan reproduksi. Dengan menerapkan langkah-langkah di atas secara konsisten dan disiplin, peternak dapat meraih hasil produksi susu yang optimal, berkualitas tinggi, dan berkelanjutan.
Cara Mendeteksi Mastitis pada Sapi Perah Secara Dini dan Akurat
Mastitis adalah salah satu penyakit paling umum dan merugikan dalam industri peternakan sapi perah. Penyakit ini merupakan peradangan pada ambing (puting susu) yang disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, atau trauma fisik. Jika tidak terdeteksi dan ditangani secara cepat, mastitis dapat menurunkan produksi susu, mengubah kualitas susu, bahkan menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan ambing sapi. Maka dari itu, deteksi dini mastitis menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan sapi dan produktivitas peternakan. Berikut ini panduan lengkap cara mendeteksi mastitis secara visual, manual, hingga menggunakan metode uji laboratorium sederhana. 1. Kenali Gejala Klinis Mastitis Gejala mastitis bisa dilihat secara kasat mata dan dirasakan melalui perubahan perilaku atau kondisi fisik sapi. Berikut adalah beberapa tanda-tanda klinis: a. Perubahan Fisik pada Ambing Ambing tampak bengkak, kemerahan, dan terasa hangat saat disentuh. Tekstur ambing menjadi lebih keras dari biasanya. Terjadi luka atau abses pada ambing (pada kasus parah). b. Perubahan pada Susu Susu menjadi keruh, berwarna kekuningan, atau terdapat gumpalan. Volume produksi susu menurun drastis dari kuantitas normal. Susu berbau tidak sedap. c. Perubahan Perilaku Sapi Sapi tampak tidak nyaman, sering mengangkat kaki saat diperah. Nafsu makan menurun. Sapi tampak lemas atau menunjukkan gejala stres. 2. Pemeriksaan Manual (Palpasi) Pemeriksaan fisik dengan cara memeriksa ambing menggunakan tangan (palpasi) dapat mendeteksi tekstur abnormal. Langkah-langkahnya: Cuci tangan sebelum memeriksa ambing. Sentuh dan raba setiap kuarter ambing, rasakan adanya pembengkakan, panas, atau kekerasan. Periksa juga puting susu untuk memastikan tidak ada luka atau penyumbatan. 3. Pemeriksaan Susu Awal (Strip Cup Test) Langkah sederhana untuk mengetahui perubahan pada susu: Sebelum memerah, ambil beberapa tetes susu pertama dan tampung di strip cup atau wadah berwarna gelap. Amati apakah terdapat gumpalan, serpihan, atau perubahan warna pada susu. Jika ditemukan kecurigaan, lanjutkan dengan uji lanjutan. 4. Uji CMT (California Mastitis Test) CMT adalah metode cepat dan murah untuk mendeteksi mastitis subklinis (tanpa gejala fisik): Cara melakukan: Ambil sedikit susu dari tiap kuarter ambing ke dalam piring CMT. Tambahkan larutan CMT ke setiap sampel susu. Aduk perlahan dan amati perubahan konsistensi. Interpretasi: Tidak ada reaksi: hasil negatif (susu normal). Sedikit lendir: infeksi ringan. Lendir kental atau menggumpal: infeksi sedang hingga berat. 5. Uji Laboratorium Jika ingin hasil yang lebih akurat, terutama untuk pengambilan keputusan jangka panjang, bisa dilakukan uji lanjutan: Total Somatic Cell Count (SCC): Mengukur jumlah sel dalam susu. SCC tinggi = indikasi mastitis. Uji mikrobiologi: Mengidentifikasi jenis bakteri penyebab mastitis, seperti Staphylococcus aureus, E. coli, atau Streptococcus agalactiae. Antibiogram: Mengetahui jenis antibiotik yang efektif terhadap bakteri tersebut. 6. Pemantauan Produksi Susu Peternak juga bisa menggunakan data produksi harian sebagai indikator awal. Jika terdapat: Penurunan produksi susu secara tiba-tiba dan signifikan pada satu kuarter, Susu dari kuarter tersebut lebih encer atau berwarna tidak normal, maka hal itu bisa menjadi pertanda awal mastitis. 7. Pemasangan Sensor Digital (Opsional) Di era peternakan modern, beberapa peternakan besar telah memanfaatkan sensor otomatis untuk mendeteksi mastitis, seperti: Sensor suhu ambing Sensor konduktivitas susu Alat monitoring produksi susu otomatis Teknologi ini dapat memberikan peringatan dini langsung ke sistem pemantauan peternakan. Kesimpulan Mendeteksi mastitis pada sapi perah harus dilakukan secara rutin, cermat, dan terukur. Peternak perlu mengombinasikan pemeriksaan visual, palpasi, uji strip cup, CMT, hingga laboratorium untuk mendapatkan diagnosis yang akurat. Dengan deteksi dini dan penanganan yang cepat, kerugian akibat mastitis bisa diminimalkan, dan produktivitas sapi tetap optimal. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan kandang, peralatan pemerahan, dan kebersihan ambing sebelum dan sesudah diperah sebagai langkah pencegahan utama. Rekomendasi Tindakan Lanjutan: Konsultasikan dengan dokter hewan jika mendeteksi gejala mastitis. Terapkan manajemen kesehatan ambing secara ketat. Gunakan terapi antibiotik sesuai anjuran dokter, jangan sembarangan.
