Tambah anak dapat menjadi suatu faktor penting dalam sebuah keluarga karena bisa jadi di dalamnya menganut kepercayaan banyak anak banyak rezeki. Namun ada juga yang punya segudang pertimbangan menambah anak karena menganggap ini suatu hal yang cukup menantang.
Sejatinya tambah anak dalam sebuah keluarga harus melalui persetujuan kedua pasangan supaya sama-sama bahagia dan tidak menjadikan hal tersebut sebuah beban. Lalu apa ya pertimbangan menambah anak supaya keputusan ini lebih matang?
Hal-hal yang harus dipertimbangkan sebelum tambah anak
Memiliki anak lagi bukan hal yang mudah bagi sebagian keluarga, alasannya juga sangat beragam. Jika Ibu dan Ayah sedang mempertimbangkan hal ini, ada baiknya untuk menyimak tips berikut ini:
1. Mempertimbangkan perasaan seluruh anggota keluarga
Melansir dari laman Very Well Family, keputusan tambah anak ini akan melibatkan begitu banyak pikiran dan perasaan seluruh anggota keluarga. Bagi Ibu, proses tambah anak tidaklah mudah karena Ibu akan mengalami masa kehamilan, melahirkan, dan mengasuh anak dari nol lagi.
Hal ini tidak menutup kemungkinan munculnya baby blues atau postpartum depression yang lebih parah dari kehamilan-kehamilan sebelumnya jika Ibu merasa belum siap memiliki momongan lagi. Pikirkan kembali apakah hal ini adalah keputusan terbaik? Atau menunda dulu sampai kesiapan itu tiba.
Sementara itu bagi sang Ayah, kesiapan fisik, mental, dan juga finansial sangat diperlukan. Sedangkan untuk kakaknya, ia juga harus siap menerima kehadiran anggota keluarga baru yang masih perlu banyak perhatian dan jangan sampai sibling rivalry terjadi. Ayah dan Ibu juga tetap harus membagi kasih sayang dan perhatian yang sama pada kakaknya untuk memastikan tumbuh kembang buah hati tercinta tidak terganggu.
2. Pikirkanlah tentang logistik masa depan
Pertimbangan menambah anak juga terkait dengan kondisi logistik masa depan. Misalnya, jika saat ini hanya mengontrak di rumah kecil, apakah akan bagus untuk perkembangan anak selanjutnya?
Apakah ada ruang yang cukup untuk tambah anak lagi? Lalu menyoal tentang kebutuhan finansial untuk anak yang baru saja lahir juga harus dipikirkan dengan matang, apakah dana untuknya sudah siap dari mulai kesehatan hingga pendidikannya kelak?
Tambah anak tidak semudah yang dibayangkan namun tetap menjadi suatu anugerah tersendiri bagi sebuah keluarga. Supaya seluruh anak mendapatkan haknya, Ayah dan Ibu wajib memikirkan dengan matang keputusan penting ini.
3. Hubungan dengan pasangan harus solid
Tambah anak juga harus melibatkan kerjasama antara Ayah dan Ibu, ini bukan hanya tanggung jawab Ibu saja atau Ayah saja, ini tanggung jawab keduanya. Hubungan yang harmonis sepasang suami istri akan membuat segalanya tampak lebih mudah dikerjakan.
Memiliki anggota keluarga baru di rumah pasti akan membawa banyak perubahan signifikan seperti berkurangnya jam tidur sehingga rentan membuat Ayah atau Ibu kelelahan dan berujung pada mudahnya tersulut emosi meski hanya hal kecil saja. Jika memutuhkan untuk menambah anak, maka kestabilan emosi serta hubungan suami istri yang harmonis harus diterapkan supaya momen ini dapat dilalui bersama.
Kemandirian pada pribadi masing-masing juga dianggap penting supaya tidak saling bergantung hingga menyebabkan salah satu pihak merasa paling lelah atau paling sering mengerjakan semuanya.
4. Memiliki fisik yang kuat serta sehat
Mengasuh anak bayi yang baru lahir membutuhkan perhatian yang super ekstra dan membutuhkan kondisi fisik yang kuat antara Ayah dan Ibunya. Jika salah satu sedang menderita sakit yang cukup parah, nampaknya wacana tambah anak harus dipertimbangkan ulang karena justru akan membuat salah satu pihak sangat lelah.
Fisik yang kuat serta sehat juga harus dimiliki Ibu, apalagi jika kehamilan selanjutnya menginjak usia di atas 35 tahun karena pada usia ini dianggap lebih rentan dibandingkan usia di bawahnya. Usia kehamilan di atas 35 tahun biasanya juga perlu untuk dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter supaya kehamilan kali ini sama sehatnya dengan yang sebelumnya.
5. Karir yang dimiliki Ibu
Bagi sebagian wanita, memiliki karir adalah sebuah impian, namun ada juga yang beranggapan bahwa berkarir dapat dilakukan walah hanya di rumah saja. Sewaktu masih memiliki satu anak, pergi ke kantor masih dapat dilakukan dengan mempertimbangkan banyak hal, misalnya anak dititipkan pada orang tua, memanfaatkan jasa pengasuh bayi, atau bisa juga memanfaatkan lembaga penitipan anak.
Namun akan berbeda kondisinya jika ingin tambah anak lagi, Ibu akan memiliki 2 tanggung jawab yang harus dipenuhi haknya. Coba bicarakan kembali bersama pasangan, bagaimana pola pengasuhkan berikutnya.
Apakah Ibu harus mengorbanka diri untuk resign dari kantor dan mulai sibuk di rumah? Atau menambah pengasuh baru untuk adiknya? Memutuskan berhenti bekerja bagi Ibu mungkin pilihan yang sangat sulit dan kesiapan mental sangatlah diperlukan.
6. Jarak usia dengan anak sebelumnya
Pertimbangan menambah anak juga harus memikirkan jarak usia dengan kakaknya. Punya dua bayi lucu memang menggemaskan namun tentu saja tantangannya juga lebih besar.
Jarak usia yang dianggap normal dan wajar antara anak pertama dengan anak selanjutnya adalah minimal 4 tahun karena pada fase ini sang kakak mulai bisa diberitahu dan diajak kompromi. Selain mempertimbangkan tumbuh kembang kakaknya, memberi jarak antara anak satu dengan lainnya juga akan memberi ruang untuk Ibu supaya lebih maksimal dan fokus mengasuh buah hati sesuai dengan kebutuhan pada usia masing-masing.