Mitos – Mitos Tentang Keuangan Yang Sering Dipercayai

Saat ini masih banyak orang yang belum melek keuangan dan masih belum lepas dari mitos yang sering beredar.

Kurangnya pengetahuan dan salah memahami soal keuangan adalah alasan mengapa mitos-mitos keuangan sedemikian dipercaya.

Apalagi kebanyakan pendidikan keuangan diperoleh dari keluarga, yang runyamnya, turut mempercayai mitos-mitos tersebut. Akibatnya, kesalahan berlangsung selama bertahun-tahun, bahkan dari generasi ke generasi.

Apa saja mitos keuangan yang sering dipercayai?

1. Bank adalah tempat terbaik untuk menyimpan uang

Tetapi, bila dipandang dari nilainya, ternyata sama saja, entah Anda menyimpan uang di bank atau di bawah kasur. Pasalnya, menabung di bank membuat Anda kehilangan uang sedikit demi sedikit karena suku bunga yang sedemikian rendah, sehingga tidak bisa mengimbangi laju inflasi.

Belum lagi aturan bahwa tabungan terkena pemotongan pajak. Hal ini berbeda pada zaman orang tua di era 70-80an, di mana suku bunga perbankan, terutama untuk deposito, masih mampu melawan laju inflasi. Tapi tidak demikian halnya sekarang.

2. Uang yang ditabung adalah uang yang kelak dinikmati

Jadi kuncinya bukan hanya mengurangi kunjungan ke kafe, tapi dengan mencari pekerjaan yang memberikan pendapatan besar, atau mencari pekerjaan sampingan, atau mengusahakan anggota keluarga agar dapat turut memiliki penghasilan. 

Gabungan dari berbagai penghasilan tersebut yang kelak baru bisa Anda nikmati. Lagipula, menurut Steve, dikutip dari Bankrate, kekayaan adalah proses non linear dan datang dari mengembangkan ide untuk menyelesaikan masalah.

3. Rumah adalah investasi terbaik

Kalau Anda memiliki uang sangat banyak, rumah atau properti bisa menjadi aset investasi yang baik. Masalahnya, menurut Marco Robinson, penulis buku `Close the Deal and Suddenly Grow Rich`, harga rumah  saat ini sudah terlalu mahal.

Marco menjelaskan bahwa ini merupakan situasi yang berbahaya, di mana kondisinya sudah terjadi bubble atau gelembung lantaran harga yang tidak wajar, tinggal menunggu sampai meletus.

bisa berbelanja di luar kemampuan. Namun, Anda akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh diskon-diskon dan fasilitas menarik yang ditawarkan oleh kartu kredit.

Yang terpenting sebetulnya bukan menghindari penggunaan kartu kredit, melainkan disiplin dalam pengunaannya.

Bila Anda disiplin, maka suku bunga tinggi tidak bakal sempat dikenakan kepada Anda – karena Anda selalu melunasi tagihan sebelum bunga dikenakan, poin kredit Anda baik, serta Anda tetap bisa menikmati fasilitas-fasilitas unggulan yang ditawarkan kartu kredit.

Tentang Kan Jabung

Koperasi Agro Niaga Jabung (KAN Jabung Syariah Jawa Timur), sekarang memiliki ±2423 anggota aktif yang tergabung. Berlokasi di Jl. Suropati No.4-6, Ds. Kemantren, Kec. Jabung, Kab. Malang, Jawa Timur ini dinobatkan sebagai

Artikel Terbaru

Bersama KAN Jabung Syariah Jawa Timur, Berdaya Bersama. Siap Menjadi Wadah Hijrah dan Mimpi Semua Orang.

Gallery

Hubungi Kami

Jl. Suropati No. 4- 6 Ds. Kemantren, Kec. Jabung, Kab. Malang, Jawa Timur 65155

© 2020 Koperasi Produsen Agro Niaga Jabung Syariah Jawa Timur