Panduan Inseminasi Buatan untuk Sapi Perah
Inseminasi buatan (IB) adalah teknik reproduksi buatan yang telah terbukti sangat efektif dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas genetik ternak, termasuk sapi perah. Metode ini memungkinkan peternak untuk memperoleh keturunan dari pejantan unggul tanpa harus menghadirkan pejantan ke lokasi peternakan. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang proses inseminasi buatan pada sapi perah, mulai dari persiapan, teknik pelaksanaan, hingga faktor keberhasilan. Apa Itu Inseminasi Buatan? Inseminasi Buatan (IB) adalah proses memasukkan sperma dari sapi jantan unggul ke dalam saluran reproduksi sapi betina dengan bantuan manusia, tanpa melalui proses kawin alami. Tujuan Inseminasi Buatan: Meningkatkan mutu genetik keturunan Menekan biaya pemeliharaan pejantan Mengurangi risiko penyebaran penyakit kelamin Mempercepat perbaikan populasi ternak Keuntungan Inseminasi Buatan pada Sapi Perah Efisiensi Reproduksi: Prosesnya cepat, dan dapat dilakukan pada banyak sapi betina sekaligus. Pemanfaatan Bibit Unggul: Sperma dari pejantan elite dapat didistribusikan ke berbagai daerah. Pengendalian Penyakit: Mengurangi risiko penularan penyakit dari pejantan ke betina. Biaya Lebih Rendah: Tidak perlu memelihara sapi jantan di peternakan. Pencatatan dan Evaluasi Lebih Mudah: Riwayat genetik dapat dicatat dan dilacak. Persiapan Inseminasi Buatan 1. Pemilihan Induk Betina Induk sapi perah yang akan diinseminasi harus: Berumur minimal 15 bulan Dalam kondisi sehat dan tidak cacat reproduksi Sudah memasuki masa birahi (estrus) 2. Deteksi Birahi Keberhasilan IB sangat ditentukan oleh ketepatan waktu inseminasi, sehingga penting mengenali tanda-tanda birahi: Tanda-tanda Birahi pada Sapi Perah: Gelisah dan sering menguak Nafsu makan menurun Vulva membengkak dan berwarna merah Keluar lendir bening dari vagina Sering menaiki atau dinaiki oleh sapi lain Sering buang air kecil Waktu ideal untuk inseminasi adalah 12–18 jam setelah tanda-tanda birahi pertama terlihat. 3. Persiapan Peralatan Peralatan yang harus disiapkan antara lain: Straw semen beku (dari pejantan unggul) Gun inseminasi Sarung tangan plastik panjang Lubrikan Gunting pemotong straw Termos nitrogen cair untuk penyimpanan semen Prosedur Pelaksanaan Inseminasi Buatan 1. Pencairan Semen Ambil straw dari termos nitrogen menggunakan pinset khusus Cairkan di air hangat bersuhu 37°C selama 30–60 detik 2. Persiapan Gun Inseminasi Masukkan straw ke dalam gun inseminasi Potong ujung straw dan pasang selongsong (sheath) Pastikan semua peralatan dalam kondisi steril 3. Proses Inseminasi Masukkan tangan ke dalam rektum sapi untuk memegang serviks Masukkan gun inseminasi melalui vagina menuju serviks Setelah berada di tempat yang tepat, suntikkan sperma perlahan Tarik keluar alat dengan hati-hati dan bersihkan area genital sapi 4. Pencatatan Catat tanggal IB, kode pejantan, dan identitas sapi betina untuk keperluan evaluasi dan pemantauan kebuntingan. Setelah Inseminasi: Pemantauan Kebuntingan 1. Deteksi Ulang Birahi Jika sapi menunjukkan tanda-tanda birahi kembali dalam 18–24 hari, kemungkinan IB gagal. 2. Pemeriksaan Kebuntingan Dilakukan 40–60 hari pasca IB Bisa menggunakan metode palpasi rektal atau USG Pemeriksaan dilakukan oleh petugas atau dokter hewan Faktor-Faktor Keberhasilan Inseminasi Buatan Ketepatan Waktu: Inseminasi harus dilakukan pada saat puncak birahi. Kualitas Semen: Gunakan semen beku dari sumber terpercaya. Keterampilan Inseminator: Petugas harus terlatih dan berpengalaman. Kondisi Ternak: Sapi harus sehat dan dalam kondisi tubuh ideal. Manajemen Pakan dan Kesehatan: Nutrisi dan lingkungan yang baik meningkatkan tingkat keberhasilan. Kapan Sapi Dikatakan Berhasil Hamil? Jika setelah 