Dalam Islam, tidur bukan sekadar aktivitas melepas lelah, tetapi juga bagian dari ibadah jika dilakukan sesuai adab dan sunnah. Rasulullah SAW memberikan tuntunan tidak hanya mengenai doa sebelum tidur, tetapi juga posisi dan arah tidur. Bahkan, ada arah dan posisi tertentu yang dilarang atau tidak disukai dalam Islam, karena membawa mudarat secara spiritual dan jasmani.
Lantas, apa saja arah tidur yang dilarang dalam Islam? Mengapa Rasulullah SAW tidak menyukainya? Dan bagaimana kaitannya dengan kesehatan menurut ilmu medis modern?
1. Tidur Tengkurap: Posisi yang Dilarang dalam Hadis
Tidur tengkurap atau tidur dengan perut menghadap ke bawah adalah posisi tidur yang secara tegas dilarang dalam beberapa riwayat hadis. Rasulullah SAW pernah menegur seseorang yang tidur dalam posisi ini:
“Rasulullah SAW pernah melewati seorang laki-laki yang tidur tengkurap, maka beliau bersabda: ‘Itu adalah cara tidur yang dimurkai oleh Allah.’”
(HR. Abu Dawud No. 5040, dinilai hasan oleh Al-Albani)
Larangan ini bukan tanpa alasan. Islam tidak hanya melarang sesuatu karena unsur spiritual saja, tetapi juga mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan tubuh manusia.
Penjelasan Medis Tentang Bahaya Tidur Tengkurap
Dari sudut pandang kesehatan, tidur tengkurap bisa menyebabkan:
-
Tekanan berlebihan pada jantung dan paru-paru
-
Kesulitan bernapas, terutama pada penderita asma
-
Nyeri leher dan punggung akibat postur tubuh yang tidak natural
-
Peningkatan risiko sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS)
Para ahli menyarankan agar posisi ini dihindari, terutama oleh orang dewasa yang memiliki gangguan tulang belakang dan bayi yang masih rentan.
2. Tidur Menghadap ke Kiri: Tidak Dilarang Tapi Kurang Dianjurkan
Meskipun tidak ada larangan tegas terhadap tidur miring ke kiri, posisi ini tidak diutamakan dalam Islam. Rasulullah SAW justru menganjurkan tidur miring ke kanan.
Mengapa?
Alasan Spiritual dan Kesehatan
Tidur miring ke kanan dianjurkan karena:
-
Meneladani sunnah Rasulullah SAW
-
Membantu fungsi lambung dan sistem pencernaan
-
Mengurangi tekanan pada jantung (karena letaknya di sisi kiri)
Tidur ke kiri bisa menyebabkan lambung penuh menekan jantung dan mengganggu sirkulasi darah. Meski tidak haram, ini dianggap kurang optimal dari sisi adab dan kesehatan.
3. Tidur Tanpa Wudu dan Membuka Aurat: Dilarang Secara Adab
Islam sangat menekankan kesucian sebelum tidur. Tidak dianjurkan untuk tidur:
-
Dalam keadaan junub tanpa berwudu
-
Dengan aurat terbuka
-
Tanpa berzikir atau membaca doa
Hal ini dijelaskan dalam hadis:
“Apabila salah seorang dari kalian hendak tidur, hendaklah dia berwudu seperti wudu untuk shalat…”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Tidur dalam keadaan suci dan tertutup juga memberikan perlindungan spiritual dari gangguan jin dan mimpi buruk.
4. Arah Tidur Menyelisihi Kiblat: Kurang Dianjurkan
Beberapa ulama menganjurkan tidur dengan kepala di arah utara dan kaki ke selatan, sehingga tubuh menghadap kiblat saat tidur miring ke kanan. Meskipun tidak ada dalil tegas yang melarang arah tertentu, arah yang menyelisihi kiblat dianggap tidak sejalan dengan sunnah.
Namun perlu digarisbawahi bahwa ini bukan larangan mutlak, melainkan adab atau anjuran terbaik.
5. Posisi Tidur yang Dianjurkan Rasulullah SAW
Posisi tidur yang paling dianjurkan adalah miring ke kanan, tangan kanan di bawah pipi, dan badan menghadap kiblat. Ini didasarkan pada hadis:
“Jika kamu hendak tidur, maka berwudulah seperti wudumu untuk shalat, kemudian berbaringlah di sisi kanan tubuhmu.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Manfaat Kesehatan Tidur Miring ke Kanan
-
Mempercepat proses pencernaan
-
Mengurangi tekanan pada jantung
-
Melindungi organ hati dan limpa dari tekanan
-
Mempermudah aliran getah bening
6. Pendapat Ulama Tentang Arah Tidur
Beberapa pendapat ulama tentang arah tidur:
-
Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menganjurkan tidur miring ke kanan menghadap kiblat sebagai bentuk mengikuti Rasulullah SAW.
-
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah juga menyebutkan bahwa tidur miring ke kanan adalah posisi tidur para nabi dan orang saleh.
7. Sunnah-Sunnah Sebelum Tidur dalam Islam
Agar tidur menjadi ibadah dan terlindungi dari gangguan makhluk halus, berikut sunnah-sunnah sebelum tidur:
-
Berwudu
-
Membaca doa tidur
-
Membaca ayat kursi, surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
-
Tidur dengan posisi miring ke kanan
-
Mengibaskan tempat tidur
Kesimpulan
Islam mengajarkan adab tidur yang tidak hanya berdampak pada kesehatan tubuh, tetapi juga pada ketenangan jiwa. Posisi tidur tengkurap dilarang karena tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW dan berbahaya secara medis. Arah tidur yang menyelisihi kiblat atau miring ke kiri sebaiknya dihindari jika ingin mengikuti sunnah secara sempurna.
Dengan mengikuti sunnah tidur seperti berwudu, membaca doa, dan tidur miring ke kanan menghadap kiblat, kita tidak hanya mendapat tidur yang berkualitas, tetapi juga pahala dan perlindungan dari Allah SWT.