Cara Mendeteksi Mastitis pada Sapi Perah Secara Dini dan Akurat

Mastitis adalah salah satu penyakit paling umum dan merugikan dalam industri peternakan sapi perah. Penyakit ini merupakan peradangan pada ambing (puting susu) yang disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, atau trauma fisik. Jika tidak terdeteksi dan ditangani secara cepat, mastitis dapat menurunkan produksi susu, mengubah kualitas susu, bahkan menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan ambing sapi.

Maka dari itu, deteksi dini mastitis menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan sapi dan produktivitas peternakan. Berikut ini panduan lengkap cara mendeteksi mastitis secara visual, manual, hingga menggunakan metode uji laboratorium sederhana.

1. Kenali Gejala Klinis Mastitis

Gejala mastitis bisa dilihat secara kasat mata dan dirasakan melalui perubahan perilaku atau kondisi fisik sapi. Berikut adalah beberapa tanda-tanda klinis:

a. Perubahan Fisik pada Ambing

  • Ambing tampak bengkak, kemerahan, dan terasa hangat saat disentuh.

  • Tekstur ambing menjadi lebih keras dari biasanya.

  • Terjadi luka atau abses pada ambing (pada kasus parah).

b. Perubahan pada Susu

  • Susu menjadi keruh, berwarna kekuningan, atau terdapat gumpalan.

  • Volume produksi susu menurun drastis dari kuantitas normal.

  • Susu berbau tidak sedap.

c. Perubahan Perilaku Sapi

  • Sapi tampak tidak nyaman, sering mengangkat kaki saat diperah.

  • Nafsu makan menurun.

  • Sapi tampak lemas atau menunjukkan gejala stres.

2. Pemeriksaan Manual (Palpasi)

Pemeriksaan fisik dengan cara memeriksa ambing menggunakan tangan (palpasi) dapat mendeteksi tekstur abnormal. Langkah-langkahnya:

  • Cuci tangan sebelum memeriksa ambing.

  • Sentuh dan raba setiap kuarter ambing, rasakan adanya pembengkakan, panas, atau kekerasan.

  • Periksa juga puting susu untuk memastikan tidak ada luka atau penyumbatan.

3. Pemeriksaan Susu Awal (Strip Cup Test)

Langkah sederhana untuk mengetahui perubahan pada susu:

  • Sebelum memerah, ambil beberapa tetes susu pertama dan tampung di strip cup atau wadah berwarna gelap.

  • Amati apakah terdapat gumpalan, serpihan, atau perubahan warna pada susu.

  • Jika ditemukan kecurigaan, lanjutkan dengan uji lanjutan.

4. Uji CMT (California Mastitis Test)

CMT adalah metode cepat dan murah untuk mendeteksi mastitis subklinis (tanpa gejala fisik):

Cara melakukan:

  1. Ambil sedikit susu dari tiap kuarter ambing ke dalam piring CMT.

  2. Tambahkan larutan CMT ke setiap sampel susu.

  3. Aduk perlahan dan amati perubahan konsistensi.

Interpretasi:

  • Tidak ada reaksi: hasil negatif (susu normal).

  • Sedikit lendir: infeksi ringan.

  • Lendir kental atau menggumpal: infeksi sedang hingga berat.

5. Uji Laboratorium

Jika ingin hasil yang lebih akurat, terutama untuk pengambilan keputusan jangka panjang, bisa dilakukan uji lanjutan:

  • Total Somatic Cell Count (SCC): Mengukur jumlah sel dalam susu. SCC tinggi = indikasi mastitis.

  • Uji mikrobiologi: Mengidentifikasi jenis bakteri penyebab mastitis, seperti Staphylococcus aureus, E. coli, atau Streptococcus agalactiae.

  • Antibiogram: Mengetahui jenis antibiotik yang efektif terhadap bakteri tersebut.

6. Pemantauan Produksi Susu

Peternak juga bisa menggunakan data produksi harian sebagai indikator awal. Jika terdapat:

  • Penurunan produksi susu secara tiba-tiba dan signifikan pada satu kuarter,

  • Susu dari kuarter tersebut lebih encer atau berwarna tidak normal,

maka hal itu bisa menjadi pertanda awal mastitis.

7. Pemasangan Sensor Digital (Opsional)

Di era peternakan modern, beberapa peternakan besar telah memanfaatkan sensor otomatis untuk mendeteksi mastitis, seperti:

  • Sensor suhu ambing

  • Sensor konduktivitas susu

  • Alat monitoring produksi susu otomatis

Teknologi ini dapat memberikan peringatan dini langsung ke sistem pemantauan peternakan.

Kesimpulan

Mendeteksi mastitis pada sapi perah harus dilakukan secara rutin, cermat, dan terukur. Peternak perlu mengombinasikan pemeriksaan visual, palpasi, uji strip cup, CMT, hingga laboratorium untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.

Dengan deteksi dini dan penanganan yang cepat, kerugian akibat mastitis bisa diminimalkan, dan produktivitas sapi tetap optimal. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan kandang, peralatan pemerahan, dan kebersihan ambing sebelum dan sesudah diperah sebagai langkah pencegahan utama.

Rekomendasi Tindakan Lanjutan:

  • Konsultasikan dengan dokter hewan jika mendeteksi gejala mastitis.

  • Terapkan manajemen kesehatan ambing secara ketat.

  • Gunakan terapi antibiotik sesuai anjuran dokter, jangan sembarangan.

Tentang Kan Jabung

Koperasi Agro Niaga Jabung (KAN Jabung Syariah Jawa Timur), sekarang memiliki ±2423 anggota aktif yang tergabung. Berlokasi di Jl. Suropati No.4-6, Ds. Kemantren, Kec. Jabung, Kab. Malang, Jawa Timur ini dinobatkan sebagai

Artikel Terbaru

Bersama KAN Jabung Syariah Jawa Timur, Berdaya Bersama. Siap Menjadi Wadah Hijrah dan Mimpi Semua Orang.

Gallery

Hubungi Kami

Jl. Suropati No. 4- 6 Ds. Kemantren, Kec. Jabung, Kab. Malang, Jawa Timur 65155

© 2020 Koperasi Produsen Agro Niaga Jabung Syariah Jawa Timur