2 bulan tidak menunjukkan birahi lagi dan hasil pemeriksaan menyatakan bunting, maka sapi telah berhasil dibuahi. Masa kehamilan sapi perah berlangsung sekitar 9 bulan (± 283 hari). Tantangan dan Solusi dalam Inseminasi Buatan Tantangan Solusi Deteksi birahi yang tidak akurat Pelatihan rutin untuk peternak dan penggunaan alat bantu deteksi Kualitas semen rendah Gunakan sumber bibit dari balai inseminasi resmi (BBIB, BIB Lembang, dll) Inseminator kurang terlatih Ikut pelatihan sertifikasi IB Manajemen ternak buruk Perbaiki pakan, kebersihan, dan jadwal pemeriksaan kesehatan Penutup Inseminasi buatan adalah teknologi kunci untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi susu pada sapi perah. Dengan penerapan yang tepat, peternak dapat meningkatkan populasi sapi unggul secara lebih cepat, efisien, dan ekonomis. Oleh karena itu, penting bagi peternak untuk memahami dan menerapkan prosedur IB dengan benar, serta selalu mencatat dan memantau hasilnya untuk perbaikan berkelanjutan.
KAN Jabung Hadir di Peringatan Hari Koperasi Jawa Timur 2025 di Bojonegoro
Bojonegoro, 17 Juli 2025 — Koperasi Agro Niaga Jabung (KAN Jabung) ikut memeriahkan Peringatan Hari Koperasi ke-77 Jawa Timur yang diselenggarakan di Stadion Bojonegoro. Acara berlangsung selama dua hari dan menjadi ajang silaturahmi serta kolaborasi antar pelaku koperasi dan UMKM se-Jawa Timur. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat eksistensi koperasi sebagai pilar ekonomi kerakyatan dan menunjukkan komitmen gerakan koperasi di era transformasi ekonomi. Sarasehan Koperasi: Diskusi Strategis Penguatan Peran Koperasi Rangkaian kegiatan dimulai pada 16 Juli 2025 dengan sarasehan koperasi yang membahas isu-isu strategis mengenai penguatan peran koperasi di era ekonomi digital. Acara ini dihadiri oleh pakar dan tokoh koperasi dari berbagai daerah. KAN Jabung diwakili oleh Bapak Hariyanto, selaku Ketua I Pengurus, yang menegaskan komitmen koperasi untuk terus adaptif dan progresif. Sambutan istimewa juga diberikan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, yang hadir secara daring melalui Zoom. Beliau menekankan pentingnya koperasi modern dan inovatif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkeadilan di Jawa Timur. Expo Koperasi dan UMKM: KAN Jabung Tampilkan Produk Unggulan Pada 17 Juli 2025, KAN Jabung resmi membuka stand pameran dalam Expo Koperasi dan UMKM yang diikuti oleh lebih dari 2.000 peserta gerakan koperasi se-Jawa Timur. Acara ini juga diikuti oleh Koperasi Desa Merah Putih Bojonegoro serta 430 UMKM dari seluruh wilayah Jawa Timur, dengan total 195 stand produk unggulan daerah. Di kesempatan ini, KAN Jabung menghadirkan tiga lini produk utama: Produk olahan susu JABMilk dan JAByogurtMenarik perhatian pengunjung karena kualitasnya yang segar dan teruji. Konsep kemitraan toko retail JABMartDiperkenalkan sebagai peluang kerja sama pengelolaan toko retail koperasi yang potensial. Konsentrat pakan JabfeedMenjadi solusi pakan berkualitas tinggi yang mendukung produktivitas peternak lokal. Kehadiran produk-produk unggulan ini mempertegas peran KAN Jabung dalam mendukung ekonomi berbasis peternakan dan UMKM. KAN Jabung: Koperasi Modern, Kolaboratif, dan Inspiratif Partisipasi aktif KAN Jabung dalam Peringatan Hari Koperasi Jawa Timur 2025 merupakan bukti nyata semangat kolaborasi dan inovasi. Melalui forum ini, KAN Jabung tidak hanya: Memperluas jejaring kerja sama antar koperasi, Mempromosikan produk dan layanan unggulan, Tetapi juga menunjukkan perannya sebagai koperasi modern yang siap menjawab tantangan zaman. Dengan semangat inovasi dan keberlanjutan, KAN Jabung terus menjadi inspirasi bagi koperasi lain di Indonesia untuk berkembang dan berkontribusi dalam perekonomian rakyat yang berkeadilan.
KAN Jabung Meriahkan Puncak Hari Koperasi ke-78 Kabupaten Malang di Selorejo
Malang, 27 Juli 2025 – Puncak Peringatan Hari Koperasi ke-78 Kabupaten Malang berlangsung meriah di Lapangan Wisata Selorejo, Kecamatan Ngantang. Acara akbar yang dihadiri sekitar 10 ribu warga ini dihadiri langsung oleh Bupati Malang, H.M. Sanusi, bersama Ketua Tim Penggerak PKK, Anis Zaidah Sanusi. Kegiatan yang digelar setiap tahun ini mengusung tema “Membangun Koperasi Menuju Kedaulatan Ekonomi Berkeadilan”, selaras dengan tema nasional “Koperasi Maju, Indonesia Adil Makmur”. Rangkaian Acara Puncak Hari Koperasi ke-78 Berbagai kegiatan menarik memeriahkan peringatan Hari Koperasi kali ini, di antaranya: Jalan sehat sejauh 3 km yang diikuti ribuan peserta Pasar Rakyat yang menampilkan produk unggulan koperasi dan UMKM Resepsi Hari Koperasi dengan nuansa kebersamaan dan apresiasi Bupati Sanusi dalam sambutannya menekankan peran koperasi sebagai pilar ekonomi rakyat. “Melalui koperasi, kita membangun perekonomian dari, oleh, dan untuk rakyat. Pengelolaan yang jujur dan profesional akan membawa keberkahan bagi anggota,” ungkapnya. Beliau juga mendorong koperasi agar adaptif terhadap teknologi digital, berdaya saing, dan mampu menjawab tantangan pasar global. Kehadiran KAN Jabung di Hari Koperasi ke-78 Sebagai salah satu koperasi produsen terbesar di Jawa Timur, KAN Jabung turut memeriahkan acara dengan menghadirkan produk-produk unggulan di Pasar Rakyat, seperti: JABMilk dan JAByogurt sebagai olahan susu berkualitas Kemitraan Toko Retail JABMart untuk memperkuat ekonomi lokal Konsentrat Pakan JabFeed hasil inovasi internal koperasi Stan KAN Jabung mendapat sambutan hangat dari pengunjung karena menampilkan produk yang mendukung ekonomi lokal berbasis potensi daerah. Kehadiran pengurus dan manajemen koperasi di lokasi menunjukkan dukungan penuh terhadap gerakan koperasi yang berdaya saing dan inovatif. Komitmen Pemerintah dalam Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pemerintah Kabupaten Malang terus mendorong koperasi dan UMKM agar naik kelas melalui berbagai program, seperti: Pelatihan manajemen koperasi dan kewirausahaan Fasilitasi legalitas usaha untuk mempermudah pengembangan bisnis Akses permodalan melalui lembaga keuangan yang terintegrasi Dukungan pemasaran produk melalui pameran dan event strategis Momentum Hari Koperasi ke-78 ini menjadi bukti nyata hasil pembinaan, sekaligus ajakan bagi masyarakat untuk terus menumbuhkan semangat berkoperasi. Semangat Berkoperasi untuk Ekonomi Berkeadilan Peringatan Hari Koperasi ke-78 menjadi pengingat bahwa koperasi adalah motor penggerak kedaulatan ekonomi rakyat. Bupati Malang mengajak masyarakat untuk menghidupkan semangat gotong royong dan kebersamaan melalui koperasi agar tercapai ekonomi yang adil dan makmur. Bagi KAN Jabung, partisipasi dalam peringatan ini adalah bukti komitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus memperkuat peran koperasi di tengah masyarakat.